Wanita Pengganti Idaman William - Bab 281 Menyerang Diam – Diam (1)

Keduanya tiba di perusahaan komunikasi.

Setelah Danil memperkenalkan dirinya, diantar oleh resepsionis naik kelantai atas.

Tidak lama berselang, mereka tiba dikantor penanggungjawab.

“Direktur Tayo, Tuan Bonhem dan Nona Jessy sudah tiba.”

Asstennya melapor dengan sopan.

Jeanne dan Danil saling bertatapan.

Mereka tidak menyangka penanggung jawab yang menolak kerja sama ternyata adalah Direktur Tayo yang semalam ditolak oleh Jeanne.

Seketika keduanya langsung paham apa penyebab perubahan proyek ini.

Jeanne mengerutkan alisnya.

Tanpa menunggu dirinya berdiskusi dengan Danil, Direktur Tayo sudah bangkit berdiri, menyapa mereka sambil tersenyum.

“Tuan Bonhem, Nona Jessy, apa kabar, kenapa hari ini teringat untuk mencariku kemari?”

Dia berlaga seolah tidak tahu tujuan kedatangan mereka, memberi isyarat pada mereka untuk duduk.

Jeanne hanya bisa menahan diri dan ikut duduk didepan Direktur Tayo mengikuti Danil.

“Direktur Tayo, kami datang karena ingin menanyakan masalah kerjasama yang sudah disetujui kemarin, kenapa tiba-tiba ingin diberhentikan sementara, apakah ada permintaan dari perusahaan anda?”

Danil mengerti apa yang sedang dipikirkan Direktur Tayo, dia tidak berniat berputar-putar dan langsung bertanya.

Begitu Direktur Tayo mendengar, ia cukup terkejut, lalu menepuk dahinya.

“Ternyata datang karena masalah ini, ini gampang.”

Dia berkata sambil menatap Jeanne dengan tatapan tidak bersahabat : “Apakah Nona Jessy juga datang karena hal ini?”

Jeanne agak jijik melihat tatapannya, namun ia tetap menahan diri dan tersenyum menghadapinya.

“Benar, bukankah kemarin kita sudah membicarakannya, hari ini tanda tangan kontrak, kenapa tiba-tiba berubah.”

Dia berpura-pura tidak tahu dan bertanya.

Melihat ini, senyuman Direktur Tayo semakin lebar.

“Bukan karena hal besar, hanya saja atasan kami merasa harga yang kalian berikan terlalu tinggi dan melampaui budget kami, ingin bernego dengan kalian dulu.”

Jeanne dan Danil mendengar ini, seketika saling bertatapan.

Tepat ketika Danil ingin mengatakan sesuatu, Direktur Tayo berkata.

“Dan juga contoh surat kontrak yang kalian bawakan waktu itu ada beberapa point yang tidak sesuai, sehingga kami memutuskan secara mendadak.”

Mendengar ini, mata Danil berbinar.

“Ternyata begitu, kalau begitu dibagian mana yang tidak sesuai dengan perusahaan anda? Kami bisa langsung merubahnya.”

Dia menatap Direktur Tayo dengan sungkan, menunggunya menunjukkannya.

Direktur Tayo tersenyum dan berkata : “Perusahaan Bonhem tidak bermasalah, yan bermasalah adalah pihak Nona Jessy.”

Mendengar ucapan ini, wajah Jeanne menjadi serius.

Wajah Danil juga langsung berubah tegas.

Hanya saja belum tiba saatnya, sehingga keduanya hanya bisa menahan rasa kesal.

“Direktur Tayo, dimanakah yang bermasalah di surat kontrak kita, anda katakan saja, saya akan segera merevisinya untuk anda, bagaimana?”

Jeanne menarik nafas dalam-dalam lalu tersenyum tipis padanya.

Mendengar ucapan ini, wajah Direktur Tayo terlihat senang karena merasa rencananya sudah berhasil.

“Masalah ini tentu saja harus dibicarakan dengan nona Jessy, hanya saja Nona Jessy duduk sejauh itu, aku juga susah untuk mengatakannya, bagaimana jika Nona Jessy kemari, aku ingin mengatakannya dari dekat.”

Dia berkata sambil menepuk sofa disampingnya.

Danil mendengar ini, ekspresinya langsung berubah drastis.

Tepat ketika ia sudah tidak sanggup menahannya, bersiap untuk pergi, Jeanne menekan tangannya, diam-diam menggeleng.

Dia tidak merasa Direktur Tayo berani main tangan dengannya di dalam kantornya, dan ketiga perusahaan bekerja sama merupakan kerjasama yang paling menguntungkan bagi mereka, dan juga Direktur Tayo tidak mungkin sanggup menemukan perusahaan yang lebih kuat dari perusahaan mereka.

Juga karena itu, ia yakin Direktur Tayo hanya berani menggodanya dengan ucapan.

Asalkan kontrak bisa didapatkan, nanti baru memberi pelajaran pada pria tua mata keranjang ini juga tidak terlambat.

Danil juga mengerti apa yang Jeanne maksud, akhirnya ia menahannya juga.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu