Wanita Pengganti Idaman William - Bab 542 Tidak Bersedia Bercerai

Keesokan paginya, setelah Jeanne selesai sarapan, mengambil ponsel dan membaca berita di internet, dia ingin mencoba mencari berita terbaru mengenai keluarga Sunarya.

Akan tetapi, berita di internet belum ada pembaharuan.

Ketika dia meletakkan ponsel, ponselnya bergetar.

Dia melirik ponsel, panggilan dari Willy, dengan tidak sabar menerimanya, “Apakah ada kabar tentang William?”

Willy menyipitkan mata, “Mengapa kamu begitu nafsu untuk berita tentang William?"

Jeanne tersenyum sedikit, “Tidak ada berita, untuk apa kamu telepon kemari?”

“Hei, kamu gadis bodoh benar-benar membuat aku tidak tahu harus berkata apa, masalah ini belum selesai, kamu sudah mulai tidak menghormatiku, apakah menunggu aku menyelesaikan masalah untukmu, kamu mau mencampakkan, dan menyingkirkanku?

“……”

Jeanne terdiam, tampaknya nada bicaranya tadi kurang sopan, “Aku tidak bermaksud begitu….”

Dia belum selesai berbicara, telah dipotong oleh Willy.

“Heh, menurutku kamu memang bermaksud begitu, sebenarnya aku sudah menemukan beberapa informasi, melihat sikapmu begini, aku jadi tidak ingin memberitahumu.”

Selesai Willy mengatakannya, dan hendak menutup telepon.

Jeanne cemas, “Willy!”

“Untuk apa panggil namaku?”

Jeanne terdiam, dia baru mengatakan semua isi hatinya, “Kamu, sebenarnya apa yang telah kamu temukan?

“Kamu ingin tahu?” Willy sengaja jual mahal, “Aku malah tidak akan memberitahumu, biar kamu tidak mencampakkanku dan menyingkirkanku.”

Jeanne cemas hampir ingin menangis, “Willy, jelas-jelas kamu sudah janji padaku!”

Willy tertegun, dan menyadari apa yang harus di katakan, “Hei, gadis bodoh, kamu jangan menangis.”

“Hei…..sebenarnya apa yang sudah kamu temukan?” Jeanne bertanya sambil terisak.

“Baiklah, baiklah, aku takut padamu, aku memberitahumu.”

Willy hanya bisa berkompromi, dan mengatakan semua apa yang telah dia temukan, lagipula dia tidak bisa melihat wanita menangis

“kamu tidak perlu khawatir tentang William, anak itu tidak ditahan di kantor polisi.”

“Apa?” Jeanne terkejut, “Kamu mengatakan bahwa William tidak ditangkap, bagaimana mungkin?”

“Kenapa? Kamu meragukan hasil penyelidikanku?” Willy tahu bahwa Jeanne tidak percaya, "William tidak sesederhana yang kita pikirkan, pria ini sudah lama tahu bahwa ada yang aneh dengan keluarga Gunarta, saat pergi ke kantor polisi seharusnya dia sudah bisa menebak apa yang mereka selidiki, dia seharusnya sudah menduga bahwa ada orang yang ingin berurusan dengan keluarga Sunarya.

Jeanne tertegun, dengan mata terbelalak, “Maksudmu Willam sudah lama mengetahui bahwa ada masalah dengan keluarga Gunarta?”

“Seharusnya begitu.” Willy memikirkan informasi yang ditemukan, mengangguk-anggukkan kepala.

Tangan Jeanne lemas, ponsel jatuh ke lantai, dan membuat suara nyaring.

Willy tidak tahu apa yang terjadi, terkejut dengan suara itu, “Hei, gadis bodoh, apa yang kamu lakukan?”

Jeanne tidak mempedulikannya, dia terduduk di lantai dengan tidak berdaya, jika William sudah lama tahu bahwa keluarga Gunarta ada masalah, apakah dia telah mencurigainya sejak lama, maka ketika Jessy kembali dan sikapnya berubah?

Semakin dipikir, kemungkinan semakin besar, juga semakin panik dan gelisah.

“Hei, gadis bodoh, kamu masih disana? Bicaralah.”

Di telepon, Willy tidak mendapat tanggapan dari Jeanne dalam waktu yang lama, memanggil dengan suara yang keras.

Jeanne tersadar, dengan panik mengambil ponsel yang dari lantai, “Aku mendengarkanmu.”

“Kamu gadis bodoh apa yang terjadi denganmu?” Willy menegur dengan kesal.

Jeanne tidak peduli, dia sedang menebak-nebak dalam hatinya, bertanya dengan tidak pasti, “Kamu telah menyelidiki bahwa William tidak ditangkap, apakah dia akan melawan?”

Willy tidak puas karena dia buka tutup mulut hanya tentang William, tetapi tetap menjawab, “Hampir, orang-orang di belakang Jessy telah muncul, kemungkinan dengan cepat berita mengenai William akan dihapus.”

Jeanne mendapat jawabnya, hanya memegang ponsel erat-erat.

Dia teringat akan hal lain, William menghabisi keluarga Gunarta, apakah dia akan menjadi berikutnya?

Untuk sesaat, dia merasa tidak bisa berada di ibukota lagi.

“Aku sudah tahu, terima kasih.”

Setelah Jeanne mengucapkan terima kasih, langsung menutup telepon.

Willy memegang ponsel, wajahnya tampak kebingungan, dia merasa bahwa sikap Jeanne sangat aneh.

“Kamu pergi ke hotel untuk mengawasi gadis bodoh itu, laporkan kepadaku semua tindakannya setiap saat.”

“Baik.”

Pangawal itu mendapat perintah dan langsung pergi.

Jeanne tidak tahu bahwa sikapnya membuat Willy curiga, dia mulai mengemasi barangnya.

Karena William tidak dalam bahaya, tidak ada alasan untuk dia tinggal menetap, yang penting adalah, dia takut setelah William menghabisi keluarga Gunarta dan mengarahkan semua ini kepadanya.

Lagi pula orang yang dingin dan cerdas seperti William, bagaimana mungkin dengan mudah untuk menipunya.

Sekarang William belum bertindak, ini waktu terbaik untuk dia pergi.

……

Keesokan paginya, Jeanne tdak memberitahu siapapun, dengan menyamar, lalu bergegas ke bandara.

Willy mendapati berita itu dan bingung, “kamu bilang dia membeli tiket untuk pulang?”

“Benar, pesawat jam 10, jika sekarang tuan muda bergegas kesana, mungkin masih sempat menghentikannya.” Pengawal menundukkan hormat dan melaporkannya.

“Tidak perlu, biarkan dia pergi.”

Willy bisa menebak perasaan Jeanne, dia tersenyum sambil memainkan mata, “Bagaimana dengan keluarga Sunarya?”

Dia tahu bahwa William menjumpai David Sunarya tadi malam.

“Masih belum ada gerakan.” Pengawal melaporkan.

Willy mengerutkan alis, juga tidak peduli, “Suruh orang itu terus mengikutinya, jika ada kabar segera melapor kepadaku, Uh…untuk gadis bodoh itu juga laporkan beritanya kepadaku.”

“Baik!” pengawal itu berbalik dan pergi.

Selama dua hari berikutnya, ibukota kelihatan tenang, tampaknya semua orang telah menerima kenyataan keluarga Sunarya.

Sekarang Jessy menyerahkan semua masalah kepada Brian, sekarang dia di rumah mengasuh anak, berharap Brian akan segera menyelesaikan masalah dengan keluarga Sunarya, dan masalah pernikahannya.

Dan juga pada saat ini, dia teringat bahwa dia masih memiliki hubungan pernikahan dengan William.

Wajahnya tampak murung, berkata, “Panggilkan orang, carikan pengacara untukku.”

Setelah beberapa saat, pengawal masuk bersama seorang pengacara memakai jas kulit.

Jessy membuat dua lembar surat perjanjian perceraian, lalu membawa surat perjanjian ke pengadilan.

Di pengadilan, karena saat di perjalanan Jessy membuat janji, tanpa hambatan dia bertemu dengan “William”.

“William, ini surat perjanjian perceraian, setelah kamu lihat, segera mungkin menandatanganinya!”

Jessy tidak omong kosong, langsung melempar surat perjanjian perceraian di hadapan “William”

“William” melirik surat perjanjian di atas meja, menatap Jessy, tidak berniat untuk membacanya.

Jessy tidak puas dengan sikapnya, “Kenapa? Sampai saat ini, kamu masih tidak mau bercerai?”

“William” benar-benar tidak bersedia, lagipula dia bukan tuan muda yang sebenarnya.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu