Wanita Pengganti Idaman William - Bab 326 Berkencan

Jeanne tidak terlihat keanehan di matanya, membuka pintu terlihat Sierra, dengan kaget dia bertanya.

“Apakah Nona Sierra ada urusan?”

Sierra kembali sadar, menekan kemarahan dalam hatinya, menaikkan sudut mulutnya berkata: “Aku sudah selesai mengemas, datang bertanya pada kalian, apakah kalian sudah selesai? Aku sudah membooking di restoran.”

Jeanne mendengar ini, berkata dengan sedikit segan: “Errrrr..... mungkin harus membiarkan Nona Sierra menunggu sebentar.”

Sierra mendengar ini, tatapannya menjadi suram, namun langsung berpura-pura tidak terjadi apapun dan mengangguk: “Ok, apakah kamu keberatan aku menunggu di dalam?”

Meskipun dia bertanya, namun dia langsung berjalan melewati Jeanne dan masuk ke dalam.

Jeanne memutar kepala melihat tindakannya, alisnya berkerut, dan merasa sedikit tidak puas, tetapi tidak mengatakan apapun, menyambutnya bagai seorang tamu.

“Kalau begitu Nona Sierra menunggu sebentar di sini, aku dan William akan keluar setelah mengganti baju.”

Selesai berkata, langsung berbalik dan masuk ke dalam kamar.

Sierra melihat sosoknya pergi dari ruangan, matanya bersinar cahaya suram.

Di dalam kamar, William telah selesai mengganti baju.

Dia melihat Jeanne kembali, dan bertanya: “Apakah Sierra datang?”

Jeanne mengangguk, “Ya, Nona Sierra sedang menunggu kita di luar untuk pergi ke restoran.”

William mengangguk, dan berjalan menuju ke luar.

“Kalau begitu aku keluar, kamu keluar setelah mengganti baju.”

Jeanne mengangguk.

Sepuluh menit kemudian, Jeanne selesai merapikan dirinya dan keluar, dan terlihat William dan Sierra sedang bercanda di ruang tamu, hatinya tidak nyaman, tetapi juga tidak mengatakan apapun.

Kemudian bertiga membawa asisten dan Moli menuju ke restoran.

Restoran juga termasuk bisnis Perusahaan Grup Munica.

Di bawah pembawaan Sierra, suasananya menjadi ramah dan senang.

Ketika pertemuan selesai, karena Sierra ingin dapat lebih lama bersama William, dia mengusulkan untuk membawa mereka berkeliling di sekitar.

“Tidak perlu, hari ini sudah sangat merepotkanmu, aku sudah pernah datang ke sini beberapa kali, aku bisa membawa Jessy pergi, kamu kembali dan beristirahat.”

William sama sekali tidak merasakan pikiran kecil si Sierra, langsung menolaknya.

Sierra mendengar perkataan menolak, senyuman diwajahnya menjadi kaku.

Dia sangat kesal, tetapi William sudah mengatakan begini, kalau dia bersikap tegas, malah akan membuat William menyadari pikirannya.

“Kalau begini...... aku akan kembali dulu.”

Dia membuka mulut untuk merespon.

William mengangguk dan berkata: “Hati-hati di jalan.”

Sierra mendengar ini, senyuman di wajahnya semakin buruk.

Moli melihat senyumannya yang terlihat lebih jelek dari menangis, matanya penuh rasa menertawakan kemalangannya.

Hanya saja senyuman itu tidak tertahan lama, langsung dibekukan di wajahnya oleh perkataan William.

“Moli, kamu juga kembali ke hotel.”

Moli tertegun, setelah bereaksi, dia tidak ingin pergi, dan membujuk: “Tuan, biarkan aku untuk mengikuti, bagaimanapun ini bukan ibukota, kalau terjadi sesuatu, aku juga bisa melindungimu.”

Jeanne mendengar ini, juga merasa apa yang dikatakan Moli benar.

Terutama beberapa hari kemarin, Sierra diculik karena mereka, ini membuatnya sangat tidak tenang.

Tepat ketika dia ingin membantu membujuk, William langsung menolak.

“Tidak perlu, kamu kembali saja.”

Selesai berkata, dia tidak melayani Moli, menarik Jeanne langsung berjalan masuk ke kerumunan.

Moli melihat sosok kepergian mereka, dengan kesal dia menghentakkan kakinya.

Dan pada waktu bersamaan hatinya bagai api membara.

Bagaimana dia tidak tahu, Tuan meninggalkannya hanya karena ingin membawa Jessy si wanita murahan itu untuk berkencan!

Dan kenyataan memang seperti begitu.

Setelah William membawa Jeanne pergi kemudian, datang di jalan yang terkenal di dalam kota.

Meskipun Jeanne tahu bahwa William ingin berduaan dengannya, namun hatinya tidak dapat menahan kekhawatiran.

Terutama terpikir penculikan sebelumnya, dia sangat khawatir orang-orang itu kan muncul.

“William, kamu seharusnya membiarkan Moli tetap berada di sini.”

Dia tidak setuju dan berkata pada William.

William mendengar ini, alisnya terangkat, dia menariknya ke dalam pelukannya, tersenyum berkata: “Ternyata kamu terbiasa ketika berkencan, dilihat orang?”

Kencan.......

Jeanne mendengar ini, tertegun.

Dia kaget dan menatap pada William, hatinya berdebar kencang dan juga ada kerumitan, tetapi lebih banyak rasa manis.

Ternyata dalam penglihatannya, perjalanan keduanya adalah berkencan.

“Aku tidak bermaksud ini!”

Dia membantah dengan malu, wajahnya yang putih perlahan-lahan menjadi merah, membuat William tidak sabar, ingin menggigitnya.

Tidak tahu apakah karena pandangannya terlalu mendalam, Jeanne menjadi sangat panik.

Hanya karena dia sangat familiar dengan pandangan ini.

Ini adalah pandangan tidak sabar ingin memakannya, biasanya di atas ranjang, dia selalu menatapnya dengan pandangan ini.

Pada saat itu, hatinya bergetar, tanpa berpikir dia langsung menarik William melarikan diri.

“Bukankah ingin berjalan-jalan? Ayolah.”

William melihat sosok punggung Jeanne yang menariknya pergi melarikan diri, sudut mulutnya tak tertahan tertawa.

Suara tawaan juga tidak menekan, tertawa mengeluarkan suara, menyesuikan wajahnya yang tampan, menarik perhatian beberapa wanita di sekitar, dan juga iri pada mereka berdua.

“Pria itu sangat tampan, dan sangat memanjakan pacarnya, benar-benar membuat iri.......”

“Iya, benar-benar pria baik semuanya milik orang itu.”

“Tidak tahu apakah pria tampan itu memiliki kakak adik lainnya.”

Jeanne mendengar kata-kata pujian ini, meskipun malu, namun hatinya bagai minum madu, merasa sangat manis, senyuman di sudut mulutnya semakin mencolok.

Keduanya berjalan berkeliling lumayan lama, Jeanne juga banyak membeli makanan ringan khas lokal, makan hingga terasa kekenyangan, tidak dapat berjalan lagi, barulah menarik William kembali ke hotel.

……

Pada siang hari berikutnya, Jeanne dan William sedang beristirahat di dalam kamar, Sierra datang mencarinya.

Dan di belakangnya diikuti trolly makanan.

“Nona Jessy, William, apakah mengganggu kalian? Aku melihat waktunya sudah menjelang siang, aku memesankan makan siang dan mengantarkan untuk kalian.”

Dia tersenyum masuk ke dalam, dan memberi isyarat pada pelayan untuk meletakkan trolley makanan dan pergi.

“Kamu mempersiapkannya dengan lengkap, aku dan Jessy kebetulan bersiap-siap turun untuk makan.”

William tersenyum merespon, kemudian memanggil Jeanne untuk makan.

Meskipun Jeanne merasa bahwa Sierra kelihatannya terlalu antusias terhadap mereka, tetapi terpikir mereka memiliki kerja sama, dan dia juga sebagai teman William, jadi dia tidak banyak berpikir.

Kemudian, bertiga selesai makan, Sierra mengatakan tujuan dia datang.

“Nona Jessy, wawancara dimulai jam dua siang, kita sekarang pergi ke sana, kebetulan masih ada setengah jam untuk bersiap-siap.”

Jeanne mendengar pekerjaan yang diaturnya, dia tidak berpendapat.

“Nona Sierra yang atur saja, aku akan berusaha menyesuaikan.”

Sierra mengangguk, dan langsung pamit dengan William.

“William, kalau begitu aku akan membawa Nona Jessy ke perusahaan dulu, sampai bertemu di malam hari.”

William mengangguk, memberitahu mereka berhati-hati di jalan, dia sendiri juga pergi ke kantor cabang.

Sepuluh menit kemudian, Jeanne mengikuti Sierra tiba di perusahaan.

Dia baru saja turun dari mobil, yang muncul di matanya adalah sebuah gedung tinggi yang menjulang ke awan, di bawah sinar matahari, memantulkan cahaya biru, yang menunjukkan kesungguhan dan kemegahannya.

NK dua huruf besar terpampang berdiri di atap gedung, yang tidak bisa diabaikan.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu