Wanita Pengganti Idaman William - Bab 350 Membuatmu Hidup Segan Matipun Susah

Keesokan harinya, bandara ibukota.

Melihat pintu keluar bandara, muncul sepasang suami istri yang terlihat begitu mesra.

Prianya tinggi dan gagah, baju kulit yang ketat membuat bentuk tubuhnya terlihat begitu jelas, terlihat begitu wibawa.

Dan wanita disampingnya, meskipun terlihat mungil dihadapan pria ini, namun dirinya masih cukup tinggi, rambutnya pirang dan ikal, dipadukan dengan bentuk tubuhnya yang langsing bak gitar spanyol, terlihat seperti tubuh seorang iblis wanita, begitu mempesona.

Tidak sedikit orang yang tertarik oleh penampilan mereka, namun keduanya berlalu tanpa ekspresi.

Mereka pergi ke sebuah hotel, setelah masuk ke dalam kamar, mereka langsung memisahkan diri mereka dari image mesra mereka.

“Kamu hubungi saja Tiano, aku agak capek, ingin istirahat sebentar.”

Setelah wanita itu berkata, langsung berbaring di ranjang.

Namun semua orang yang bisa bela diri tahu, posisi tidurnya yang asal ini merupakan pose yang paling bagus, tidak perlu takut pada serangan.

Pria ini melihat kondisi ini, tidak mengganggu wanita itu, mengeluarkan ponselnya untuk mengirimkan isyarat.

Tidak lama, terdengar suara berat dari balik ponsel.

“Tiano, kami sudah tiba, kamu dan tawanan ada dimana?”

Pria berbaju kulit duduk diatas sofa dan menaikkan kedua kakinya keatas meja.

Tiano adalah orang suruhan yang menangkap Jessy, berkata sambil tertawa kecil : “Aku di sebuah rumah bekas di Kota Timur, kalian datang saja, hati-hati dijalan, tanda kali ini cukup rumit.”

Pria berbaju kulit hanya menjawab singkat lalu mengalihkan pandangan kearah wanita diatas ranjang, lalu memutus telepon setelah berbicara sesaat.

“Tiansa, Tianmin.”

Tiano melihat kedua orang itu datang, menyapanya.

Tiansa adalah pria berbaju kulit, Tianmin adalah wanita berparas cantik menawan.

“Dimana orang yang diinginkan oleh bos?”

Tiansa melihatnya, langsung menanyakan Jessy.

“Semalam menggangguku semalaman, sehingga aku sumpal dan ikat didalam.”

Tiano berkata sambil membawa kedua orang itu masuk kedalam rumah kosong.

Tidak berapa lama kemudian, mereka tiba disebuah gedung kosong yang sudah tua.

Melihat Jessy yang terikat dilantai.

Mendengar suara, ia langsung membuka mata yang sedang terpejam.

Ketika ia melihat Tiano, amarahnya langsung memuncak.

Jika bukan karena mulutnya yang sedang tersumpal, mungkin ia sudah membuka mulut untuk memakinya habis-habisan.

Namun kondisinya yang sekarang, dia hanya bisa meronta sambil bersuara ‘ummmm…ummmm’.

Entah karena rasa sentimen sesama wanita atau bukan, ketika Tianmin mendengar suara Jessy langsung merasa kesal, melangkah besar kearah Jessy, tanpa sempat menunggu Jessy merespon langsung menamparnya.

“Diamlah!”

Dia membentak dengan dingin.

Jessy mengamuk.

Terutama Jessy yang pipi kirinya dipukul sampai bengkak, bekas lima jari terlihat jelas di wajahnya.

“Wanita murahan, beraninya kamu memukulku!”

Jessy tersadar, kain yang menyumpal mulutnya terlepas karena tamparan tadi, membuatnya memaki dengan marahnya.

“Berisik!”

Tianmin menyipitkan matanya dengan kesal, lalu melayangkan satu tamparan lagi.

Tenaganya kali ini lebih besar daripada yang tadi, Jessy ditampar sampai darah segar mengalir dari sudut bibirnya.

Jessy merasakan sakit yang sangat, dan kebenciannya juga ikut memuncak.

Dia belum pernah dipermalukan seperti ini.

“Jalang, jangan sampai aku keluar dari sini, kalau tidak aku akan membuatmu hidup segan matipun susah!”

Dia berkata sambil menggertakkan giginya, matanya menatap Tianmin dengan dalam dan penuh kebencian.

Tianmin merasakan kebenciannya, kedua matanya menyipit, dalam matanya ada hawa kebencian yang memuncak.

Tepat ketika ia akan memukulnya lagi, pergelangan tangannya digenggam erat.

“Tianmin, sudah cukup, jika memukulnya sampai cacat, kita akan sulit mempertanggungjawabkannya pada bos.”

Tiansa memperingatkan dengan suara tegas.

Tianmin menghela dengan dingin, melirik Jessy yang masih terlihat begitu benci padanya, berkata dengan tegas : “Berisik lagi, aku akan memotong lidahmu!”

Setelah ia melemparkan ucapan itu, ia melepaskan pegangan tangannya dari Tiansa, lalu berjalan ke sisi lain.

Meskipun Jessy sangat marah, namun ia juga cukup terkejut oleh tatapan Tianmin sebelum pergi.

Sekejap hanya berani marah namun tidak berani meluapkannya.

Tiano melihat ini, berkata sambil tersenyum : “Ada apa ini, begitu datang langsung marah seperti itu.”

Tiansa menjawab dengan tidak berdaya : “Kamu tahu, jika dia kurang tidur, yang paling membuatnya emosi adalah suara berisik.”

Tianmin melihat percakapan keduanya, memutar bola matanya, berkata dengan nada jelek : “Masih mau melakukan pekerjaan utama tidak?”

Keduanya saling bertatapan, lalu berjalan kearah Tianmin.

“Ketika kalian datang, apa yang dikatakan bos?”

Tiano melihat kearah Tiansa dan Tianmin.

Tiansa tidak ingin menutupi, ia bercerita dengan singkat : “Bos ingin kita membawa orangnya kembali, Tianmin disini menyamar sebagai sandera, lalu barter dengan William, nanti dia akan mengirim orang untuk membantu kita.”

Tiano langsung menyetujui tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Malah ekspresi Jessy yang langsung berubah ketika mendengarnya.

“Kalian mau membawaku kemana?”

Dia bertanya dengan suara tajam, namun jawaban yang ia dapat malah tatapan tajam Tianmin, membuatnya ketakutan sampai tidak berani mengatakan apapun lagi.

Karena dia bisa melihat, wanita ini bukan orang biasa, dan ucapannya pasti bukan main-main.

Dia tidak boleh terluka!

Dia tidak hentinya mengingatkan dirinya, dan disaat yang bersamaan ia mulai berdoa tidak berhenti.

Dia sudah menghilang hampir sehari semalam, pria itu pasti sudah mendaparkan informasinya.

Semoga dia bisa menemukannya sebelum orang-orang ini membawanya pergi.

Dan kenyataannya memang sesuai harapannya.

Group Julian.

Julian tidak mendapat kabar putrinya selama semalam sehari, membuatnya sangat panik.

Dan disaat ia sedang panik sekarang, asistennya malah berlari masuk.

“Direktur, resepsionis mengatakan ada yang ingin bertemu dengan anda.”

Julian menolak tanpa berpikir panjang : “Tidak ingin bertemu…. Tidak ingin bertemu………..”

Asistennya belum menyelesaikan ucapannya, sudah dikejutkan oleh suara yang menakutkan.

“Siapa kalian? Siapa yang mengijinkan kalian naik?”

Ia melihat beberapa pria berpostur besar mendorong asisten dan berjalan masuk kedalam kantor.

“Siapa kalian?”

Julian mengkerutkan alis dengan ketat kearah beberapa orang itu, dia bisa merasakan kalau orang ini bukan orang biasa, sekujur tubuh mereka memancarkan aura mematikan.

“Tuan Julian, siapa kami bukanlah hal penting, yang terpenting sekarang adalah apakah anda ingin menolong Nona Jessy?”

Pria berkacamata yang memimpin memandang Julian dengan wajah datar.

Julian menyipitkan mata sambil bertanya dengan heran : “Apa maksudnya?”

Pria berbaju hitam juga tidak berputar-putar, langsung berkata : “Bos kami mengutus kami untuk membantu Tuan Julian menolong nona Jessy.”

Julian seketika kebingungan, “Siapa bos kalian? Apa hubungannya dengan Jessyku? Kenapa aku harus mempercayai kalian?”

Pria berbaju hitam seolah telah menebak pertanyaan apa yang akan dilontarkan Julian, ia menjawab dengan ekspresi datar : “Tuan Julian, pertanyaan ini tidak bisa kami jawab, jika anda ingin tahu, anda bisa menanyakannya pada Nona Jessy ketika ia berhasil diselamatkan.”

Julian melihat kondisi ini, ia tahu ia tidak akan bisa mendapatkan informasi apapun dari pria ini.

Ditambah lagi ia melihat status pria ini yang tidak biasa, hatinya juga mengkhawatirkan keamanan Jessy, berusaha menekan rasa tidak senangnya, mulai berdiskusi dengan mereka bagaimana cara menyelamatkan Jessy.

“Baiklah, jika kalian tidak bisa mengatakannya, aku juga tidak akan bertanya, aku hanya ingin bertanya, apakah kalian sudah mendapatkan informasi tentang Jessy?”

Pria berbaju hitam memberi hormat : “Tentu saja, namun kami butuh bantuan Tuan Julian baru bisa menolong Nona Jessy.”

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu