Wanita Pengganti Idaman William - Bab 78 Terpesona

Bab 78 Terpesona


Jeanne juga tahu bahwa segala sesuatunya mungkin tidak begitu lancar, ia kembali ke rumah utama, dan mengecek kembali.


"Direktur Sansan, pesta ini harus hati-hati, suruh bawahanmu bekerja sangat teliti, Jangan sampai tertangkap tangan ada orang yang membuat masalah”


Direktur Sansan mendengar ini dan merasa sedikit aneh.


Dia tidak tahu bahwa nyonya muda di depannya sudah digantikan, tetapi dia masih dengan hormat menjawab: "kekhawatiran nona, saya akan awasi dengan ketat."


Jeanne menundukkan kepalanya dan berpesan beberapa kata padanya, semua detail pesta hanya diberikan padanya.


Dalam beberapa hari berikutnya, dia tiap hari meminta beberapa detail, mendesain di taman, beberapa saat menggambar, beberapa saat istrirahat.


William melihatnya mondar mandir beberapa hari ini, cara kerja nya luar biasa cepat.


Hari ini setelah pulang kerja, pengurus rumah tangga mengatakan dia pergi lagi ke rumah kakek. William penasaran, membuka pintu kamar dan bertanya padanya : “Beberapa hari ini kamu hampir setiap hari ke rumah kakek, ada urusan apa?”


Jeanne kaget dengan kemunculannya yang tiba-tiba, tetapi dia masih menjawab dengan jujur: "Mama mau aku mengatur acara pesta ulang tahun Alexa, jadi ya aku harus sering ke sana”

Setelah dia mengatakan mengatur pesta ulang tahun, Alis William mengernyit.


Merasa bahwa permintaan ibunya tidak masuk akal dan tidak pantas.

Dia melihat Jeanne, Awalnya ingin mengatakan sesuatu, tapi melihatnya mengatakan alasan tanpa berat hati, dia juga menahan untuk berbicara, dan tidak mengatakan apa-apa.

"Oke, kalo begitu kamu persiapkan saja dengan baik"


Setelah selesai bicara, William niatnya ingin pergi keluar,tetapi terlintas pandangan pada meja kerja Jeanne di belakangnya, dia tertarik untuk melihatnya.


Melihat model pakaian yang didesain Jeanne yang masih setengah jadi, rok indah yang berenda-renda dan sangat inovatif, dia benar-benar tertarik.

“Ini rancangan desain yang kamu tunjukan terakhir kali ke aku ya?"


William mengenali rancangan desain ini, walalupun Jeanne belum pernah mengeluarkan prototype untuk model desain ini, tapi William pernah melihat rancangan draft nya sewaktu masih di kertas.


"Ya, tapi itu belum selesai."


Jeanne menjawab dengan singkat, lalu kembali ke meja kerjanya, ingin melanjutkan pekerjaan yang sedang dikerjakannya.


William melihatnya menyulam rok yang telah didesainnya dengan terampil, menyulam renda-renda di area kain yang sudah berwarna.


William melihatnya dan matanya berkedip karena terkejut.


Dia tidak menyangka gaun ini akan dijahit oleh Jeanne sendiri.


Terutama sulaman di rok, dia sendiri yang menjahitnya dengan jarum tangannya.


"AKu pikir kamu hanya bisa shopping, bermain-main, hal lain tidak bisa."


Dia melipat tangannya dan berdiri di sampingnya.


Jeanne tidak menyangka bahwa dia belum pergi. Dia mendengar ini dan sedikit panik.


Bagaimanapun, Jessy tidak bisa melakukan ini.


Dia memaksa dirinya untuk tenang dan berkata: "Kabar di luar sana belum tentu benar, setiap orang memiliki banyak sisi kehidupan, namun apa yang terlihat kadang bukan yang asli, apalagi ditambah gossip orang-orang diluar sana."


Selesai bicara, dia menatap William.


Faktanya, dia mengatakan ini, juga tertuju pada dirinya sendiri.


Sayangnya William tidak pernah mendengar hal baik tentang dirinya, karena gossip diluar tentang dirinya, tetapi dia merasa masuk akal juga kata-katanya.


Lagipula dia pergi terlalu lama, tidak melihat banyak hal yang sudah dilakukan wanita ini.


Dia melihat Jeanne dalam-dalam, tidak berbicara apa-apa. Berbalik dan kemudian pergi mandi.


Ketika selesai mandi dan keluar, dia mendengar suara Jeanne.


"Akhirnya selesai."


Menggantung pakaiannya dan memeriksa detail dan bagian mana yang salah, tidak bermaksud megejutkan William yang baru keluar, semua orang pasti terpana dengan hal ini.

William yang terlihat masih memakai baju mandi yang longgar, otot-otonya terlihat sangat bidang, gari-garis di pipinya terlihat bentuk yang tajam dan sempurna.


William berjalan mendekat, melihat potongan baju yang sudah jadi itu, dan merasakan halus dan rapinya jahitan ini, belum lagi desainnya yang unik. Elemen tradisional dan gaya pop dipadukan menjadi pakaian yang memiliki pesona yang enak dipandang.


"Kamu gimana caranya bisa berpikir untuk merancang desain seperti ini?"


Dia tidak bisa menahan untuk bertanya.


Jeanne mendengar ini, dia kaget, dan matanya terpana melihat William.


Dia benar-benar melihat pria ini dan terpesona!


"hmm, aku pikir dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak mode retro. Ada juga banyak orang yang pergi memakainya dan pergi keluar. Aku pikir tren ini sedang hype jadi aku merancang satu."


Dia menyembunyikan ketegangan di matanya dan mencoba membuat suaranya terdengar normal.


Saya tidak tahu apakah itu karena berbicara tentang pekerjaan, sewaktu ia semakin sering berbicara, kepanikan di hatinya berangsur-angsur hilang, dan ia berbicara tentang elemen-elemen yang sedang populer.


"Dan saya pikir ada banyak pakaian kuno dan indah di Cina, terutama sulaman. Dapat dikatakan bahwa ini adalah warisan budaya, diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga budaya kerajinan yang mendasarinya tidak boleh dikubur, tidak peduli tradisi kita. Dengan pakaian model Barat, hampir semuanya bisa dipadukan. "


Masih ada kalimat yang belum dia katakan, Karena ide ini, berasal dari dia yang sudah banyak belajar banyak sekali jenis desain.

William mendengarkan dia tentang ide-ide di kepalanya, dan tiba-tiba menemukan wanita ini serius, dan sangat menarik.


Tampaknya rumor itu tidak bisa dipercaya.


Setidaknya, tidak semua!


Dia berpikir, memandang Jeanne dan tersenyum.


Jeanne menyadari pandangannya dan menjadi panik


Karena sewaktu dia berbicara, dia lupa peran yang harus dia mainkan, membuat William menjadi tidak percaya pada kabar diluar, dan berkata : "Maaf, sudah lama sekali tidak ada yang membahas ini bersamaku, Kamu jadi mendengarkan terlalu banyak tentang ini."

William tersenyum dan tidak bersuara.


Jeanne memandang hati nurani yang bersalah dan tidak tahu harus berkata apa. Melihat rambutnya masih basah, dia memiliki ide memindahkan topik: "Itu, rambutmu masih basah dan menetes, keringkan dulu nanti mudah masuk angin."


William mendengar kata-kata itu dan memandangnya dalam-dalam. Dia tersenyum dan berkata, "Kemari bantu aku."


Jeanne bingung dan bertanya: "bantu apa?"


William duduk langsung di tempat tidur dan tersenyum: "tentu saja mengeringkan rambut."


Jeanne melihatnya, ragu-ragu sejenak, dan akhirnya mengambil pengering rambut untuk membantunya mengeringkan rambut.


Suara pengering WENGG WENGG terdengar, mata William tertutup sambil menikmati pelayanan yang diberikan oleh Jeanne.


Dia menemukan bahwa gerakan wanita itu sangat lembut, terutama di dalam kamar, yang benar-benar membuatnya melihat banyak hal yang berbeda, bahkan dapat dikatakan bahwa informasi yang dia selidiki benar-benar seperti dua orang, yang berbeda kepribadiannya.


Tunggu, apa yang dia pikirkan?


 William terpana oleh pikirannya, dia tidak tahu bagaimana dia memiliki ide-ide yang tidak masuk akal.


Dia dengan cepat membuka pikiran di kepalanya dan mengingat semua perkataan orang-orang di depannya.


Istrinya, dari awal sampai akhir adalah orang ini!


Dia memiliki aroma harum di tubuhnya, dan dia memiliki godaan yang tak terlukiskan untuknya yang dilahirkan dengan kekuatan luar biasa.


Melihat garis-garis pada lehernya, jari Jeanne masih bersentuhan dengan kulit kepalanya, dan secara tidak sengaja menyentuh telinganya, Sesaat kemudian langsung menarik kedua tangannya.


Jeanne terkejut dan bibirnya langsung terjatuh pada bibir William.


Kedua mata saling memandang, dan terkunci dalam pelukan.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu