Wanita Pengganti Idaman William - Bab 93 Keluarga Alexa

Bab 93 Keluarga Alexa


Jeanne melihat Alexa yang naik ke mobil dan pergi, kepikiran kata-katanya, dalam hatinya ia diam-diam merasa tak aman. Jeanne mengernyitkan alisnya, belum juga paham bagaimana kehadirannya, sudah terdengar hinaan sarkastik nyonya Thea di telinga Jeanne.


“Jessy, sekarang kamu sudah puas?” 


Mendengar kalimat itu, Jeanne kehabisan kata-katanya. Baru saja berpikir mau bicara apa, nyonya Thea malah tak memberinya kesempatan, berkata dengan kesal: “jangan kira kalau kamubisa mempengaruhi William”

“Alexa diusir, aku akan melihatmu secara lebih baik, di dalam hatiku, sampai kapanpun kamu itu tidak lebih baik dari Alexa!” selesai bicara, nyonya Thea menatap Jeanne penuh kebencian, kembali masuk ke kediaman utama tanpa menoleh.


Pembantu wanita yang melihat kejadian itu, juga menghembuskan nafasnya ke arah Jeanne, segera setelahnya ia mengikuti nyonya Thea pulang.


Jeanne langsung tertawa saking marahnya, karena melihat tampak belakang punggung mereka.


Urusan Alexa pergi, mereka semua menyalahkannya pada Jeanne? Tapi semua ini tak ada hubungannya dengan Jeanne, semua ini keputusan sendiri dari William itu, Jeanne saja baru pagi ini tahu berita tersebut.


Takutnya sih mereka tidak berani saja komen di hadapan William, jadi mereka menyalahkan Jeanne. Terpikir akan hal ini, Jeanne memendam amarahnya dalam hati dan berangkat ke kantor.


Alexa hari ini tidak masuk kerja, Jeanne malah melewati sisa hari itu dengan tentram. Sampai sore menjelang malam waktunya pulang kerja, Jeanne kembali ke rumah baru, belum saja ia mandi, terdenfar suara keributan dari luar pintu.


“minggir!”


Marina mencaci maki pengurus rumah yang ada di hadapannya dengan suara yang serius.


“nona kelima, tidak sepantasnya Anda begini, nona muda sedang mandi, ditambah lagi itu kamar tidurnya tuan muda.” Pengurus rumah berdiri di tempat asalnya dan tidak menyingkir, berkata dengan sopan. 


“cih, senang sekali ya dia, sudah mengusir Alexa, tanpa disangka ia masih berani-beraninya santai menikmati hidup di rumah!”


Marina sama sekali tidak menangkap inti dari kalimat pengurus rumah, sekarang ia hanya ingin membantu marah menggantikan teman baiknya.


“aku katakan sekali lagi, minggir, kalau tidak jangan salahkan aku kalau aku tak sopan!”


Marina cemberut dan mencela pengurus rumah dengan marah: “jangan lupa ya, kamu itu hanya pembantu di kediaman William, punya hak apa kamu menghalangiku, kalau kamu masih tidak mau minggir, percaya atau tidak malam nanti aku akan menyuruh William memecatmu!” 


Mendengar kalimat itu, sepasang mata tua pengurus rumah mengamati Marina tanpa perasaan, tidak tahu ia senang atau marah, tanpa ekspresi ia berkata: “kalau begitu silahkan nona kelima menghabiskan waktu Anda dan berdebat.” arti dari kalimat itu, terserah bagaimana Marina memahaminya.


Marina tentu saja sadar arti yang tersirat di dalamnya, marah sampai kata-kata tidak keluar lagi dari tenggorokkannya, wajahnya memerah.


Baru saja ia bersiap untuk bicara lagi, Jeanne berjalan keluar dari kamar.


“ribut sekali, ada apa sih?” 


Jeanne sepertinya tidak mendengar pertengkaran tadi, mengkritik karena tak tahan. Kemudian setelahnya ia seperti baru menyadari keberadaan Marina saja, ia bertanya dengan nada terkejut: “loh, tante Marina datang, aku tak tahu ada urusan apa tante datang ke sini?”


Marina melihat ekspresi Jeanne yang dibuat-buat itu, berkata dengan marah: “aku datang untuk apa, masa sih kamu tidak tahu jelas? Aku kasih tahu kamu ya, sekarang kamu jemput balik Alexa untukku, kalau tidak masalah kita tidak selesai sampai di sini saja!”


Alis Jeanne terangkat, sudah bisa menebak kalau kemunculan Marina kurang lebih ada hubungannya sama Alexa. 


“takutnya aku tidak bisa mengikuti kemauan tante, masalah ini diperintahkan William, kalau aku sampai menjemput Alexa kembali, bukannya aku tidak menghormati William.” 

 


“omong kosong, siapa juga yang tak tahu kalau William mengusir Alexa, itu karena kamu yang menghasut dari belakang, Jessy, kamu itu iri, iri Alexa lebih disukai Thea, kamu takut Alexa akan menggantikan kamu, aku kasih tahu kamu ya, mau iripun tidak ada gunanya, karena kamu itu hanya orang luar saja, sedangkan Alexa itu baru satu keluarga dengan kami!”


Marina mencaci maki Jeanne, membuat mata Jeanne tak bisa menahan terlintas ide jahat saat mendengarnya.


“ya, kata-kata tante memang tidak salah, untuk kalian aku memang orang luar, tapi kan William bersedia melindungi aku, terus kalian bisa apa?” Jeanne mengkritik dengan nada bicara yang dingin, tidak marah dan ia malah tertawa saat menatap Marina dan berkata: “lagipula kalau saja memang aku mengusir dede Alexa keluar, menurutmu aku yang sudah berpikir keras mengusirnya, akan membiarkannya kembali lagi? Tante Marina jangan bercanda deh!”


“kamu——” Marina tidak dapat membalas kritikan Jeanne saat itu juga, ia mempelototi Jeanne sangat lama tak bisa bicara.


“aku kenapa?” Jeanne mengangkat alisnya, ia mengeluarkan amarahnya. 


Melihat Jeanne yang seperti itu, amarah Marina naik sampai ke dada.


“kamu tunggu saja, aku tak akan membiarkan masalah ini begitu saja!” setelah mengatakan kalimat itu, Marina berbalik badan dan pergi sambil emosi.


Seiring dengan perginya Marina, Jeanne juga menghapus senyuman di bibirnya, wajahnya kembali muram dan dingin. Intuisinya memberitahu, masalah ini tidak akan berlalu dengan mudah begitu saja. Faktanyapun memang benar begitu.


Setelah Marina pergi, ia langsung pergi ke kediaman utama dan mencari nyonya Thea。 


“kakak!” Marina melihat nyonya Thea duduk di ruang tamu, ia berjalan ke sana penuh emosi.


“Marina kamu kenapa? Siapa yang membuatmu marah?” nyonya Thea bertanya bertubi-tubi melihat wajah Marina yang dipenuhi amarah.


“siapa lagi kalau bukan si Jessy itu!” Marina menggertakkan giginya dan menjawab


Mendengar itu, wajah nyonya Thea ikut muram: “kenapa lagi?”

“wanita itu tak tahu malu!” Marina memberitahu percakapannya tadi sambil emosi, membuat nyonya Thea yang mendengarnya juga ikut emosi.


“wanita itu benar-benar bicara seperti itu?”

“tidak begitu, ia memanfaatkan William yang melindunginya, benar-benar lama-lama semakin tak tahu peraturan dan tak tahu batas.” Marina menggertakkan gigi, matanya dipenuhi amarah.


Kemudian segera setelahnya Marina seperti teringat sesuatu, topik pembicaraan berubah, ia meraba bibirnya dan berkata: “oh iya, kak, kali ini kita memulangkan Alexa, takutnya sih akan menyesal.”


nyonya Thea yang awalnya masih marah-marah akan sikap Jeanne, tiba-tiba mendengar hal itu, ia bertanya karena tak paham: “apa maksudmu?”


Melihat kondisi itu, Marina kemudian memberitahu apa yang ia sendiri dengar.


“2 hari yang lalu aku pergi ke sebuah pesta, mendengar di kerumunan anak-anak kaya kalau papanya Alexa dapat promosi” 


Selesai mendengarnya, nyonya Thea mengernyitkan alisnya.

“apa informasi ini bisa dipercaya?” 


“harusnya tidak salah, kalau tidak hal seperti itu juga tak akan beredar di kumpulan itu, sekarang kita memulangkan Alexa, tidak tahu juga keluarganya akan kesal sama kita atau tidak, jangan sampai kesempatan bagus itu, nanti pada waktunya hilang.” 


nyonya Thea meraba bibirnya dan tak berbicara, seperti ragu akan informasi itu. Tapi dengan cepat, keraguannya hilang. Karena malam itu saat Deric pulang ke rumah, wajahnya tak bisa menutup-nutupi senyumannya.


“memang istriku punya indra keenam dari awal.” ia menggenggam tangan nyonya Thea dan berkata dengan bahagia.


Mendengar kata-kata itu, nyonya Thea tidak paham dan melihat ke arah Deric.


“suamiku, apa maksud kata-katamu?” tanya Thea.

Melihat situasinya, Deric mengira kalau ia tak tahu masalah naik jabatannya Reiner, ia bicara memberitahu dan mengulangi semuanya dari awal.


“dari awal kalau bukan karena kamu suka si Alexa anak itu, menerimannya tinggal di rumah ini, dari awal kita membuat koneksi yang baik dengan keluarga Alexa, sekarang naik jabatan, kita sekeluarga juga akan mendapat keuntungan.”


Saat bicara, Deric tak dapat menahan seruannya: “sesuai dengan kata orang kalau ada seseorang yang naik ia akan menarik semua disekelilingnya, di kemudian hari kita harus menjaga baik-baik hubungan dengan keluarga Alexa.”


Mendengar hal itu, mata nyonya Thea terlihat tak bisa mengontrol rasa terkejutnya. Awalnya karena tak ada dia, hanya karena Reiner naik jabatan itu bebar-benar posisi yang tinggi dan kekuasaan yang berlimpah!


Sampai saatnya Thea kembali tenang, ia masih agak khawatir. Dikarenakan ia terpikir kalau sekarang Alexa sudah diusir mereka! Ditambah lagi soal apa yang tante Marina katakan padanya siang tadi, saat ini kepalanya pusing memikirkannya, membuat raut wajahnya jadi terlihat buruk.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu