Wanita Pengganti Idaman William - Bab 125 Sebaiknya Bersamaku

Keributan itu, akhirnya selesai karena pembelaan William.

Kemudian Nyonya Thea, Marina dan juga Alexa sangat tidak puas, mereka hanya bisa menyaksikan kepergian William dengan membawa Jeanne.

Keduanya tidak meninggalkan tempat acara, tetapi duduk di sudut.

“Katakan, apa yang terjadi?”

Baru saja William duduk, dia langsung bertanya kepada Jeanne tentang sebab akibat masalah tadi.

Jeanne tidak menyembunyikan, dan mengatakan sebab dan akibatnya.

“Aku benar tidak mengambil mutiara itu, tetapi aku juga tidak tahu kenapa mutiara itu bisa muncul di dompetku, jelas dompetku tidak pernah kutinggalkan dari tanganku, dan juga mutiara itu kenapa bisa berada di bagian kecil dari dompet.”

Mendengarkan ini, William mengerutkan alisnya.

Sebenarnya di hatinya sudah ada tebakan.

Lagipula, masalah kali ini terjadi sangat aneh dan juga kebetulan.

Hanya saja dia masih tidak ingin percaya, dan merencanakan untuk melakukan penyelidikan yang lebih dalam.

“Aku akan menyuruh orang menyelidiki masalah ini, selama penyelidikan ini, kamu sebaiknya tetap bersamaku.”

Jeanne melihat cahaya yang bersinar melintas di mata William, dalam matanya sedikit kesal.

Dia tahu seharusnya William bisa menebak kebenaran masalah ini seperti yang telah dia duga.

Namun, william tidak percaya atau bisa di bilang tidak mau percaya.

Iya, sejak awal, dia sudah menebak masalah ini mungkin Marina and the gank yang mengaturnya.

Sementara apa yang ingin mereka lakukan, takutnya hanya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengusirnya dari rumah.

Lagi pula, arti dari perkataan Nyonya Thea tadi sangat jelas.

Saat itu, kalau bukan William muncul, mungkin Nyonya Thea sudah mengusirnya tanpa perasaan.

Memikirkan ini, dia sedikit merasa lelah.

William tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, melihat tatapannya yang lelah, mata William tampak kasihan padanya.

“Tenanglah, aku akan menyuruh orang menyelidiki masalah ini, dan tidak akan membiarkan kamu di kambing hitamkan.”

Jeanne melihatnya dengan mengangkat sudut bibir, seolah-olah sedang mengabaikan perkataannya.

Dia tidak merasa setelah investigasi, William benar-benar akan mengambil keputusan baik untuknya.

Siapa suruh orang yang terlibat dalam masalah ini adalah orang terdekatnya.

William secara alami melihat dia mengabaikannya, dia melihat dan merasa bersalah, memikirkan Jeanne tidak percaya, dan ia merasa sedikit tidak nyaman, kemudian memanggil Hans tepat di depan Jeanne.

“Presiden.”

Hans berjalan dengan cepat dan memanggilnya dengan hormat.

“Kamu pergi dan periksa semua rekaman CCTV hotel, coba lihat apa yang terjadi pada keributan tadi itu.”

“Siap!”

Hans menerima perintah, dan membalik badan untuk pergi.

“Sudah puas?”

Setelah Hans pergi, William mengangkat alisnya melihat ke Jeanne.

Meskipun Jeanne tidak mengatakan apapun, tetapi senyum di wajahnya sedikit menghilang.

Dalam kasus apapun, yang terbaik adalah dapat menginvestigasi dengan jelas, biar tidak ada orang yang bisa mengambil masalah ini sebagai pemanfaatan kejahatan.

Pada saat yang sama, Marina dan Nyonya Thea, menunggu semua orang bubar, mereka sangat marah bagai api.

Hanya saja Nyonya Thea masih perlu menjamu tamu dirumah, oleh karena itu setelah dia ikut Marina menggosipkan tentang Jeanne, langsung menjamu tamu.

Setelah Marina melihat kepergian Nyonya Thea, dia langsung mencari Alexa.

“Benar-benar menjengkelkan, aku pikir kesempatan ini bisa merusak nama Jessy pelacur itu, dan membiarkan Nyonya Thea mengusirnya dari rumah, tapi tidak menyangka William melindunginya seperti ini!”

Mendengar perkataannya, wajah Alexa tampak sangat muram.

Dia juga tidak menyangka kakak William begitu melindungi wanita pelacur Jessy itu.

“Tidak masalah, kalau ini bisa dilewatinya, bukannya kita masih ada pegangan, aku tidak percaya kakak William bisa membantunya untuk kedua kalinya.”

Dia berkata dan matanya penuh dengan kebencian.

Jeanne tidak tahu rencana buruk itu masih berlangsung, dia duduk di sudut dengan William, juga tidak tenang dan masih banyak yang datang untuk menyapanya.

“William, kamu pergi menyambut tamu aja.”

Saat mengantar satu orang yang sok kenal dan sok dekat padanya, Jeanne tidak bisa menahan lagi dan langsung membuka mulut.

Karena masalah tadi, dia merasa kelelahan dan tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain.

“Aku khawatir kamu sendirian.”

William membalasnya dengan mengerutkan alis, dan membuat Jeanne terbengong, hatinya juga berdetak secara sadar.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kamu harus pergi menyambut, kamu tidak boleh membiarkan tamu yang datang menyapa, kemudian aku sangat lelah dan ingin pergi ke ruang istirahat untuk beristirahat.”

Selesai berkata, dia terlihat sangat lelah dan lesu, seperti tidak bersemangat.

William meliriknya dalam waktu lama, kemudian baru mengangguk.

“Baiklah, kamu pergi, ingat menghubungi aku kalau terjadi sesuatu.

Dia memerintah dengan suara berat, Jeanne melambaikan tangannya dan bangkit untuk pergi.

Saat kepergian Jeanne, William juga pergi ke tempat acara.

Sierra melihatnya dari jauh, dia melihatnya sendirian, dan berjalan menujunya dengan membawa segelas anggur.

“Mana nona Jessy?”

“Dia sedikit lelah dan pergi beristirahat.”

William menanggapinya dengan polos.

Mendengarkan ini, Sierra mengangkat sudut bibirnya dan berkata dengan senang: “seriuskah, jarang melihat kamu melindungi seseorang seperti ini, dia….sangat istimewa bagimu?”

Mendengarkan ini, William menatap matanya.

Namun William tidak menanggapi perkataannya tadi, tapi malah mencicipi sedikit anggur dan berkata: “dia bukan tipe orang yang seperti itu.”

Sierra melihat dia menghindari pertanyaanya, dan tidak melanjutkan pertanyaan itu lagi, kemudian berkata dengan tersenyum: “aku percaya dengan ini, bagaimanapun nona Jessy sudah sangat dimanja dari kecil, barang apapun yang belum pernah dilihatnya, pasti dia akan suka, juga tidak bisa melihat lalu seenaknya mengambil.”

William mendengarkannya seolah-olah setuju dengan kata-katanya, sayangnya pandangan William tidak memandangnya tetapi memandang tempat dimana Jeanne sudah berjalan menghiang, ekspresinya tidak dapat di duga, dan juga tidak tahu apa yang dipikirkannya.

Sierra secara alami merasakan dia sedang tidak konsen, dan memandang mengikuti pandangannya, ada cahaya gelap yang melintas di matanya.

Selain itu, Jeanne sudah pergi.

Saat dia ingin beristirahat, terdengar suara ketukan pintu.

Tidak menunggu Jeanne bertanya siapa yang ada di luar, terdengar satu perkataan dari luar.

“Tuan Julian, ingin mencari nona Jessy?”

“Ya? Masalah tadi, aku takut hati anak ini tidak nyaman, dan datang untuk melihatnya.”

“Baiklah, kalau begitu aku tidak menganggumu dan berkata banyak lagi.”

Akhir percakapan mereka, Jeanne sudah tau siapa yang ada diluar pintu.

Saat dia berencana mengabaikannya, terdengar suara Julian sedang mengetuk pintu.

“Jessy, aku ayah, aku tahu kamu di dalam, boleh bukakan pintu?”

Jangan melihat kelembutan kata-katanya, tapi Jeanne masih bisa mendengarkan perintah di dalam kata-katanya.

Tidak ada cara lain, dia hanya bisa membuka pintu dan membiarkan orang itu masuk.

“Kamu mencari aku….”

Dia belum selesai berkata, perkataannya sudah dipotong oleh Julian.

“Sangat memalukan, kamu tidak pernah melihat dunia luar? Apa barang disini bisa kamu ambil dengan asal?

Kalau bukan karena memukul orang dapat meninggalkan jejak, dia sudah menampar beberapa tamparan di muka Jeanne.

“Apa maksudmu? Apa kamu sedang mencurigai aku?”

Setelah mendengar perkataannya, tiba-tiba wajah Jeanne dingin: “sudah aku katakan aku tidak mencuri, apa kamu tidak percaya?”

Julian mendengus dengan dingin: “hatimu sangat jelas dengan mencuri atau tidaknya, aku memperingatkan kamu, kalau berani membuat masalah ini lagi, dan merusak nama Jessy, aku tidak akan pernah membiarkan kamu!”

Selesai berkata, tidak peduli dengan ekspresi Jeanne, dia langsung pergi!

Jeanne melihat kepergiannya dari belakang, dia sangat marah hingga tubuh dan tangannya pun gemetar.

Kebencian yang tanpa batas berlangsung di dalam hatinya, dan membuat hatinya terasa dingin.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu