Wanita Pengganti Idaman William - Bab 257 Dia Tidak Bisa Mendapatkan, Siapapun Jangan Harap Mendapatkan! (2)

“Suruh dia naik.”

Dia berpesan dengan tegas.

Setelah resepsionis mendapat jawaban, ia langsung membawa Jeanne ke lift.

Tidak lama berselang, mereka berdua tiba dikantor Danil.

Jeanne diantar oleh asisten Danil keruangannya.

“Direktur, nona Jessy sudah datang.”

Dia masuk sambil mengetuk pintu, setelah melapor ia pun pamit.

Lalu didalam kantor hanya tersisa mereka berdua.

Jeanne menyapa terlebih dahulu, “Tuan Bonhem, lama tidak jumpa.”

Danil tersenyum sambil menatap Jeanne, dalam tatapannya ada rasa terkejut dan kagum.

Dia hanya merasa Jessy yang hari ini jauh lebih percaya diri dari sebelumnya.

Melihat pakaian resmi yang dikenakannya, riasan yang tipis, terlihat lembut namun kuat.

“Memang cukup lama tidak berjumpa.”

Dia menjawab sambil tersenyum lalu mempersilahkan Jeanne untuk duduk.

“Entah nona Jessy mencariku kali ini ada masalah apa?”

Dia bertanya sambil ikut duduk bersama Jeanne.

Melihat situasi ini, Jeanne tidak berputar-putar lagi, ia langsung menyampaikan tujuannya datang hari ini.

“Kedatanganku hari ini untuk membicarakan kerjasama yang ingin kami bina bersama perusahaan anda.”

“Oh? Kerjasama apa?”

Setelah mendengar ucapannya, ada ketertarikan dalam wajah Danil, ia pun bertanya.

“Aku mendengar perusahaan anda memiliki anak perusahaan dibidang produksi tekstil, ada semacam bahan yang bisa digunakan untuk bahan tekstil medis, kebetulan kami mendapat sebuah pesanan yang membutuhkan bahan ini, sehingga berniat untuk bekerja dengan anda, ini adalah bisnis yang win win solution, kedua perusahaan akan mendapatkan keuntungan.”

Setelah Jeanne mengatakannya, ia tersenyum tipis pada Danil, menunggu reaksinya.

Awalnya ia mengira, sebagai pebisnis, Danil tidak akan menolak bisnis yang datang menghampiri seperti ini, namun siapa yang menyangka apa yang dibayangannya berbeda dengan kenyataan.

Dia melihat alis Danil sedikit mengkerut, terlihat agak kesulitan.

“Apakah tuan Bonhem memiliki cara pandang sendiri?”melihat kondisi ini, Jeanne terlihat serius, wajahnya terlihat tegang.

“Jika ingin mengatakan cara pandang sepertinya tidak sampai sana, bahan ini memang diproduksi perusahaan kami, dan merupakan bahan yang sangat penting dalam perusahaan kami, namun kami hanya memproduksi untuk produksi pribadi, tidak berniat untuk dipasarkan diluar.”

Mengatakan sampai sini, Danil menatap Jeanne dengan ekspresi meminta maaf.

Jeanne tercengang, seolah tidak menyangka kalau bahan ini merupakan produksi untuk pemakaian pribadi.

“Oh begitu, namun aku tetap berharap tuan Bonhem bisa mempertimbangkannya lagi, perusahaan kami sangat menyukai bahan anda, terutama dengan nama baik perusahaan anda dibidangnya, sangat membuatku kagum, kami berharap melalui kerjasama kali ini, bisa menciptakan kerjasama yang lebih panjang dengan perusahaan anda.”

Dia berniat membujuk Danil, namun tidak ada perubahan ekspresi yang terlihat.

“Aoakah Tuan Bonhem benar-benar tidak ingin mempertimbangkannya sekali lagi?”

Dia bertanya sekali lagi.

Melihat ini, alis Danil agak mengkerut.

Dia bisa melihat Jeanne benar-benar serius ingin mengajaknya bekerja sama, namun bahan kain ini sudah dipastikan dalam rapat dewan kalau tidak akan dipasarkan pada siapapun.

Berpikir seperti ini, ia mendapatkan ide lain.

“Nona Jessy, bagaimana jika begini saja? Saya tahu anda bekerja sama dengan kami karena ingin mengambil tender produksi pakaian yang berguna untuk medis, aku juga pernah mendengar kalau tender ini cukup besar, meskipun perusahaan anda dibawah naungan Sunarya group, namun bagaimanapun perusahaan anda masih perusahaan baru, bagian produksi anda tidak mungkin sanggup memproduksi pakaian jadi sesuai dengan permintaan tepat waktu, namun perusahaan kami sanggup, jika perusahaan anda bersedia membiarkan kami mengambil alih produksinya, aku merasa kedua perusahaan bisa bekerja sama.

Mendengar idenya, Jeanne mengangkat alis dan berpikir.

Mau tidak mau ia harus mengakui apa yang dikatakan Danil ini benar.

Tidak perlu membahas tentang bahan yang kurang, masalah produksi juga akan menjadi masalah yang cukup sulit.

Namun ini bukan wewenangnya untuk mengambil keputusan.

“Aku mengerti saran yang diberikan Tuan Bonhem, namun aku perlu melapor pada perusahaan terlebih dahulu, baru bisa memberikan jawaban pada anda.”

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu