Wanita Pengganti Idaman William - Bab 55 Ada Aku Disini

Bab 55 Ada Aku Disini

Tetapi Julian tidak putus asa , Terus menerus menelpon nya .

Jeanne akhirnya pun dengan suasana hati kesal mengangkat telephone itu,” Jika tidak salah ingat , Saat ini belum waktu nya untuk bertemu, selain itu …”

Dia terhenti ,” Berkat anak mu , saat ini aku terluka !”

Julian tidak menanyai sedikit pun mengenai luka yang ia dapat , Dengan nada yang tidak baik berkata :” Kali ini bukan mengenai waktu bertemu .”

Lalu ada urusan apa ?“

Julian tidak pernah menghubungi untuk hal baik , Jeanne pun sudah mempersiapkan hatinya .

Belakangan ini aku berencana untuk membuat pabrik tekstil . Kamu bicarakan hal ini  dengan William , Mulai hari ini kebutuhan design dan pembuatan baju perusahaan bisa melewati pabrik aku .

Jeanne pun merasa tersindir , setelah mendengar hal ini .

Sudah jelas ia sudah mengatakan bahwa ia sedang terluka, dan ia tidak peduli sama sekali , dan langsung memberikan permintaan yang sangat sulit untuk dikabulkan

Benar benar orang yang tidak pernah puas !

Bibir nya pun membentuk senyum sinis, Tanpa ragu ragu menolak : “Tidak Mungkin !” Soal saham terakhir kali pun , sudah menimbulkan kesan yang buruk , saat aku mengajukan nya kepada William . Kali inipun jangan berharap bisa mendapat keuntungan apapun dari nya .

“Ini adalah kerja sama yang baik , bukan mencoba mengambil keuntungan dari dia !”

Suara marah Julian terdengar sangat jelas dari speaker telephone. Yang membuat senyum Jeanne semakin lebar .

Jika ini bukan mengambil keuntungan , Jadi apakah maksudnya ini  ?

Yang jelas tidak mungkin terjadi .

Sikap Jeanne sangat lah tegas

“Kamu ! “

Walaupun terpisahkan oleh jarak dan handphone, Tapi ia masih bisa merasakan kemarahan dari Julian , Tapi Jeanne masi tetap dengan sikap nya yang tegas .

Tiba tiba, Di sisi handphone sana , Julian tertawa, Mungkin karena marah yang terlalu hebat hingga tertawa .

Jeanne pun mengerutkan alisnya , hati nya mulai muncul rasa panik.

“Jangan lupa, saat ini kamu hanya bisa menuruti aku “

Dalam perkataan nya terdengar ancaman tentang ibunya yang sangat jelas

Dengan kemarahan yang muncul dihatinya, Jeanne hanya bisa mencubit telapak tangan nya , dan melepaskan, Ia pun mulai menarik nafas dalam dalam , berkata “ Ok aku tahu ,”dan langsung menutup telephone .

Ia pun melempar handphone kesamping nya , dan bersandar di kepala kasur, Mengangkat kepala, wajah kecil yang cantik ini terlihat sangat kesulitan .

Kali ini bagaimana cara aku menyampaikan kepada William ?

Dan bagaimana reaksi nya setelah mendengar hal ini ?

Kecewa?

Atau jijik ?

Saat ia memikirkan bahwa William akan membenci dia, Hati nya merasa kesal . Tanpa bisa menahan diri , ia pun memaki julian dalam hati.

Setelah William keluar mengangkat telepon, ia tidak kembali lagi hingga waktu makan malam .

Jeanne pun sangatlah kaget saat ia melihat Willliam memasuki kamar dengan membawa nampan makanan ,

Wiiliam pun dengan tenang , meletakkan nampan makanan 

Jeanne yang baru sadar dari lamunan nya , dengan bingung bertanya: “ Kenapa kamu yang membawa nampan nya ?

William tidak banyak menjelaskan, hanya dengan singkat menjawab: Makanlah makanan ini selagi masih hangat .

Sejak ia tidak berbicara, Jeanne pun juga tidak banyak bertanya, dengan patuh mengambil nampan , dan menunduk ,makan sedikit demi sedikit .

William hanya diam memandang Jeanne . Sepasang mata yang gelap sedalam danau , membuat orang tidak bisa dengan jelas membaca ekspresi nya .

Kali ini dengan kejadian yang menimpa dia , Bisa dikatakan adalah kesalahan Ibu nya , bisa dibilang Ibu nya berhutang kepada Jeanne .

Sehingga apa yang bisa William lakukan , adalah mencoba untuk menggantikan ibu nya untuk meminta maaf kepada Jeanne

Pancaran mata William benar benar membuat orang tidak bisa mengabaikan .

Jeanne dengan lembut menggigit sumpit , wajah nya terpancar keraguan .

Tiba tiba , Ia mengangkat kepalanya , dan tanpa disengaja melihat langsung ke matanya dalam , jantung nya pun terasa melewati satu detak .

Dengan tergesa gesa menghindari matanya , dengan canggung bertanya: “Apa kamu sudah makan ? Jika belum , lebih baik kamu turun makan terlebih dahulu .”

William yang memandangi nya , membuat ia pun tidak bisa makan dengan nyaman .

Tatapan mata Jeanne mengambang , seperti tidak berani memandang William secara langsung , dan di mata William pun terlihat ingin tersenyum . Dengan lembut bertanya : “Bagaimana kondisi kaki mu ?”

Suara nya sangat lembut , seperti angin yang bertiup di musim semi yang membuat riak di hatinya .

Jeanne hanya bisa memendam rasa aneh yang muncul ini , Menaikkan bibirnya dan tertawa, berkata :”Masih ok , tidak terasa terlalu sakit lagi “

Melihat Jeanne yang terlihat seperti tidak memiliki masalah sama sekali, William merasa perlakuan ibu nya sudah sangat kelewatan .

Dia sangat jarang memunculkan senyumnya , berkata : “beberapa hari ini kamu istirahat saja, jangan peduli kan apapun ,ada aku disini .”

Saat mendengar 3 kata “ada aku disini” , Jeanne pun merasa sangat terharu .

Selama beberapa tahun ini , Semua hal selalu ia pikul sendiri . Sekarang saat ada orang yang berkata demikian kepada nya , bagaimana bisa ia tidak terharu ?

Walaupun, Ia adalah suami dari Jessy

 Jeanne mengabaikan kekecewaan di hatinya , Tersenyum lebar , “Ok , aku tahu, Beberapa hari ini aku akan menganggap diri sebagai babi .”

William pun akhirnya tertawa, hingga alisnya pun terpengaruh oleh senyum nya .

Setelah ia selesai makan , William baru turun ke bawah untuk makan .

Kamar yang awal nya besar, sebelumnya ia tidak pernah merasa kosong , Tapi setelah William meninggalkan ruangan, Ia pun merasa hampa .

Perasaaan  tidak enak yang tidak bisa dimengerti

Jeanne pun tertawa, dengan berbisik berkata , “ Orang ini jika terluka apakah menjadi manja ?”

Dengan cepat William yang pergi pun sudah kembali .

Kenapa bisa sangat cepat kembali? Jeanne terheran heran .

Sejak pergi hingga kembali tidak sampai 10 menit , Apa ia sudah menghabiskan makanan nya ?

“Tidak Lapar”.

William mendekat dan berkata : “Aku akan berada di perpustakaan , Jika ada yang mau ditolong panggil saja aku .”

Jeanne pun mengangguk , “OK.”

Walaupun ia sudah menjawab seperti ini , Tapi bagaimana bisa ia berniat untuk merepotkan nya lagi ?

Saat waktu sudah agak malam , Jeanne pun berencana untuk mandi.

Walaupun dokter berkata bahwa luka tidak boleh menyentuh air, Tapi dia yang selama ini cinta kebersihan , tidak tahan jika dalam satu hari tidak mandi .

Karena jika menekuk lutut nya , akan membuka luka , maka ia mencoba meluruskan kedua kaki nya dan pelan pelan turun dari ranjang , Tangan nya memegang lemari di samping ranjang dan mencoba untuk berdiri

Tetapi saat ia menyentuhkan kaki nya ke tanah , Tiba tiba muncul rasa sakit dari lutut nya

Sakit yang tak terhingga hingga ia jatuh ke depan , Beruntung di atas lantai terdapat karpet yang lembut , Jika tidak pasti ia akan menjadi cacat

Tetapi jatuh kali ini mengelurkan suara yang cukup besar .

Saat Jeanne mencoba untuk bangun dari karpet , saat ia bergerak ,lutut nya pun sakit kembali

Ia pun bukan hanya frustasi, saat ia mencoba menyandarkan kepala nya , ia tidak tahu harus bagaimana

Tiba tiba terdengar suara , Pintu kamar didobrak dari luar

Saat ia menoleh untuk melihat, Yang masuk ke dalam pandangan nya adalah bayangan dari William .

Tidak tahu alasannya , saat ia meliat William , frustasi dalam hati yang tersimpan seperti banjir yang mendobrak keluar , Mata nya pun mulai berkaca kaca .

Jeanne dengan segera menutup bibir nya , menghapus air mata yang jatuh dan melihat ia mulai jalan mendekat .

Saat William sudah sangat dekat  ia pun berhenti , Sepasang alis yang indah berkerut, “Apa yang sedang kamu lakukan ?”

Saat ia mendengar suara di ruang baca nya, ia pun dengan segera meninggalkan pekerjaan dan menuju ke kamar.

Saat William melihat Jeanne terduduk tak berdaya di lantai , Ia pun merasa seperti hatinya telah disentuh oleh orang lain .

“Bukankah sudah kubilang jika ada masalah bisa memanggil dia ?”

Emosi nya pun mulai naik , Wajah nya pun terlihat tidak baik

Menghadapi pertanyaan William, Jeanne pun merasa lebih bersalah .

“Aku .. aku hanya ingin mandi” , siapa yang menyangka kejadian seperti ini terjadi 。

Dari suara nya terdengar ingin menangis

Saat william meliat Jeanne yang menundukkan kepala , merasa bersalah , ia pun hanya bisa menarik nafas.

Lalu ia pun membungkuk , menggendong pinggul nya

Jeanne yang sangat kaget , dengan segera berkata , “aku bisa melakukan nya sendiri .”

“Kamu bisa sendiri ?” William hanya menatap nya sekilas. “Jika kamu bisa melakukan nya sendiri , kamu tidak akan terduduk di lantai .”

Jeannepun tidak bisa berbicara apa pun .

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu