Wanita Pengganti Idaman William - Bab 443 Aku Telah Salah Paham

Ketika Jeanne mendengar Ivan menyebut teman-temannya, matanya juga terlihat perhatian yang tulus, ekspresi kerasnya perlahan mulai melunak.

Ivan melihat perubahannya dan tersenyum senang.

Bagaimanapun Ivan bisa melihat kewaspadaan Jeanne terhadap dirinya?

Meskipun Ivan tidak tahu apa yang terjadi padanya, dia tidak ingin Jeanne memperlakukannya sebagai orang luar, terutama karena dia juga tahu rahasianya.

"Jika Shanon bisa meminta cuti hari ini, dia pasti akan langsung datang dan menyiksamu serta menginterogasi kamu dalam delapan belas cara."

Dia terus mengucapkan kata-kata yang bisa membuat Jeanne rileks.

Jeanne tidak bisa menahan tawa dan kemampuan Ivan dalam menghibur dan membujuk memang hebat, suasana hatinya yang lama suram juga langsung berubah ceria.

"Sepertinya lain kali kalau kita bertemu, aku harus menyiapkan sesuatu yang enak, kalau tidak, wanita itu tidak akan membiarkanku pergi dengan mudah."

"Benar, gadis itu sudah sering mengeluh tentang kamu di depanku."

Ivan berbicara banyak, tetapi membuat Jeanne mendengar beberapa perbedaan dalam nada bicarannya.

Jeanne mengerutkan kening terkejut: "Ivan, kamu dan Shanon..."

Jeanne sengaja tidak melanjutkan kata-kata di belakangnya, tetapi artinya sudah sangat jelas.

Ivan diam dan merasa kehilangan: "Jangan pikir yang aneh-aneh, Aku menjalin persahabatan yang murni dengan Shanon. Dia bukan tipeku."

Ketika Ivan mengatakan ini, matanya ivan menatap Jeanne dengan penuh makna, Jeanne tidak mungkin bisa mengabaikan pandangan itu.

"Haha, sepertinya aku telah salah paham."

Jeanne tidak ingin melanjutkan topik seperti ini lagi, berpura-pura tidak memperhatikan pandangan mata Ivan dan hanya tertawa haha dan melanjutkan topik lain.

Ivan juga tahu maksud Jeanne, cahaya di matanya menjadi agak redup, tetapi segera kembali normal.

Ivan tidak lupa situasi Jeanne saat ini, ada beberapa hal yang memang tidak cocok untuk perkembangan situasi saat ini.

Jadi dia mengalihkan pembicaraan.

Mereka mengobrol dengan gembira sampai siang dan otomatis harus makan siang bersama.

"Ini semua adalah makanan kesukaanmu, tetapi aku mendengar bahwa ada satu koki dari restoran ini telah berhenti, sekarang digantikan dengan koki yang baru dan aku tidak tahu apakah rasanya sama seperti sebelumnya."

Ivan melayani Jeanne makan dan gerakannya tidak berlebihan. Dia bertindak secara alami dan melayani Jeanne dan Jeanne juga menerima perlakuannya dengan biasa.

Bagaimanapun, dulu di sekolah, dia juga diperhatikan oleh Ivan.

Tapi ketika mereka anggap ini biasa dan alami, bagi Moli pemandangan seperti ini tidak biasa.

Dia menyaksikan bahasa tubuh Jeanne saat berbicara dan tertawa dengan Ivan. Dia bahkan menerima suapan makanan dari pria itu. Dia menatap Jeanne dengan tatapan tajam seolah-olah ingin memutilasi Jeanne.

Jeanne awalnya makan dengan pelan, tetapi segera kembali normal.

Jeanne sambil makan dengan serius, tapi perhatian Ivan juga tidak ditolaknya.

Dan ini semuanya terlihat di mata Moli, tidak diragukan lagi, Jessy pasti berniat selingkuh.

"Pelacur ini ingin selingkuh dari suaminya, tapi aku tidak akan membiarkannya berbuat seperti itu dan mempermalukan Tuanku!"

Moli layaknya seorang istri yang memergoki suaminya selingkuh, dia berjalan agresif ke arah Jeanne.

Ivan memang memperhatikan Moli berjalan mendekat, karena dia tahu bahwa Moli datang bersama Jeanne dan baru saja ingin bertanya ada apa. Panci sup sayur sudah mengalir dari kepalanya.

"Moli, apa yang kamu lakukan?"

Jeanne tidak menyangka Moli akan melakukan hal seperti itu. Setelah terkejut,

Jeanne menatapnya dengan marah. Pada saat yang sama, dia tidak lupa untuk membantu Ivan membersihkan sup dari badannya.

"Ivan, bagaimana keadaanmu?"

Moli memperhatikan gerakannya dan amarahnya meningkat.

"Pelacur dan murahan."

Dia mengertakkan gigi dan menatap Jeanne, dan menariknya untuk memisahkan. "Apakah Nyonya Muda lupa identitas diri?"

Moli memarahi Jeanne dan tidak melupakan Ivan yang hanya bisa tersenyum pahit dan merasa terhina. "Aku pikir kenapa Nyonya Muda belakangan ini suka membuat masalah dengan Tuan. Ternyata ada yang baru diluar. Oh, aku tidak menyangka, Nyonya Muda yang pandai bicara dan cantik ini, Apakah Anda ingin menemaninya satu malam? Sangat murah kan ? Aku tidak tahu apakah dia bisa memuaskanmu, Nyonya Muda?

Wajah Ivan langsung berubah, wajah Jeanne juga tidak lebih baik kelihatannya.

Karena keributan yang ditimbulkan mereka, menarik perhatian pengunjung yang lain, dan mulai terdengar suara bisik-bisik membicarakan mereka.

"Ada apa? Mempergoki perselingkuhan? Atau prianya yang selingkuh?”

"Kedengarannya bukan, wanita itu adalah istri orang lain, lalu selingkuh dibelakang suaminya, dan dipergoki oleh anak buah suaminya."

"Kelihatanya sangat kacau ya?"

"Peduli amat, kita nonton saja, tapi wanita yang dipanggil nyonya muda itu sepertinya familiar ya?"

"Aku kayaknya pernah lihat, tapi aku tidak ingat di mana aku pernah melihatnya."

Moli mendengar kata-kata ini dan terlihat cahaya berkilauan di matanya.

Dia ingin orang-orang ini mengenali Jessy. Pada saat wanita ini merasa dipermalukan dan Nyonya Thea tentunya tidak akan mengampuninya.

Tapi ketika dia akan memprovoikasi lagi, suara tamparan terdengar di telinganya.

Lalu rasa nyeri di wajahnya membuatnya terkejut dan sekaligus sangat marah.

Melihat wajahnya ada bekas cetakan lima jari, tetapi saat itu tangan Jeanne masih di udara, tidak tahu apakah Jeanne memakai kekuatan berlebihan, tangannya juga merah.

"Pelacur, kamu memukulku?"

Moli sangat marah, sampai dia lupa identitasnya. Matanya merah dengan darah.

Jeanne menatapnya seolah-olah ingin memakan orang. Secara naluriah, dia memang gemetar, tetapi setelah kembali tenang dan menamparnya sekali lagi.

"memangnya kenapa memukulmu? kamu tidak tahu aturan, makanya aku kasih kamu pelajaran."

Dengan wajah dingin, Jeanne memberikan teguran keras pada Moli.

Ketika Moli menerima perlakuan seperti itu, untuk sementara waktu, saraf tegangnya langsung pecah.

Dan aura seluruh tubuhnya telah berubah, seperti ingin membunuh tanpa pandang bulu.

Ivan menyadari itu, walaupun tubuhnya masih kotor dan basah, dia berdiri untuk melindungi Jeanne, tetapi dihentikan oleh Jeanne.

Meskipun dia takut pada Moli saat ini, dia yakin bahwa Moli tidak akan berani memukulnya.

"Apa? Kamu ingin balas memukulku?"

Jeanne tidak menghindar sama sekali, matanya bertumpu pada kepalan tinjunya yang erat, terlihat sinar matanya menjadi buas.

Moli hanya mendengar kata-katanya, tangan yang terangkat tidak melakukan apa-apa.

Kemarahannya sekarang telah banyak berkurang.

Moli benar-benar ingin memukul kembali, tetapi dia tahu bahwa jika dia melakukannya, dia tidak akan pernah bisa kembali ke sisi Tuannya selama hidupnya.

"Bitch..."

Sebelum Moli selesai berbicara, dia ditampar lagi oleh Jeanne.

"Sepertinya pelajaran yang aku berikan tadi itu belum cukup!"

Moli menatap Jeanne dengan tajam, tubuhnya gemetaran menahan marah.

Dia menatap Jeanne dengan sangat tajam, kalau tatapan mata bisa membunuh orang, maka saat itu Jeanne mungkin sudah mati dihujani ribuan pisau .

"Jangan berpikir ada Tuan yang melindungimu, aku tidak berani!"

Jeanne tidak gentar mendengar ancamannya, bahkan mengambil inisiatif untuk mendekat kearah Moli.

"Kalau berani coba saja."

Ketika ditantang begitu, Moli yang awalnya sudah lebih tenang, sekarang mulai merasa terbakar lagi.

Untungnya, Ivan memisahkan mereka pada waktunya.

" Jessy, karena dia sudah mendapat pelajaran, sudahlah."

Setelah itu, Ivan menoleh ke arah Moli dan menjelaskan "Aku tidak tahu siapa kamu, tapi aku bisa memberitahumu bahwa aku hanya berteman biasa dengan nyonya mudamu. Kuharap kamu tidak menghina kami dengan tuduhanmu. Kalau terulang lagi, aku pasti akan meminta pertanggung jawaban dari Tuanmu."

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu