Wanita Pengganti Idaman William - Bab 128 Mengusirnya

William melihat Jeanne tak henti mengeluarkan air mata, boleh dibilang hatinya menjadi lembut.

Tetapi ini tidak menandakan dia tidak marah.

Terutama ketegangan dari bagian bawah tubuhnya membuat dia ingin melakukannya.

Dia menahan dorongan hatinya, kepalanya menunduk ke bawah dan kedua pasang bibirnya masih bersentuhan.

Keempat bibir menyentuh erat.

Napas manisnya tiba-tiba masuk ke napas William, membuat sarafnya kembali tegang, seolah-olah sarafnya seperti terputus, tiba-tiba ia kehilangan ketenangan bagai serigala yang kelaparan pada mangsanya, dengan makna hukuman, dia terus mengigit dan mencium.

“sakit….pergi.”

Jeanne digigit hingga tak henti mengeluarkan air mata.

Air matanya hampir mengalir ke sudut bibir dua orang itu, rasa asin itu dan ditambah lagi dengan pukulan Jeanne, William kembali menyadarkan diri.

Dia benapas dengan sesak, dan perlahan-lahan melepaskan Jeanne.

Hanya melihat bibir Jeanne merah, dan membuat orang tidak sabar ingin menyentuh lagi.

William tersentuh lagi, dan kembali bereaksi.

Gerakan ringan kali ini, awalnya Jeanne masih melawan dan perlahan-lahan tidak ada tenaga untuk melawannya lagi, dia hanya bisa mengandalkan tubuh lembutnya untuk berbaring di dalam pelukannya, memejamkan matanya dan membiarkannya melakukan apapun.

Tidak tahu sudah berapa lama, bulan purnama terlihat di luar jendela, pertarungan ini berakhir di bawah kendali pria.

William turun dari tubuh Jeanne, dan langsung pergi ke kamar mandi.

Tidak lama kemudian, di dalam sana terdengar suara air.

Jeanne berbaring di atas ranjang, sepasang matanya menatap ke tembok atas, dan tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Beberapa saat kemudian, suara air di kamar mandi berhenti, William keluar dengan mengenakan handuk.

Dia melihat wanita di ranjang tidak bergerak, kemudian ia mengerutkan kening.

Saat dia ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat orang di ranjang itu, langsung mengambil piyama dari samping dan memakainya, masuk ke kamar mandi dengan mengabaikannya.

Dia melihat pintu kamar mandi ditutup kembali, alisnya berkerut seperti sedang ingin menangkap nyamuk.

Tentu saja dia tahu wanita ini sedang marah.

Lagipula masalah tadi, awalnya sudah tidak begitu menyenangkan.

Tetapi dia tidak merasa marahnya masuk akal, malahan dirinya sendiri tidak bersalah.

Siapa suruh dia tidak patuh, dan berulang kali menjalin hubungan dengan pria di luar sana.

Dia sedang berbisik dalam hati, saat yang sama dia menunggu orang itu keluar dan merencanakan untuk berbincang dengan baik dan menanyakan masalah tadi malam dengan jelas.

rencananya sangat baik, hanya saja Jeanne tidak ingin berkerja sama dengannya.

Setelah siap mandi dan dia keluar, dia seolah-olah tidak melihat orang yang berada di ruangan, ia mencari pakaian yang akan dipakainya besok, dan keluar dari kamar dengan membawa pakaian.

William melihat kepergiannya dari belakang, rasanya susah untuk menenangkan diri, dan ada ketakutan dia akan menyelinap diam-diam dan pergi lagi.

Dia mengambil napas dalam-dalam, dan memaksa dirinya untuk tetap tenang.

Jika sekarang berbincang dengan Jessy, pasti tidak mendapatkan kesimpulan apapun.

Memikirkan ini, ia mengambil handphone dari samping kemudian langsung menghubungi Hans.

“dimana kamu sekarang?”

“Presiden, ada masalah apa? Aku masih di hotel.” Hans menangapinya.

“coba kamu periksa apa yang terjadi dengan malam ini, kenapa Bernard bisa bersama dengan Jessy.”

“siap.”

Hans menerima perintah, dan kemudian menutup telepon.

William mellihat panggilannya telah ditutup, dia tidak langsung meletakkan handphonenya, tapi berpikir dengan memandang ke jendela.

Tidak lama kemudian, telepon kembali berdering.

Hans sudah memeriksa sebab akibat masalah itu.

“Presiden, mungkin kita sudah salah sangka pada Nyonya Muda.”

Di telepon, Hans mengatakan hasil pemeriksaannya.

“Nyonya muda seharusnya sedang beristirahat di ruang istirahat, dan Tuan Julian datang mencari Nyonya muda, setelah Tuan Julian pergi, Tuan Bernard baru datang dan setelah Tuan Bernard datang, ada seorang pelayan diam-diam mengunci pintu dari luar, sepertinya masalah ini sudah di rencanakan.”

Mendengarkan ini, ekspresi Wiliam suram.

“apa yang terjadi?”

Hans melanjutkan penjelasannya.

“saat presiden ke arah kamar, pelayan itu sudah membuka pintu duluan, tidak kurang dari lima menit, dan kemudian tidak lama setelah presiden tiba, Nyonya Thea dan Nona Marina juga datang, masalah seterusnya presiden juga sudah tahu, masalah itu terlihat kebetulan dan ada rasa aneh dimana-mana.”

Mendengarkan ini, mata William gelap.

Saat ini, sudah tidak perlu Hans bilang, dia sudah tahu mereka mungkin salah paham dengan Jessy.

Wanita itu benar-benar ingin istirahat, hanya saja dia tidak tahan dengan kelicikan orang.

Teringat ini, tatapannya terpintas kemarahan.

“Temukan pelayan itu, aku ingin tahu siapa yang menyuruhnya berbuat seperti ini!”

“Iya!”

Hans menerima perintah, segera mematikan telepon dan mulai mencari pelayan itu.

……

Pada saat yang sama, Jeanne tidak tahu bahwa william sudah menyelidiki seluruh masalah ini dengan jelas.

Dia berbaring di kamar tidur untuk tamu, tetapi dia tidak bisa tidur, suasana hatinya sangat buruk.

Dia memaksa dirinya untuk tidak memikirkan kejadian tadi dan jangan peduli, tetapi hatinya seperti ditusuk jarum, sangat tidak nyaman sehingga membuatnya tampak sesak napas.

Dalam hatinya tahu jelas bahwa dia dijebak lagi kali ini, dijebak secara totalitas.

Dia tidak bisa membayangkan akan seberapa tajam tatapan serta masalah yang menantikan dia besok.

Takutnya Nyonya Thea mereka pasti akan memperbesar masalah, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengusirnya keluar dari rumah.

Memikirkan hal ini, dia merasa sangat jengkel dan kesal.

Karena dia tidak boleh diusir keluar dari keluarga Sunarya, kalau tidak Julian tidak akan dengan mudah membiarkannya, jika ibunya terkena getah dari masalah ini, dia tidak berani memikirkan konsekuensinya.

Apa yang ditakuti, itulah yang selalu terjadi.

Di saat dia cemas hingga kehilangan fokus, ponsel di meja sebelah ranjang berdering.

Dia melihat nama Julian di tampilan layar, dia tetap mengangkatnya setelah berpikir sejenak

“Jeanne!”

Begitu panggilan terhubung, langsung terdengar suara jeritan Julian.

Jeanne langsung menjauhkan ponsel, bibir merah merapat erat: “ada apa?”

“Kamu masih berani menanyakan ada apa? Lihat apa yang telah kamu lakukan!”

Julian tidak menyangka bahwa Jeanne masih berani bertanya, dia pun memarahinya.

Jeanne pastinya mengerti bahwa yang dia maksud adalah masalah malam ini, menggenggam ponsel dengan erat dan berkata dengan nada rendah: “dalam masalah ini aku juga termasuk korban, percaya atau tidak, aku dijebak oleh orang lain.”

Julian sama sekali tidak mempercayai kata-katanya

“Heh, dijebak, siapa yang akan menggunakan cara rendahan ini untuk menjebakmu.”

Dia mencemooh Jeanne dengan sindiran

Jeanne menggertakkan gigi: “Jangan bilang bahwa kamu tidak tahu bahwa berapa banyak orang yang tersinggung oleh Jessy sebelumnya, mereka semua menantikan hari di mana aku diusir dari keluarga Sunarya!”

Mendengar perkataannya, Julian seketika tidak tahu harus menjawab apa, tapi dia tidak bermaksud untuk mengakui kata-katanya.

“Jeanne, jangan mencari alasan untuk dirimu sendiri, jangan kira aku tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan.”

Jeanne dibuat marah hingga tertawa oleh sikapnya

“Menurutmu aku berpikir apa, apa yang bisa aku pikirkan!”

“Pikiranmu? Kamu tidak senang karena aku menyuruhmu menjadi pengganti Jessy, masih mau mencari kesempatan untuk menggoda pria, tidak hanya ingin menghancurkan masa depan Jessy, kamu juga pasti merencanakan masa depanmu!”

Setelah itu, Julian langsung mengancam dengan nada dingin: “Jeanne, kalau kamu berani mengacaukan hal baikku, membuat Jessy dikeluarkan dari keluarga Sunarya, aku tidak akan begitu mudah membiarkanmu.”

Mengingat bahwa hasil dari rencananya yang susah payah akan dirusak oleh wanita sialan ini, hatinya sangat marah.

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu