Wanita Pengganti Idaman William - Bab 537 Dia Sudah Pergi

Jeanne sebenarnya tidak memiliki ide yang bagus, setelah dia dikirim keluar oleh Julian, tidak lagi berhubungan dengan teman yang dulu.

Sekarang satu - satunya orang yang dapat membantunya hanya tersisa satu.

"Kelihatannya hanya bisa mencarinya."

Jeanne berbicara sendiri dan mengambil ponsel dan menelepon satu nomor.

'Tut' beberapa nada, telepon terhubung, dari dalam terdengar suara Willy yang menyebalkan , "Aku sudah menebak dalam beberapa hari ini kamu akan menghubungiku, kelihatannya tebakanku benar."

"Sebenarnya bagaimana kondisi Sunarya, kamu bisa beritahu aku tidak ?"

Jeanne sama sekali tidak ada mood untuk bercanda dengannya, langsung ke tujuannya, dengan langsung bertanya tujuan dia menelepon.

Willy menyipitkan mata, awalnya ekspresi yang biasa menjadi serius, karena masalah keluarga Sunarya, dia benar - benar tidak bisa mengatakan kondisi apapun.

Dia bilang sekarang keluarga Sunarya dikacaukan Jessy dan seseorang yang tidak tahu namanya, mengontrol dibelakang, berpindah tangan adalah masalah cepat atau lambat, tapi dia malah menemukan ada kekuatan yang rahasia pelan - pelan menyebar dalam rancangan Jessy.

Terutama beberapa hari ini keluarga Sunarya hilang dari keributan dan ramai, langsung memberitahunya bahwa di dalamnya ada sesuatu yang aneh.

"Kondisinya, aku juga tidak bisa mengatakannya dengan jelas, yang penting para level atas kalau bertarung, kamu tidak mungkin bisa mendapatkan informasi apapun dari internet."

Willy tidak mengutarakan pemikirannya, dia dengan malas bersandar di atas sofa dengan nada mengomentari masalah keluarga Sunarya.

Jeanne menjadi lebih tidak tenang, dan juga tidak memperdulikan janjinya dengan Julian, dengan tidak sabar mengatakan : "Aku ingin pulang Ibukota, kamu bisa bantu aku tidak ?"

Willy tersenyum jahat, dia seperti sudah tahu Jeanne akan meminta hal seperti ini, "Kenapa aku harus membantumu ?"

Jeanne seperti tidak mengerti dia sekarang sedang bersiap untuk membantah, dengan tergesa dan juga marah, "Willy, kamu bisa jangan cari ribut denganku ?"

"Hei, gadis bodoh, kamu tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu, apa yang kamu maksud ribut denganmu, kamu yang meminta bantuanku mengurus masalah, orang yang meminta bantuan harusnya punya sikap memohon lho ? dan juga, kamu orang yang berubah - ubah dan tidak adil, sudah pakai langsung dibuang, sebelumnya sudah pernah digunakan lalu dibuang, aku tidak ingin digunakan olehmu lalu dibuang lagi, kehormatanku mau ditaruh dimana ?"

"......"

Willy memperhitungkan masalah sebelumnya dengan Jeanne, membuat Jeanne tidak bisa membantah satu kata pun,

Dia menahan sangat lama, pipinya yang putih pelan - pelan menjadi merah muda, tidak tahu marah atau malu, "Kamu ini, pria kenapa sangat pendendam, Kamu minta apa biar mau membantuku ?"

"Kamu pikir sendiri."

Willy sedang berpikir untuk menarik perhatiannya, akhirnya Jeanne malah menyerah untuk minta bantuannya, "Sudahlah, kalau kamu tidak ingin membantuku, aku juga tidak memaksa."

Setelah dia selesai mengatakannya, langsung menutup telepon.

Willy melihat tetepon yang ditutup, seluruh tubuhnya menjadi sangat kesal.

Wanita ini bukannya khawatir terhadap masalah keluarga Sunarya ? hanya menyusahkannya sedikit, wanita ini langsung menyerah, ini tidak masuk akal !

Dan juga, wanita ini kalau tidak mencari pertolongannya, dia masih bisa mencari pertolongan orang lain ?

Willy ingin menelepon balik, nomor yang sudah ditekan tapi dia tidak meneleponnya, "Aku malah ingin melihatnya, selain aku masih ada siapa yang membantumu."

Disini, setelah Jeanne menutup telepon Willy, dia bersiap sendiri menyusun masalah pulang balik.

"Jeanne, kamu membereskan koper untuk apa ? kita akan pindah rumah ?" Lana melewati kamar Jeanne, dia melihat Jeanne memasukkan baju dalam koper dengan penasaran bertanya.

"ee.. aku disini menerima pesan, harus melakukan perjalanan bisnis untuk berdiskusi dengan desainer perusahaan disana."

Jeanne ada sedikit gerak-gerik berbohong.

Dia sama sekali tidak ingin Lana tahu hubungannya dengan keluar Gunarta.

Lana juga tidak meragukannya, "Rupanya begitu, ibu membantumu siapkan barang, oh ya, perjalanan bisnis berapa hari, seroang diri diluar harus memperhatikan keamanan."

"Iya, aku tahu." Jeanne menganggukkan kepalanya mengiyakan, hatinya malah ada sedikit gelisah.

Ibunya disini kesehatannya baru membaik tidak lama, dia malah karena orang lain pergi sementara, "Ma, kamu sendiri di rumah juga harus jaga - jaga, sebelum aku pergi aku akan meminta suster untuk menjagamu, kalau ada masalah kamu harus, harus menghubungiku."

Lana tahu wanita ini tidak tenang akan kondisinya, dia tidak menolak maksud baik Jeanne, menepuk - nepuk bahu Jeanne, menenangkan megatakan : "Tenang, ibu akan menjaga diri sendiri dengan baik."

Dengan begini, keesokan harinya Jeanne naik pesawat terbang ke Ibukota.

Disaat yang sama, Willy juga mendapat kabar dia pulang.

"Tuan muda, perlu aku jemput nona Jeanne ?"

Karena selama beberapa hari ini Willy tidak biasa terhadap kondisi Jeanne, orang kepercayaan Willy telah salah paham terhadap pemikiran tuan mudanya.

Willy terkejut melihat orang kepercayaannya, sesaat langsung menebak maksud dari orang kepercayaannya, tertawa mencibir, "Jangan merasa terlalu pintar, hanya perlu memperhatikannya, laporkan padaku setiap gerakan, tidak ada utusan dariku yang boleh bertindak sendiri."

Orang kepercayaannya yang mendengarnya sangat tercengang, tapi tetap berbalik mendengar perintah dan melakukannya.

Malam hari itu, Jeanne sampai di bandara Ibukota.

Karena alasan Jessy, dia menyembunyikan penampilan mukanya, tidak boleh diketahui orang tujuan sebenarnya dia ke bandara.

Diluar bandara, Ivan menaikkan kepala melihat ke orang yang berlalu lalang di pintu keluar, sampai akhirnya melihat orang yang familiar dan mengeluarkan senyuman.

"Akhirnya bertemu denganmu, sini aku bawakan barangmu."

Ivan dengan yakin berjalan ke hadapan Jeanne, mengambil koper Jeanne dan membawanya ke tempat parkiran.

Jeanne awalnya sedikit tertegun, kemudian berlari kecil mengikuti, "Ivan, bagaimana kamu mengenalku ?"

Hatinya sangat khawatir, karena kalau Ivan mengenalnya, ini berarti kalau bertemu dengan Julian atau Jessy, mereka pasti akan langsung mengenalinya, ini benar bukan hal yang ingin dia hadapi.

Ivan melihat mukanya yang cemas tahu bahwa hatinya itu khawatir, tertawa mengatakan, "Tenang, tidak ada masalah dengan penyamaranmu, hanya bisa mengatakan, mungkin aku terlalu mengenalmu, membuatku sekali melihatmu langsung mengenalmu."

Dia melihat Jeanne dengan mata yang bersinar.

Jeanne mengerti dengan maksud dari pandangannya yang ramah, dengan gelisah memalingkan kepala, "Baik kalau tidak ada masalah dengan samaran, kali ini pulang merepotkanmu untuk datang menjemputku."

Ivan merasakan pengalihannya, hatinya sedikit pahit, "Kamu tidak usah begitu sungkan denganku, kita bukannya teman baik ? Kamu... kali ini pulang karena masalah keluarga Sunarya kan ?”

Dia terpikir dengan masalah yang dialami akhir - akhir ini oleh keluarga Sunarya, terutama di dua hari saat masalah baru terjadi, dia berusaha untuk menghubungi Jeanne, hasilnya mengetahui bahwa wanita keluarga Sunarya itu sudah bukan Jeanne lagi, saat itu, dia tahu bahwa Jeanne sudah pergi.

Awalnya dia berpikir selama hidupnya tidak akan bertemu dengan Jeanne lagi, tidak berpikir bahwa Jeanne tiba - tiba menghubunginya.

"Iya, aku tidak tenang, ingin pulang melihatnya."

Jeanne tidak menyangkalnya, dia terpikir dengan kabar berita luar negeri terhadap keluarga Sunarya yang membingungkan, tidak tahan dan bertanya : "Ivan, kamu tahu kondisi akhir - akhir ini keluarga Sunarya tidak ? Bisa memberitahuku tidak ? Berita yang aku terima dari luar negeri tidak begitu lengkap."

Ivan mengeluarkan senyuman yang lebih buruk daripada menangis, tapi dia tetap menguatkan mentalnya dan memberitahu semua kondisi yang dia tahu kepada Jeanne.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu