Wanita Pengganti Idaman William - Bab 546 Dengan Cepat Aku Jatuh Cinta Padanya.

William mencibir, “Jessy, apa yang membuatmu berpikir bahwa aku pasti akan pergi menemui wanita itu?”

Wajah Jessy kaku, “Kamu meninggalkanku sendirian, bukankah untuk pergi mencari berita tentang wanita itu?”

“Hah, seorang wanita yang membohongiku, apakah pantas untuk dicari?” William menghina.

Jessy curiga, “Jadi kenapa kamu menyembunyikan aku disini?

William menatapnya dengan dingin, “Bagaimana kamu berkenalan dengan Brian?’

Jessy memalingkan wajah, tampaknya dia telah benar-benar salah memahami pemikiran William.

Ternyata memang manusia yang tidak berguna, mengira Jeanne pelacur itu bisa membuat William untuk selalu mendukungnya, akibatnya dia tidak dianggap sama sekali oleh orang lain.

Untuk sesaat, hatinya marah dan cemas.

Setelah dia tidak memiliki kartu AS Jeanne, dan tidak ada cara untuk bernegosiasi dengan William, membuatnya jadi sangat pasif.

Setelah menunggu begitu lama, William tetap tidak bisa mendapat jawaban yang diinginkannya, memicingkan mata dan menatapnya sinis, “Bagaimana? Tidak ingin bicara?”

“memangnya kenal dia apa hubungannya denganmu? Kalau memang jatuh di tanganmu, mau dibunuh atau apapun terserah.”

Jessy juga sudah putus ada, dia mulai berteriak kepada William, “Jangan pikir karena kamu menangkapku, dan beranggapan kamu menang, Brian ini tidak semudah dengan apa yang kamu pikirkan, cepat atau lambat dia pasti akan menyelamatkanku.”

William menatapnya dengan senyum sinis, “Apakah kamu begitu yakin dia akan datang untuk menyelamatkanmu?”

Hati Jessy tertegun, ada firasat buruk di hatinya.

Apakah Brian mengalami masalah?

Tidak, tidak mungkin, Brian begitu hebat bagaimana mungkin bisa ada masalah.

“William, jangan menakutiku di sini, aku tidak takut.”

William menatapnya dengan tajam, mengangkat tangan untuk membuka laptop di depannya, mencari berita terbaru hari ini, kemudian dia membalikkan laptop, memperlihatkan layar laptop kepada Jessy, di layar terlihat foto Brian yang tertangkap.

“Sekarang kekasihmu pun sudah sulit untuk melindungi dirinya sendiri, apakah kamu pikir dia masih bisa menyelamatkanmu?”

Wajah Jessy berubah menjadi pucat, dia tidak menyangka bahwa Brian akan ditangkap.

William memalingkan wajahnya, berbicara lagi, berkata: “Jika kamu memberitahukan semua hal yang kamu ketahui kepadaku, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk memberi perawatan kepada anak kaliam.”

“Anak!”

Tiba-tiba Jessy teringat kepada anaknya dengan Brian, seluruh hatinya terkejut,

“Apa yang kamu lakukan terhadap anakku?”

“Sekarang anak itu baik-baik saja, tetapi jika kamu tidak mau bekerja sama, aku hanya bisa mengirim anak itu ke keluarga Taruno.”

“Tidak boleh, kamu tidak boleh mengantar anakku pulang!”

Jessy mengerti dan hatinya tahu dengan jelas, Jika anak itu kembali ke keluarga Taruno, peluang untuk bertahan hidup sangat kecil.

Bagaimanapun Brian bertindak karena balas dendam, dia membalas dendam terhadap generasi atasnya. Dia menggunakan kekuasan untuk menekan orang-orang di keluarga besar Taruno yang tidak sependapat dengannya. Orang di Keluarga besar Taruno sendiri, tidak terhitung berapa yang menantikan kejatuhannya, dan mana mungkin bisa bersikap baik pada anaknya.

William tidak berbicara, terduduk bersandar di kursi kantor, menunggu Jessy yang berinisiatif semdiri untuk menjelaskan.

Jessy marah dan bingung, akhirnya dia menjelaskan, “Aku berkenalan dengan Brian Taruno ketika ayahku membuat janji pernikahan dengan keluarga Sunarya, pada saat itu, aku ada sedikit masalah, dia membantuku, kemudian kami menjadi akrab, dia sangat terbuka, juga pembahasan kita nyambung, setelah itu aku jatuh cinta padanya…”

William mengerutkan kening, tidak menunggu Jessy selesai berbicara, dan memotong kata-katanya, “Jessy, aku bukan ingin mengetahui bagaimana kamu berkenalan dengannya, aku ingin kamu memberitahukan latar belakang keluarga Taruno.”

Jessy geram, “Aku tidak tahu banyak tentang keluarga Taruno, Brian tidak pernah membiarkanku ikut campur.”

“Apa?” William jelas-jelas tidak percaya.

“Terserah kamu mau percaya atau tidak, lagian hanya ini yang aku tahu.” Jessy juga kesal, lagi-lagi harus merasa dirinya rendah.

William menatapnya dengan curiga, tidak bertanya lagi, dia mengambil dua dokumen dari dalam laci, melemparkan ke Jessy, “Tanda tangani ini.”

Jessy secara tidak sadar mengulurkan tangan untuk mengambil dokumen, terlihat tulisan perjanjian perceraian di matanya, namun ini tidak membuatnya terkejut, yang membuatnya marah adalah isi perjanjian itu.

William juga memasukan perusahaan Gunarta ke perusahaan Sunarya, sebagai kompensasi atas penipuan pernikahan.

“William, beraninya kamu!” Dia marah dan berteriak kepada William, menarik nafas dalam-dalam dan menolak: “Aku tidak akan menandatangani ini, aku tidak akan memberikanmu Perusahaan Gunarta!”

William bersandar di kursi, tidak peduli dan mengangkat bahu, “Tidak masalah, perusahaan Gunarta, jika kamu tidak menandatangani, aku juga bisa membelinya, memberimu surat perjanjian perceraian, tetapi seperti kekurangan sedikit hal, jika kamu tidak ingin bekerja sama, aku punya solusi untuk menyelesaikannya.”

Wajah Jessy terlihat cemberut.

Tetapi sebelum menunggu keputusannya, William kelihatan sabar dan memanggil Moli masuk, “Bawa dia ke kantor polisi.”

“Baik, aku akan mengantarnya sekarang.”

Mata Moli juga terlihat hal yang susah dijelaskan.

Meskipun dia baru saja disuruh keluar dari ruang belajar oleh William, tapi dia menguping pembicaraan antara dua orang dari luar pintu.

Dia sama seperti Jessy, berpikir tuannya meninggalkan Jessy karena wanita sebelumnya, ternyata bukan karena wanita itu, hal ini membuat Moli tidak terlalu senang.

……

Di Negara I, Jeanne, dari berita telah memastikan penyelesaian dari masalah, dia baru bisa melepaskan kekhawatirannya, dan memutuskan untuk melupakan William, dengan tenang tinggal di luar negeri, merawat ibunya.

Dia berpikir hal-hal berjalan baik, kenyataannya membuat orang tidak berdaya.

Jeanne selalu tahu bahwa meskipun ibu tidak mengatakan apa-apa, di dalam hati pasti masih memikirkan Jessy.

Oleh karena itu, masalah keluarga Gunarta kali ini, dia tidak berani mengatakannya kepada Lana, karena itu dia juga menghindari Lana, saat menyelidiki kabar keluarga Sunarya di internet.

Kadang kala, terjadi sesuatu secara kebetulan.

Pada hari ini, setelah Jeanne selesai membaca berita, mendapat telepon dari seseorang yang meminta bantuan, dia bergegas keluar, lupa mematikan laptop.

Ketika Lana membantunya membersihkan kamar, terlihat berita keluarga Gunarta, seluruh tubuhnya tertegun.

Dimalam hari, Jeanne pulang dari luar, melihat ibu sedang duduk di sofa ruang tamu.

Tetapi karena masalah pencahayaan, dia tidak begitu memperhatikan ekspresi wajah Lana yang dingin.

Ma, bukankah aku menyuruhmu untuk tidak menungguku? Kamu sedang sakit parah, harus banyak istirahat.”

Jeanne salah paham berpikir bahwa ibunya sedang menunggunya, dia tersentuh dan khawatir tentang keadaan tubuh ibu.

“Aku tidak bisa tidur.”

Lana melihat kekhawatiran di wajah Jeanne, wajah dinginnya berubah menjadi lembut.

Dengan perasaan yang kacau dia menatap Jeanne, tiba-tiba tidak tahu bagaimana cara untuk bertanya.

Jeanne tidak memperhatikan ada kelainan pada ibunya, berkata sambil tersenyum: “Kalau begitu aku menemanimu nonton televisi.”

Dia berkata, dia berjalan ke tempat Lana, duduk di samping Lana, kemudian mengambil remote di atas meja dan bersiap-siap untuk menyalakan TV.

Pada saat ini juga, dia samar-samar mendengar suara Lana, “Jeanne, apakah kamu masih benci kepada ayahmu dan adik perempuanmu?”

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu