Wanita Pengganti Idaman William - Bab 224 Pria Ini Mencintai Dia

Meskipun pria itu belum selesai berkata, tetapi Alexa mendengar bahaya dari kata-katanya.

Terutama, barusan dia pernah dicekik pria ini sampai tidak bisa bernafas.

Saat itu, dia berpikir bahwa pria ini ingin membunuhnya.

Dia terpikir hal ini, dia merasa ketakutan.

Apabila dia bersama dengan pria yang abnormal ini, apa dia bisa hidup dengan tenang ?

Didalam hatinya merasa was-was.

Dan di saat ini juga, di pikirannya muncul wajah itu, dia merasa ingin menampar wajahnya dengan kuat, tiba-tiba membuat dia sadar.

Dia memaksa dirinya untuk tidak takut, pandangannya tertuju pada pria itu.

Sebenarnya, Bersama dengan pria ini, kecuali sifatnya dan emosi tidak stabil, tidak ada kekurangan yang lain lagi.

Terutama statusnya tidak beda jauh dengan Kak William, dan yang paling penting adalah, pria ini mencintai dia.

Memiliki dia, apa tidak mudah ingin membereskan Jessy yang selalu mengacaukan rencananya ?

Dia berpikir seperti itu, di dalam hatinya sudah ada rencana.

“Jika kamu ingin bersamaku bukannya tidak bisa, tetapi aku punya syarat, kamu harus bantu aku menghancurkan orang ini.”

Dia mengatakan dengan kejam, didalam tatapanya penuh dengan kemarahan dan kebencian.

Pria itu melihatnya dengan alis terangkat, berkata dengan kejam :”membantu kamu ? kalau begitu semua tergantung kamu, apabila mematuhi aku, aku pasti akan membantu kamu.”

Alexa menggeretak gusi, tetapi dia masih berdiri dari tempat duduknya, satu langkah satu langkah jalan ke pria itu.

……

Dua hari kemudian, terasa sangat tenang.

Tiba hari ini Celica masuk kerja, Jeanne menunjukkan rasa hormatnya, sendiri menemani dia pergi ke departemen HR, dan mengatur ruangan kerja, mencari asisten untuk dia.

“ini adalah Vine, Senior Celica apabila ada yang kurang mengerti bisa tanya dengan dia, atau ada apa yang perlu ditingkatkan lagi bisa memberitahuku.”

Di saat dia sedang berbicara, Sesil buru-buru berjalan kesini.

“Guru, Desainer Sumi sudah menunggu di ruanganmu.”

Jeanne memberikan isyarat bahwa dia sudah mengetahui.

“maaf, Senior Celica, aku masih ada urusan, pergi dulu.”

Celica mengangguk kepala, tidak mengatakan apapun, melihat dia pergi.

Jeanne kembali ke ruangan kerjanya, Sumi langsung menjelaskan tujuannya.

“Toko utama sudah siap renovasi, baju gelombang pertama sudah dikirim ke sana, aku sudah memerintah orang mulai mempersiapkan, kapan kamu ingin membuka toko itu ?”

Di perjalanan Jeanne sudah bisa menduga apa tujuan dia datang kesini, menganggukkan kepala dan berkata , ”baru saja kupikirkan, tetapi butuh memberitahukan ke pihak perusahaan dulu, apabila sudah pasti, aku akan menginformasi kepada kamu.”

Sumi melihat kondisi seperti itu, dia juga tidak lanjut berkata lagi.

Setelah mereka membahas sedikit tentang urusan kerja, kemudian berpisah.

Jeanne menunggu dia pergi, kemudian pergi ke ruangan Manajer Umum.

Dia masih membahas tentang pembukaan Toko Utama.

“Manajer Umum, aku melihat kalender, minggu depan hari Rabu adalah hari yang baik.”

Manajer Zoey berpikir sebentar, kemudian menyetujuinya.

“Karena kamu sudah mengatakan minggu depan hari Rabu adalah hari yang cocok, kalau begitu kita tetapkan di hari Rabu depan, persiapkan dengan matang, ini adalah toko pertama dari brand baru pertama kita.”

Jeanne menganggukkan kepala, artinya mengerti.

Kemudian beberapa hari berlalu, tiba di hari pembukaan.

Karena ini adalah Toko pertama dari brand baru, seluruh perusahaan sangat memberi perhatian.

Santos juga bergegas datang kesini karena hal ini.

Pada siang hari, diluar toko utama, bunga segar dan karpet merah sudah diletakkan di jalan.

sekeliling penuh dengan wartawan yang sibuk wawancara dan foto.

Seiring waktu semakin dekat, pembawa acara fashion dan model masing-masing tiba di lokasi.

Jeanne dan rekan kerja pagi-pagi sudah datang ke toko.

Saat ini dia sedang mengarahkan karyawan-karyawan melayani tamu VIP yang sudah tiba.

“Selamat, Semoga penjualan semakin lancar.”

“Terima kasih !”

“Selamat, Selamat.”

Sesaat di dalam toko penuh dengan kata ucapan selamat.

Seiring waktu berjalan, acara pembukaan segera dimulai.

Pembawa acara jalan ke sini, dan memberitahu Jeanne dan panitia untuk bersiap-siap.

Sebentar saja, mereka semua berkumpul di luar toko untuk pembukaan.

“Terima kasih telah datang ke upacara pembukaan ini, aku umumkan sekarang, toko ini secara resmi dibuka !”

Setelah pembawa acara mengumumkan Zoey menggunting pita yang ikat di pintu.

Pada saat yang sama, semua orang masuk ke dalam toko, dan ada banyak wartawan.

Jeanne dan Sumi menjadi Desainer utama, harus berada di lapangan untuk menjelaskan.

Ditambah dengan publikasi sebelumnya, bisa dibilang pembukaan hari ini sangat sukses.

Jeanne dan para panitia sangat sibuk, sampai tidak ada waktu untuk makan.

tetapi hasil dari kesibukkan, sangat memuaskan.

Seharian ini, pesanan mereka sangat banyak, banyak perusahaan yang mengajak untuk kerja sama.

“Sudah cukup, sudah bisa pulang, hari ini kalian sudah lelah.”

Setelah tamu VIP yang terakhir pergi, Zoey mengumpulkan semua orang membahas tentang kesimpulan hari ini.

Semuanya akhirnya sudah bisa lega, semuanya sudah sangat Lelah dan bersedia pulang.

Santos melihat kearah Jeanne, berkata dengan senyum “Jessy, sudah malam, biar aku saja yang antar kamu pulang ?”

Saat dia mengatakan ini, Sumi yang belum pergi jauh, tertegun disana.

Tanpa sadar ia menoleh ke samping, melihat tidak jauh dari sini ada satu bayangan yang tinggi dan satu bayangan yang pendek.

Jeanne tidak sadar ada keberadaanya, tetapi dia langsung menolak.

“Tidak perlu, aku pulang sendiri saja.”

Sedang membahas ini, HP yang ada di badannya berbunyi, dia melihat nomor William, wajahnya menjadi lembut.

“Gimana ?”

Dia memberikan tatapan penuh dengan rasa maaf, dan jalan menjauh untuk mendengarkan telepon.

“Sudah beres ?”

Dari panggilan tersebut, dia teringat kata-kata William yang perhatian.

“Kerjaan baru saja selesai, siap-siap pulang.”

Jeanne tidak menyembunyikan, memberitahu fakta.

“Iya, kamu tunggu di pintu masuk, aku jemput kamu disana.”

Mendengarkan kata-kata ini, Jeanne melengkungkan bibirnya ke atas.

“Baiklah, aku menunggumu, kamu hati-hati saat membawa mobil.”

William menjawab dengan pelan, kemudian memutuskan panggilannya.

Jeanne melihat panggilan yang diputus, matanya penuh dengan rasa lemah- lembut.

Dia berpikir William akan segera sampai, dengan buru-buru dia mengemas barangnya, kemudian berpamitan dengan semua orang.

Waktunya tidak sampai setengah jam, William sudah datang untuk menjemput Jeanne.

Karena dia sangat sibuk sampai saat ini, Jeanne tidak sempat makan, setelah William mengetahui, membawa dia makan malam sebelum pulang ke rumah.

Setelah pulang, Jeanne sudah tidak ada tenaga lagi, setelah dia selesai mandi, tidak lama dia sudah ketiduran di kasur.

William setelah mandi, mengingat Jeanne yang ketiduran di mobil, tatapannya penuh dengan rasa kasih sayang bahkan dia sendiri saja tidak sadar, dia memeluk Jeanne dan tertidur.

……

Keesokan hari, seluruh majalah fashion di ibukota, semuanya sedang memuji acara pembukaan semalam.

Terutama Jeanne kerja sama dengan Sumi membuat brand baru untuk fashion, mendapatkan banyak pujian dari orang-orang berkelas tinggi.

Julian menggunakan waktu sarapan untuk melihat berita, tiba-tiba dia melihat anak gadis buangan yang selama ini tidak dipandang dia, sepertinya masih memiliki sedikit kegunaan.

Disaat dia berpikir bagaimana menggunakan barang bekas ini, HP yang disampingnya berbunyi.

Tatapan tertuju disana, wajahnya yang tadinya masih kaku dan dingin tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan cinta kasih.

“Jessy, Mengapa kamu hari ini, pagi-pagi sudah menelpon ayah ?”

Di telepon terdengar suara yang manja :”Ayah, dekat-dekat ini aku ingin kembali dari luar negeri !”

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu