Wanita Pengganti Idaman William - Bab 544 Apakah Kamu Telah Membebaskannya

Setelah Brian mendengar kata-kata petugas polisi, sepasang mata dia tertegun.

Yang lain memalingkan wajah, menatap Brian dengan gelisah, “Bos….”

Brian melambaikan tangan, “Aku akan pergi bersama mereka, kalian jaga rumah baik-baik.”

Setelah mengatakannya, dia pergi bersama petugas polisi.

Dan keadaan seperti itu, pada saat yang sama juga terjadi di keluarga Gunarta.

Polisi mengambil surat perintah penangkapan keluarga, “Tuan Julian, seseorang melapor bahwa kamu secara illegal mengambil properti orang lain, penipuan pernikahan, silahkan ikut bersama kami.”

Julian tertegun, “polisi, apakah ini ada kesalahpahaman, aku adalah warga negara yang baik.”

“Ada atau tidaknya salah paham, ikuti kami ke kantor polisi untuk penyelidikan.”

Polisi itu memberi arahan dengan mata kepada bawahannya, lalu membawa Julian pergi.

Pada malam hari yang sama, dimana Julian dan Brian ditangkap, William dengan cepat mengambil kembali Group Sunarya .

Pagi berikutnya, ketika orang-orang di ibukota bangun, mereka mendapati bahwa hari ini telah

berubah, dan perubahan yang membuat mereka harus mempersiapkan diri untuk menerima berita dengan baik.

“Apa katamu? William menjadi berkuasa?”

“Sebenarnya apa yang terjadi di sini? Bukannya Wiliam telah ditangkap?”

“Dalam satu malam mendapatkan kembali Group Sunarya, William Sunarya masih tetap William Sunarya.”

Setiap orang membicarakannya, bahkan berita ini berada di internet.

“Mengapa pecundang ini dilepaskan, ternyata memang orang kaya bisa melakukan apapun yang diinginkan.”

“Ini pasti ada penggelapan, pajak yang sebesar 300 milyar, hanya ditahan beberapa hari!”

“Keji, pengusaha yang tidak bermoral hanya tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan uang, tidak bisa dibiarkan, aku sangat tidak setuju mengakui hal seperti ini, adakah yang ingin untuk memprotes / memboikot Group Sunarya .”

“Ada, Aku ikut.”

“Aku ikut.”

“Tidak hanya memprotes Group Sunarya, dan masih akan mengajukan banding ke pengadilan, kolusi antara pejabat dan pengusaha.”

Para netizen sangat tidak suka dengan berita kemunculan William .

Tentu saja, ada banyak alasan untuk ini.

Karena ini, awalnya Group Sunarya mengembalikan seluruh saham, dan kemudian kali ini terjatuh lagi.

Setelah Hans tahu berita di internet, dia buru-buru mencari William, “Presdir, ada orang memberi kabar di internet, kondisi saham sekarang tidak begitu baik.”

Dengan wajah yang tanpa ekspresi William berdiri di depan jendela kantor, dia menatap jendela dengan tatapan kosong.

Dia tersenyum, berkata dengan suara dingin: “Kelihatannya beberapa orang telah masuk perangkap, dan juga tidak tahu posisinya.”

Hans tidak menyela, dia berdiam diri di belakang William, menunggu perintah dari William .

Wiliam memiringkan sudut bibir, “Kumpulkan seluruh informasi perusahaan kita beberapa tahun sebelumnya, biarkan departemen hubungan masyarakat yang mengumumkan namanya.”

“Baik!” Hans mendengarkan perintah, kemudian dia mengatakan hal lain lagi, “Presdir, para pemegang saham ingin bertemu denganmu, apakah kamu ingin mengadakan rapat umum?”

William tidak ingin menolak, “Tidak perlu, kamu pergi hitung dengan jelas saham mereka, beritahu ke mereka, aku akan membelinya dengan harga pasar.”

Hans mengerutkan kening, dia sendiri mengerti apa yang dimaksud Presdir, tapi….

“Presdir, aku khawatir para pemegang saham tidak bersedia.”

“Tidak peduli mereka bersedia atau tidak..” William memicingkan mata, “Jika mereka tidak bersedia, maka beritahu mereka, sampai jumpa di pengadilan.”

Hans sekilas, dia tahu bahwa William sangat serakah dan ingin seluruh saham Group Sunarya, dan juga tidak mengatakan apa-apa, berbalik dan melaksanakannya.

Setengah jam kemudian, departemen hubungan masyarakat telah menyiapkan naskah itu, dan akan di beritakan di situs resmi.

Setelah beberapa saat, banyak yang berkomentar di situs intenet.

“Anjir, apakah ini drama tahunan?”

“Benar-benar lebih ganas daripada pengadilan.”

Melihat di situs internet penyebab masalah ini, setelah itu, hasilnya seperti yang diperkirakan.

Keluarga mendapat musibah ini, karena balas dendam, mengenai penghindaran pajak tiga ratus miliar yang memicu masalah ini, juga musuh mereka sengaja mencelakai keluarga Sunarya.

“Tiba-tiba ada beberapa orang bersimpati terhadap William .”

“Simpati sih simpati, aku hanya ingin mengatakan, raja iblis tetap saja raja iblis, dia dari awal sudah melihat rencana dari para orang diluarnya, tidak ada yang belum diperhitungkan oleh raja iblis.”

“memang, tidak bisa dideskripsikan satu lilin di keluarga Sunarya ini.”

“Boleh juga istri raja iblis, juga cukup cerdik, aku dengar raja iblis itu baik terhadap istrinya di awal, tapi ternyata istrinya bekerja sama dengan orang luar untuk menghancurkan suaminya, akhirnya mulut wanita itu meracuni dirinya sendiri.”

Di internet satu orang melempar batu, sobat netizen lain akan ikut memanasi.

Dan keluarga kaya lain yang peduli akan hal ini, juga ikut aktif mengikuti masalah ini.

Masalah kali ini, meskipun Group Sunarya mendapat cobaan, bisa dilihat bahwa William dengan mudah menanganinya, jelas sekali bahwa hal ini belum menggoyahkan Group Sunarya .

Lagipula masalah krisis yang mereka lihat sebelumnya, mungkin William demi melumpuhkan mereka maka mengeluarkan rencana ini, jika mereka sebelum ini bekerjasama dengannya, dan membantu Group Sunarya dengan baik, mungkin di masa depan mereka akan jauh lebih maju dan bahkan bisa menikah dengan William.

Lagipula keluarga Sunarya terjadi hal seperti ini, Keluarga Sunarya pasti akan membuat William dan anak keluarga Gunarta itu bercerai.

Kenyataannya memang benar.

William baru saja selesai mengurus masalah perusahaan, nyonya Thea menelepon.

“William, kapan kamu akan kembali?”

“Ada apa?” William tidak menjawab malah bertanya.

Nyonya Thea tidak menyembunyikan tujuannya, “Aku bertanya kepadamu, kamu melapor polisi untuk menangkap keluarga Gunarta dan Brian, mengapa aku tidak melihat Jessy, apakah kamu telah membebaskannya?”

Juga tidak menyalahkan mengapa Nyonya Thea bertanya begitu, William yang menjaga Jessy seperti seorang kekasih, Nyonya Thea takut Jessy akan menangis dan meluluhkan hati putranya, dan putranya dengan bodoh akan membebaskannya.

“Jessy belum dibebaskan, masih dipemantauanku, ada hal yang ingin aku selesaikan dengannya, tunggu setelah masalah ini selesai, aku akan menyerahkan orangnya kepadamu.”

William telah menebak pemikiran nyonya Thea, dan mengatakan yang sebenarnya.

Nyonya Thea mengerutkan kening, dia tampaknya khawatir, “Masalah apa yang harus kamu selesaikan dengan pelacur itu, kamu serahkan saja pelacur itu padaku, ibu membantumu menyelesaikannya.”

“Mama, kamu jangan ikut campur untuk masalah ini.”

William tidak berkata banyak, setelah menolak langsung menutup telepon.

Nyonya Thea memegang ponsel dengan jengkel, “Bocah nakal ini jangan-jangan masih belum melupakan Jessy !”

Dia baru selesai mengatakannya, terdengar oleh Kakek David yang kebetulan lewat, ”Menantuku, apa yang kamu katakan barusan?”

Nyonya Thea terkejut, “Ayah, kapan kamu datang?”

“Kamu tadi bilang William kenapa?” David melambaikan tangan, bertanya lagi pertanyaan yang tadi.

Nyonya Thea mengatakan dengan marah, “William menahan Jessy, aku khawatir dia akan jatuh cinta lagi dengan pelacur itu.”

Mata Kakek David melotot, sepertinya dia teringat sesuatu, berkata, “Masalah ini sementara kamu jangan ikut campur, nanti setelah William telah menyelesaikan masalah perusahaan, aku akan bertanya rencana selanjutnya.”

Nyonya Thea mengira bahwa Kakek David ingin mencampuri masalah ini, dan tidak mengatakan apa-apa lagi, membalikkan badan dan pergi ke rumah .