Wanita Pengganti Idaman William - Bab 280 Karena Sudah Ada Wanita Lain (1)

Setelah keduanya mempersiapkan cukup lama, setelah surat perjanjian yang baru jadi, mereka langsung menuju ke perusahaan komunikasi.

Mereka naik lift turun ke lantai bawah, supir sudah berhenti di depan pintu menunggu mereka.

Danil dengan gentle membukakan pintu untuk Jeanne, tangannya menghadang diatas kepalanya, agar kepalanya tidak terbentur.

“Terima kasih.”

Jeanne berterima kasih, bersiap naik keatas mobil, tidak disangka Alexa juga Wendi yang sedang keluar untuk menemui Danil melihat ini semua.

“Wendi, siapa wanita itu?”

Alexa berpura-pura tidak mengenali Jeanne, bertanya dengan penasaran.

Hanya melihat Wendi yang begitu cantik dan berkharisma menghampiri mereka dengan rasa cemburu yang menggebu-gebu.

“Dasar penggoda kurang ajar, berani-beraninya menggoda lelakiku!”

Dia berlari kehadapan Danil, tanpa melihat siapa orangnya, langsung mengulurkan tangan dan menarik Jeanne keluar.

Jeanne seketika panik karena tiba-tiba ditarik keluar dari dalam mobil, bahkan tangannya sempat dicengkram hingga ia kesakitan.

“Lepaskan!”

Dia menarik nafas dalam dan berdesis.

Danil pada saat itu juga sudah menyadari apa yang sedang terjadi, wajahnya terlihat begitu dingin.

“Wendi, apa yang sedang kamu lakukan?”

Wendi yang melihat Danil membentaknya karena Jeanne, seketika mengamuk.

“Apa yang sedang kulakukan, tentu saja sedang memberi pelajaran pada pelakor ini!”

Dia berkata dengan wajah sedih.

“Aku mengira kamu benar-benar tidak ada waktu untuk menemaniku, ternyata karena ada wanita lain!”

Danil melihat matanya yang dipenuhi air mata, seketika pusing.

Jeanne juga kehabisan kata-kata, tepat ketika ia ingin menjelaskan, ada suara penuh sindiran terdengar.

“Bukankah ini Jessy? Kenapa masih tidak tahu diri dan menggoda dimana-mana?”

Melihat Alexa berkata dengan ucapan penuh sindiran muncul dari belakang Wendi : “Jessy, kenapa kamu tidak kuat sekali kesepian, wajah kak William sungguh dibuat malu olehmu.”

Jeanne menatapnya dengan tatapan heran.

Karena dia sudah lama tidak melihat Alexa.

Dia mengkerutkan alis melihat Alexa, meskipun Alexa sudah berdandan sangat tebal, namun wajahnya yang terlihat lesu masih terlihat oleh Jeanne.

Dan dia memiliki firasat buruk, entah kenapa dia merasa kemunculan Alexa ini terlalu kebetulan, terutama kemunculan Wendi.

Apakah Alexa masih belum menyerah dan ingin bersaing lagi dengannya.

Ketika ia sedang berpikir, ekspresi wajah Wendi berubah setelah mendengar ucapan Alexa.

Karena dia pernah mendengar cukup banyak cerita tentang Jessy, terlebih mengenai dendam sahabatnya dengan Jessy, dia juga tahu dengan jelas.

“Oh, ternyata kamu yang bernama Jessy, sudah lama aku mendengar namamu namun hari ini aku baru melihat dirimu yang sebenarnya, tidak tahu malu, murahan!”

Dia berkata seolah sedang melihat sampah, merendahkan dan menghina Jeanne.

“Pantas saja William tidak berminat melihatmu, wanita gampangan macam kamu, entah sudah ditiduri oleh berapa banyak pria….”

Seiring ucapannya Wendi, wajah Jeanne seketika berubah menjadi menakutkan.

Wajah Danil juga tidak sebaik yang dibayangkan.

“Diam!”

Danil membentak Wendi dangan suara sangat lantang, tatapan matanya begitu dingin, “Kamu sedang sembarangan bicara apa? Minta maaf pada nona Jessy!”

Wendi melotot dengan wajah tidak percaya.

“Kamu memintaku minta maaf padanya? Atas dasar apa?”

Dia berkata dengan mata penuh amarah, ia langsung maju dan ingin memukul Jeanne.

“Dasar wanita murahan tidak tahu malu, pasti Danil sudah tergoda olehmu!”

Dia berkata sambil melayangkan tangannya untuk memukul Jeanne.

Awalnya Jeanne sudah memendam amarah karena ucapannya tadi, sekarang saat dia melihat wajah Wendi yang terlihat seperti ingin memukulnya, wajahnya seketika berubah muram.