Wanita Pengganti Idaman William - Bab 407 Berbagai Macam Ketidaksukaan Terhadapnya

Tuan Munica melihat Sierra yang akal sehatnya terbakar kebencian, merasa tak berdaya menggelengkan kepala.

Dia tahu jika dirinya menggunakan sikap yang keras, bisa menyebabkan serangan balik dari Sierra, apalagi, dia juga ingin membalaskan dendam untuk putrinya.

Tetapi tidak bisa berbuat banyak seperti Sierra.

Bagaimanapun, pertimbangan utama dia adalah untuk Keluarga Munica dan Grup Perusahaan Munica.

Pernah berurusan beberapa kali dengan William, dia tahu anak ini seperti rubah, tidak mudah dihadapi.

“Sierra, kamu merasa dirugikan, kamu tidak perlu bilang ke Ayah, Ayah juga pasti akan memintanya kembali, tetapi tidak di saat situasi tidak jelas seperti ini, jika Keluarga Sunarya tidak ada niatan, masih membeli saham, Ayah akan mendukungmu.”

Sierra mendengar kata-kata itu, marah.

Terlihat jelas, dia tadi berkata begitu banyak, Ayahnya sama sekali tidak mendengarkannya.

Dia marah, tetapi setelah marah, juga mau tidak mau menenangkan diri.

Sebenarnya apa yang dikatakan Ayah ada benarnya juga.

William sebenarnya tidak begitu mudah dihadapi, jika tidak beberapa tahun yang lalu, begitu banyak orang ingin mengambil sedikit keuntungan dari Grup Perusahaan Sunarya, pada akhirnya semuanya menyerah di tangan William.

“Aku tahu, aku ikuti kemauan Ayah.”

Tuan Munica melihat dia akhirnya mengerti niatannya, menghela nafas lega, dan membicarakan padanya masalah lain perusahaan.

Dua hari berikutnya, Keluarga Munica diam.

Di internet banyak netizen yang menonton pertunjukkan tidak bisa menahan diri untuk menebak.

“Apakah Keluarga Munica kali ini menyerah kalah?”

“Tidak tahu, dalam dua hari terakhir juga tidak ada pergerakan dari Keluarga Munica di pasar saham, jangan-jangan uang mereka sudah tidak cukup?”

“Masih perlu aku bilang, Grup Perusahaan Munica seharusnya sedang memantau.”

Ada berbagai tebakan di internet, tetapi Keluarga Munica tidak mengklarifikasi apapun.

Keluarga Sinarmas mengetahui berita ini, segera pergi ke Grup Perusahaan Munica mencari Sierra.

Bagaimanapun mereka sekarang ada di pihak yang sama.

“Sierra.”

Wilson melewati sekretaris, langsung masuk ke dalam ruangan Sierra.

“Kenapa kamu datang?”

Sierra melihat dia, alisnya bergerak-gerak bingung.

“Kenapa? Apa aku tidak boleh datang?”

Awalnya Wilson ingin bertanya masalah Podolski, tetapi melihat mata Sierra ada penolakan yang jelas, alisnya mengerut tidak puas.

Sierra merasakan ketidakpuasannya, dalam hati tahu sikapnya sendiri salah, saat ingin menjelaskan.

Tetapi kata-katanya belum diucapkan, sudah didahului oleh Wilson.

“Sierra, aku tahu di dalam hatimu masih mengingat-ingat keluarga Sunarya, aku juga bisa memberimu waktu untuk menyesuaikan diri, tetapi waktu ini ada batasannya, aku berharap kamu jangan mempersulitku, bagaimanapun sekarang aku adalah tunanganmu.”

Dia menatap Sierra dengan mata yang berat, di setiap perkataannya.

Sierra tahu Pria ini sedang mengingatkannya, walaupun hatinya tidak nyaman, tetapi juga tidak ingin meneruskan topik ini.

“Terima kasih untuk peringatan Tuan Wilson, aku akan memperbaikinya, tidak tahu Tuan Wilson kali ini datang ada masalah apa?”

Wilson mendengar dia selalu menyebutnya Tuan Wilson, tahu bahwa perkataan dia tadi membuat Sierra kesal, tetapi dia tidak terlalu peduli.

Bagaimanapun kekesalan sementara, lebih baik daripada wanitanya sendiri mengingat-ingat pria lain.

“Hari ini kemari, hanya ingin bertanya saja, apa rencana kita sebelumnya mau dihentikan? Aku melihat Keluarga Munica dalam dua hari ini tidak ada pergerakan, kamu juga tidak ada memberitahuku”

Sierra mendengarkan, dia mengetahui niatannya, meminta maaf : “Maaf, lupa memberitahumu, rencana tidak berubah, hanya saja Ayahku mau memantau beberapa hari, lagipula, sekarang aku harus menaikkan harga dengan William, uang yang diinvestasikan tidak sedikit, Ayahku khawatir William berbuat sesuatu.”

Wilson mendengar kata-kata ini, menjadi serius.

Menurut pandangan dia, itu bukan tidak mungkin.

Bahkan orang kepercayaannya Hans juga tidak bisa menebaknya.

Dia melihat keluarga Munica dan Keluarga Sinarmas dalam dua hari berikutnya sama sekali tidak ada pergerakan, setelah selesai melaporkan, tidak bisa menahan dan bertanya : “Presiden , melihat dua keluarga itu tidak ada pergerakan, apa kita tidak sebaiknya menutup, investasi dari Podolski sangat banyak, jika begini terus, aliran uang di perusahaan sini takutnya tidak mengalir.

William mengadahkan kepala melihatnya sepintas, menggelengkan kepala berkata : “Masih belum saatnya, semuanya tetap seperti rencana.”

Hans mendengar perkataanya ini, masih ragu, tetapi juga tidak bertanya lebih banyak, terus bekerja sesuai dengan instruksi William.

Selang beberapa hari kemudian, semuanya tampak sangat tenang.

Saham asing Perusahaan Podolski juga diakusisi oleh Grup Sunarya, hampir sama dengan Keluarga Munica.

Awalnya Sierra masih bisa melihat dengan tenang, tetapi setelah tahu William akan melebihi dari kepemilikan mereka, dia tidak bisa duduk diam, dia kembali mencari Ayahnya.

“Ayah, ini sudah lewat beberapa hari, Keluarga Sunarya masih tidak ada pergerakan, kita seharusnya mulai bertindak, jika tidak investasi sebelumnya akan tenggelam.”

Tuan Munica berpikir sejenak, dan akhirnya setuju.

Siang hari itu, Grup Perusahaan Munica bertindak lagi, dengan harga yang tinggi mengakusisi, harga saham yang aslinya 300.000 digoreng lagi menjadi 400.000.

Dalam sekejap investor yang masih melihat-lihat, merasa ini seharusnya pertarungan terakhir kedua keluarga, langsung menjual stok yang ada di tangan.

Pasar saham sekali lagi bergejolak.

Hans mendapatkan berita ini, sesibuk apapun langsung melaporkan ke William.

“Presiden, Grup Perusahaan Munica menggoreng harga sekali lagi, para investor yang belum menjual saham, mereka semua menjual saham ke pihak Keluarga Munica, apakah kita terus mau menaikkan harga?”

William mendengar berita ini, sudut mulutnya mengangkat aneh.

“Tidak perlu, saham yang ada ditangan kita jual secara bertahap, ingat, harus naikkan harganya, biarkan Keluarga Munica mengakusisi dengan harga tinggi.

Hans tertegun, mengira dirinya salah dengar, bertanya sekali lagi : “Presiden, Tadi Anda berkata apa?”

William melihat curiga padanya, dia tahu dia sulit mempercayainya, juga tidak peduli untuk mengulanginya lagi.

“Kataku, menyuruhmu untuk menjual saham yang ada ditangan kita.”

Hans sekali lagi mendengar kata-kata ini, dapat dipastikan bahwa dirinya tidak halusinasi.

Juga karena begini, dia semakin ragu-ragu.

Saham ini diakuisisi dengan susah payah oleh mereka, sekarang malah mau menjualnya, dia merasa dia tidak memahami Presiden mereka.

“Menjual saham ini, membuat kita tidak memiliki kepemilikan Podolski.”

Dia tidak bisa menahan dan mengingatkannya.

William tahu apa yang dipikirkannya, langsung menjelaskan dengan jelas apa rencananya.

“Sejak awal, aku tidak ada niatan untuk mengakusisi perusahaan ini.”

Satu kalimat sederhana darinya, membuat Hans tercerahkan, tetapi pada saat yang sama juga membuatnya semakin merasa bingung.

Jika Presiden mereka tidak ada niatan mengakusisi, kenapa menghabiskan sejumlah uang untuk merger.

Ditambah lagi perusahaan Podolski memiliki prospek yang bagus, nilai pasar juga sangat bagus, jika diakusisi kembali, bisa merubah keadaan perusahaan yang terjepit di bawah Grup Perusahaan Sunarya.

Namun pikirannya terus menerus bingung, William juga tidak memberinya kesempatan untuk membingungkannya.

Dia memberi Hans serangkaian tugas, lalu berdiri meninggalkan perusahaan.

Hans melihatnya dia pergi, walaupun perutnya penuh kebingungan, tetapi masih membalikkan badan menjalankan tugas yang diperintahkannya.

Malam itu, William kembali, awalnya ingin makan bersama dengan Jeanne, tetapi karena dalam dua hari ini pergerakan Keluarga Munica yang abnormal, tetua Keluarga Sunarya khawatir, menyuruh kepala pelayan memberitahu keduanya untuk makan di rumah utama.

Jeanne selesai bersih-bersih, lalu mengikuti William pergi ke rumah utama.

Nyonya Thea melihat keduanya bergandeng tangan datang kemari, ada berbagai macam ketidaksukaan terhadap Jeanne

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu