Wanita Pengganti Idaman William - Bab 483 Siapa Si Pembuat Masalah

Akhirnya, Jeanne berjalan keluar dari gedung komunikasi perusahaan itu dengan lemas.

Bernich melihat Jeanne yang berjalan keluar, mengangkat ponsel dan mengirimkan sebuah pesan pendek.

“Sayang, aku sudah melakukan apa yang kamu minta, jangan lupa hal yang kamu janjikan padaku ya.”

Pesan terkirim, dan penerimanya ternyata adalah Celica.

Dan Jeanne tidak mengetahui semnua itu.

Dia ragu sejenak didepan kantor klien, akhirnya memutuskan untuk naik mobil dan kembali.

Melihat keadaan yang sekarang, pihak perusahaan klien tidak bisa diajak bernegosiasi, ia hanya bisa berdiskusi dengan Celica, siapa tahu dia punya ide bagus yang bisa menolong perusahaan sehingga tidak rugi terlalu banyak.

“Sudah kembali.”

Celica melihat Jeanne yang terlihat lemas, ditambah informasi yang dia dapatkan sebelumnya, ia tahu kalau perkembangan masalah ini sesuai dengan rencana yang ia atur.

Dia bertanya seolah tidak mengetahui apapun : “Apa yang dikatakan pihak klien?”

Jeanne sempat terdiam sejenak mendengar pertanyaan ini, lalu menceritakan apa yang mereka bicarakan sekali lagi.

“Dijalan pulang, aku berpikir, sekarang yang bisa membuktikannya hanya Manager Agasi, aku ingin mencari Manager Agasi.”

Mendengar ucapan Jeanne, Celica begitu marah.

“Apa gunanya mencarinya kembali? Apakah kamu tidak mengerti ucapan Manager Bernich? Orang itu dipecat karena menerima uang suapan, jika ketika itu perusahaan klien malah menyerang kita kembali dan menganggap kita menyuap karyawannya, bagaimana mungkin perusahaan kita sanggup berdiri didunia bisnis ini lagi!”

Jeanne dimarahi dia sampai tidak sanggup melawan, wajahnya terlihat pucat.

Pikirannya yang terlalu dangkal.

Dia menggigit bawah bibirnya dengan ketat, berkata dengan nada tegas : “Kalau gitu, bagaimana jika sekarang kita mulai merubah desain.”

Celica mendengar ucapan ini, ada senyum senang karena rencananya sudah berhasil.

Namun ia tidak menunjukkannya, ia tetap berkata dengan kesal : “Apa gunanya kamu merubahnya sekarang, perusahaan sudah merugi!”

Setelah mengatakannya, ia seperti teringat sesuatu, berkata dengan mata melotot dan kesal : “Tahu begitu seharusnya waktu itu aku tidak mempercayaimu, membiarkanmu merasa hebat sendiri, sekarang lihatlah sendiri, omset perusahaan selama setengah tahun juga ikut masuk untuk menutup kerugian yang kamu buat, dasar pembawa sial! Jika waktu itu menggunakan design milikku, maka semua ini tidak mungkin terjadi!”

Jeanne mendengarnya marah-marah seperti itu, amarah dihatinya berkobar namun ia tidak bisa melawan, ia hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kuat.

Untungnya tepat disaat itu, asisten mengetuk pintu.

“Direktur, manajer umum memintamu mengikuti sebuah rapat dadakan.”

“Sudah tahu.”

Setelah Celica mengatakannya, ia memelototi Jeanne dengan kesal : “Takutnya rapat kali ini berhubungan dengan kejadian kali ini, kamu kembalilah untuk menggambar sketsa yang baru, jika ada informasi apa aku akan mengabarimu.”

Mendengar ucapan ini, Jeanne ingin mengajukan diri untuk ikut dengannya, namun belum sempat mengatakannya, Celica sudah berbalik dan membawa asistennya pergi.

Apa boleh buat, Jeanne mau tidak mau berbalik dan pergi.

Didalam ruang rapat, Celica membawa asistennya datang dengan terburu-buru, ketika tiba diruang rapat, bukan hanya orang dikantor yang hadir, bahkan William juga ikut hadir.

Celica merasa heran, namun tidak terlihat diwajahnya, ia lalu menyapa semua petinggi perusahaan satu per satu, lalu mencari sebuah tempat duduk dan melirik William sekilas.

William tidak menyadari tatapannya, ia melihat kesekeliling ruangan, berkata dengan dingin : “Karena semua sudah hadir, coba katakan apa yang terjadi sekarang? Kenapa bisa sampai terjadi kerugian sebesar ini.”

Celica ditunjuk untuk menjelaskan merupakan hal yang sudah bisa ditebak.

Dia menyimpan rasa cinta yang bergejolak di hatinya, berdiri dan berkata dengan penuh rasa bersalah, “Masalah ini saya yang tidak memantau dengan benar, membuat orang dibawahku memiliki celah untuk membuat kesalahan, sehingga membuat kerugian yang begitu besar untuk perusahaan, aku bersedia menanggung semuanya!”

Seiring ucapannya ini, Zoey dan William mengerutkan alis dengan ketat.

Meskipun Celica merangkul semua kesalahan ini, namun ada maksud lain dalam ucapannya.

Terutama saat ini para petinggi kantor mulai juga mulai bersuara.

“Direktur Celica, menurutku masalah kali ini tidak ada hubungannya dengamu, Jessy yang tidak menyadari kemampuannya, ngotot ingin menerima pekerjaan ini, kamu masih berbaik hati menjadi asistennya ketika itu.”

“Tidak bisa seperti itu, karyawan yang sok hebat seperti itu, menurutku tidak seharusnya berada di perusahaan ini.”

“Eh, Jessy yang kalian bicarakan kenapa terdengar begitu familiar ya?”

“Jika Manager Guan tidak mengatakannya, aku hampir saja lupa, Jessy ini lagi, apakah kalian masih ingat masalah yang menimpa perusahaan beberapa waktu yang lalu, semua itu perbuatan orang ini.”

“Oh, aku sudah ingat, kenapa orang ini masih ada di perusahaan, manajer umum, anda tidak memecat si pembuat masalah ini?”

Mendengar kritikan ini, semua orang mulai teringat masalah yang pernah dibuat Jessy beberapa waktu yang lalu, satu per satu menatap Zoey dengan ekspresi buruk.

Zoey melihat mata-mata yang terarah padanya, langsung membeku disana.

Dia reflek melihat kearah William, orang lain mungkin tidak tahu, namun dia tahu pasti status Jessy.

Menyuruhnya memecat Nyonya bos, sama saja sudah bosan hidup.

Dan ekspresi wajah William menjadi agak aneh ketika mendengar ucapan mereka, terlihat jelas kalau William sangat tidak senang.

“Siapa si pembuat masalah?”

Empat kata singkat yang begitu dingin, membuat semua orang di ruangan itu langsung menutup mulut.

Mereka saling menatap, tiba-tiba menyadari kalau mereka sudah salah bicara, juga menyadari kalau mereka melupakan hal yang penting.

Jessy merupakan desainer yang ditunjuk oleh William langsung, dihadapan Presdir membicarakan desainernya sampai seperti itu, hehe, kelihatannya mereka semua sudah bosan hidup?

“Presdir, pengaruh kali ini cukup besar, dan kerugiannya juga sangat besar, harus diselesaikan dengan baik.”

Mereka satu per satu menundukkan kepala, tidak berani mengungkit topik yang baru saja mereka bicarakan lagi, segera mengalihkan topik pembicaraan ke topik utama.

Celica melihat para petinggi yang berpindah haluan, merasa begitu kesal.

Susah payah ia menyiapkan jebakan ini untuk Jessy, kali ini tidak boleh membiarkan William menyelesaikan masalah ini dan membuat Jessy tetap berada diperusahaan ini.

Dia berpikir sejenak lalu melihat seluruh orang yang berada di ruangan : “Memang benar, jika kerugian yang akan ditanggung perusahaan mencapai omset setengah tahun, Presdir, aku berencana mencari pihak klien untuk membicarakannya, siapa tahu bisa menekan kerugian, sebisanya menekan kerugian sampai tingkat terendah.”

Begitu Celica mengatakan ini, semua petinggi perusahaan menunjukkan dukungannya.

“Aku setuju dengan Direktur Celica, bagaimanapun, jika kerugian bisa ditekan harus ditekan sekecil-kecilnya.

“Benar, jangan lihat setengah tahun ini seperti mendapat keuntungan, namun sebenarnya pemasukan dan pengeluaran kita berbanding lurus, jika case kali ini mengalami kerugian maka tahun ini kita sama dengan tidak mendapatkan keuntungan sama sekali, ketika laporan pembukuan tahunan, takutnya kita akan sulit untuk mempertanggungjawabkannya pada kantor pusat.”

Ada yang berpikir sedikit jauh, disaat bersamaan juga mengingatkan William tentang laporan pembukuan tahunan kantor pusat, jika omset perusahaan buruk, takutnya semua akan sulit untuk dipertanggungjawabkan.

Mengingat masalah ini, ia mengangguk dan menyetujui : “”Kalau begitu maaf merepotkan Direktur Celica.”

Celica mendengar ucapan William, senyum langsung merekah di bibirnya, ia tersenyum tipis sambil berkata : “Presdir terlalu sungkan, ini memang kesalahan karena keteledoranku, hanya saja kondisi kali ini agak parah, jika tidak dihukum, aku khawatir kedepannya bawahan yang lain akan sulit untuk dididik, jadi aku ingin meminta pendapat Presdir, aku berencana menghentikan pekerjaan Jessy dulu, biar dia merenungkan kesalahannya dirumah untuk beberapa waktu, jika masalah ini sudah berlalu baru membiarkannya kembali lagi.”

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu