Wanita Pengganti Idaman William - Bab 181 Tidak Bisa Membawanya Pergi

Bab 181 Tidak Bisa Membawanya Pergi

Hati Jeanne mengeluh namun ia tetap harus menghadapinya.

Setelah berpikir sejenak, ia berpesan kepada Sesil, “Sesil, tolong siapkan sebuah kantor untuk Desainer Sumi, ingat untuk merapikannya dengan bersih.”

Ketika Sesil mendengar harus menyiapkan kantor untuk Sumi, ia merasa sedikit keberatan.

Namun karena ini perintah dari atasannya, mau tidak mau tetap mengangguk dan menyetujuinya.

“Aku mengerti, nanti aku akan membawa orang untuk merapikannya.”

Jeanne mengangguk lalu memintanya untuk kembali bekerja.

Sore hari, ketika ia kembali dari kantor, melihat William sudah tiba dirumah terlebih dahulu.

Keduanya makan malam bersama.

Ditengah makan, William menanyakan, “Desainer Sumi dari pihak RC hari ini sudah tiba bukan, bagaimana orangnya?”

Mendengar pertanyaan William, gerakan Jeanne terhenti.

“Aku sempat mencaritahu keterangan diri orang ini, kemampuannya sangat baik, namun orang ini tipe yang agak sulit.”

Dia berkata sambil mengingat apa yang terjadi siang ini.

William terheran, mendengar Jeanne berkata seperti ini, ia bertanya dengan alis yang sedikit mengkerut, “Apa yang terjadi?”

Melihat ekspresinya, Jeanne tidak ingin ia ikut campur.

“Tidak apa, hanya sedikit masalah saja, aku masih bisa menghadapinya.”

William mendengar ucapannya tidak ingin memaksa, ia tahu Jeanne tidak ingin merepotkannya sehingga ia tidak memaksakan.

“Baiklah, kamu atur saja.”

Jeanne mengangguk.

Setelah mereka selesai makan, keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Jeanne kembali ke kamar untuk menyelesaikan pekerjaannya, setelahnya ia berencana berendam untuk menenangkan diri.

Setelah ia selesai berendam, tubuhnya berasa lebih ringan dan segar.

Ketika ia berencana untuk istirahat, handphone disamping bantalnya berdering, nomor yang muncul adalah sebuah nomor yang tidak dikenal.

Setelah ia berpikir sesaat iapun mengangkatnya.

“Halo.”

“Permisi, apakah anda nona Jessy? Ini dari Bar Yemei, ada seorang wanita bernama Sumi yang mabuk di klub kami, mohon untuk menjemputnya kembali.”

Alis Jeanne mengkerut mendengar ini, namun ia tidak menolak.

“Saya mengerti, sekarang juga kesana.”

Setelah menjawabnya, ia segera mematikan telepon dan segera mengganti pakaian.

Bagaimanapun Sumi baru saja datang, ia tidak ingin ada hal yang buruk terjadi padanya, ini hanya akan mempengaruhi kerjasama antara kedua perusahaan.

Tidak berapa lama, dia tiba di bar Yemei, melihat lampu warna warni, juga pria nakal yang berada disana, tatapannya terlihat sangat tidak nyaman.

Terlebih setelah ia masuk kedalamnya, aroma asap rokok yang bercampur dengan aroma lainnya, suara musik yang memekakkan telinga semakin membuatnya tidak nyaman.

Dia menahan perasaan tidak nyamannya dan mencari Sumi, dan akhirnya ia menemukan Sumi tertidur di meja bar.

Dia sudah mengganti pakaiannya, dibandingkan dengan pakaian yang ia kenakan siang tadi, baju ini terlihat sangat seksi.

Terutama rok mini ketat yang menonjolkan bentuk tubuhnya yang indah.

Dan disekelilingnya dipenuhi oleh pria berwajah mesum yang menatapnya dengan wajah penuh maskud, dan Sumi seolah tidak melihat mereka, hanya terus tersenyum.

Melihat situasi ini Jeanne segera menghampiri dengan wajah panik.

“Sumi.”

Sumi mendengar suaranya, menengok dengan ekspresi bingung, begitu melihat wajahnya, ia bertanya dengan muka terheran, “Heh, kenapa wanita ini bisa ada disini?”

Seiring dengan ucapannya, pria yang mengelilinginya seketika mengalihkan pandangan kearah Jeanne dengan wajah terkejut.

Mereka saling memberi kode melalui lirikan mata.

Tentu saja Jeanne menyadari lirikan mata mereka, dia maju untuk memapah Sumi dengan panik.

“Kamu mabuk, aku datang untuk menjemputmu.”

Ia berkata sambil menarik Sumi pergi.

Namun siapa sangka Sumi malah mendorongnya.

“Siapa yang memintamu untuk menjemputku, aku belum selesai minum.”

Mendengar ucapan ini, pria disampingnya mulai berseru, “Benar, belum selesai minum kenapa harus pulang, bagaimana kalau nona ini juga ikut minum bersama kami.”

Seorang pria berambut pirang menjulurkan tangannya ingin menyentuh Jeanne namun langsung ditepisnya.

“Jangan sentuh aku!”

Dia memperingatkan dengan dingin, tidak ingin berurusan dengan mereka, iapun membujuk Sumi sekali lagi.

“Jika kamu ingin minum, kita minum dirumah, disini tidak aman.”

Namun Sumi tetap mendorongnya dengan kesal.

“Kamu sangat rese ya, minum dirumah mana mungkin seseru minum disini?”

Mendengar ucapannya, beberapa pria nakal itu kembali berseru.

“Betul sekali, mana seru minum dirumah, nona cantik, bagaimana kalau kita minum diatas, disana ada minuman yang lebih nikmat, kami semua akan menemanimu minum sampai puas, bagaimana?”

Sumi sudah sangat mabuk sekarang, sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih apakah pria-pria ini berniat baik atau tidak, karena tidak ingin pergi dengan Jeanne, ia pun menyetujui untuk ikut mereka pergi.

“Ok, ayo kita minum di lantai atas.”

Dia berkata sambil berjalan sempoyongan kearah lift.

Para pria ini tersenyum dengan wajah mesum yang semakin menjadi, sementara Jeanne panik sekali.

“Sumi, kamu tidak boleh ikut!”

Dia segera maju untuk menarik Sumi, namun sebelum ia sempat menarik Sumi, beberapa pria sudah menghadang didepannya terlebih dahulu.

“Cantik, jika kamu khawatir temanmu minum bersama dengan kami, kamu juga ikutlah bersama kami.”

Mereka berkata sambil mendorong Jeanne dari belakang masuk kedalam lift.

“Mau apa kalian, minggir!”

Melihat situasi ini, Jeanne sangat panik, dia menyesal saat keluar tidak memanggil William.

Dia berteriak dengan kencang namun pria-pria ini sama sekali tidak memperdulikannya.

……

Disaat bersamaan, rumah William.

Setelah William menyelesaikan pekerjaannya dan masuk kamar, ia menemukan Jeanne tidak dikamarnya, ia segera meneleponnya.

Mendengar Handphonenya berbunyi, Jeanne tahu pasti William yang menelepon, dia segera mengangkat penuh harapan.

Namun sebelum ia berhasil menjawab teleponnya, handphonenya sudah direbut.

“Apa yang kamu lakukan, cepat kembalikan handphoneku.”

Dia melihat orang yang merebut handphonenya dengan marah.

Pria itu tidak menyadari teleponnya sudah terangkat, berkata dengan nakal, “Cantik, untuk apa mengangkat telepon, minum dengan kami saja, bawa wanita cantik ini naik keatas.”

Mendengar perkataannya, beberapa pria maju dan menarik Jeanne masuk kedalam lift.

“Lepaskan….”

Jeanne meronta-ronta, namun bagaimana mungkin dirinya bisa menghadapi pria sebanyak ini, akhirnya ia tetap terseret masuk kedalam lift.

Dibalik telepon, William mendengar jeritan Jeanne yang begitu ketakutan, wajahnya langsung berubah tegang.

Tanpa berpikir panjang, ia langsung mengambil kunci lalu pergi keluar.

……

Didalam bar, Jeanne dan Sumi sudah setengah terseret ke dalam lift.

Berbeda dengan Sumi yang tersenyum, Jeanne terlihat sangat ketakutan.

Dia tidak berani membayangkan apa yang akan mereka lakukan padanya begitu masuk kedalam lift.

Melihat Sumi yang mabuk parah ia benar-benar marah.

Jika tahu wanita ini begitu tidak tahu diri, dia tidak akan datang!

Melihat mereka sudah hampir masuk kedalam lift, kepanikan Jeanne tidak dapat dibendung lagi.

Dia merasakan keputus-asaan yang teramat dalam, terlebih ketika meilhat pintu lift mulai menutup perlahan.

Rasa lemas seketika menyerangnya.

Namun tetap berharap William muncul.

Namun ia tahu ini merupakan hal yang tidak mungkin terjadi, dia saja tidak yakin apakah telepon tadi sudah terjawab olehnya atau belum.

Tepat disaat genting seperti ini, sebuah tangan menghadang pintu lift yang hampir tertutup, terdengar suara dingin dan tajam.

“Kelihatannya…. kalian tidak bisa membawa orang ini pergi.”

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu