Wanita Pengganti Idaman William - Bab 320 Dia Sangat Mempedulikanmu

Pria berambut pirang mendengar Sierra berkata dengan tajam, tatapannya menjadi tegas.

“Oh, apa yang membuatmu berpikiran seperti itu?”

Sierra berkata sambil mengetatkan bibirnya : “Tentu saja keluargaku!”

Dia berkata sambil memalingkan wajahnya dan melepaskan dagunya dari tangan pria itu, seperti angsa cantik yang menunjukkan lehernya yang putih dan jenjang.

“Kelihatannya tuan tidak tahu siapa aku sebenarnya, aku lahir di keluarga Munica yang sudah terkenal ratusan tahun di ibukota, dinegaraku, kekuasaan keluarga kami masih cukup besar, dan aku adalah satu-satunya penerus dikeluarga kami, jika terjadi sesuatu padaku, keluargaku akan mengerahkan seluruh kemampuan dan koneksinya untuk membalaskan dendam padamu, dan pada saat itu siapapun jangan harap bisa kabur!”

Dia berkata sambil melayangkan tatapan berani kearah pria berambut pirang.

Pria itu menatapnya balik, melihat wajahnya yang cantik dan sempurna, ia tersenyum dengan mata berbinar : “Oh ya?”

Dua kata yang santai ini membuat alis Sierra kembali mengkerut.

Dia tidak tahu pria ini percaya pada ucapannya atau tidak, namun demi keamanannya, dia hanya bisa menahan rasa penasarannya, lanjut berkata : “Jika tuan tidak percaya, kita bisa menunggunya…… dan juga, aku rasa pasti berguna untuk tuan.”

“Em?”

Mendengar ucapan Sierra, tatapan pria berambut pirang itu dipenuhi kebingungan.

Melihat situasi ini, Sierra tersenyum kecil : “Tidak perlu membicarakan masalah anda menangkapku untuk mengancam William, bertaruh dia akan bersedia mengeluarkan uang untuk menebusku atau tidak, namun jika dia tidak bersedia, kamu tidak bisa berbuat apa-apa padanya, namun aku berbeda.”

Dia berkata dengan tatapan picik : “Jika kamu melepaskanku, aku bisa membantumu menangkap Jessy, hingga pada waktu itu, apakah kamu masih takut William tidak akan memberikan barang yang kamu minta?”

Pria berambut pirang mendengar ucapan Sierra, menatapnya sambil mengamatinya.

Tatapannya membuat Sierra takut, seolah ada rencana yang terlihat olehnya.

Ketika ia berpikir perlukah menambahkan sesuatu, pria itu malah bangkit dan pergi.

……

Disaat yang bersamaan, pihak William, dibawah ancaman berbagai pihak, akhirnya ia mendapatkan jejak Sierra.

“Presdir, ketemu, orang-orang itu kemungkinan membawa Nona Sierra kesebuah pabrik kosong yang sudah tidak beroperasi di Kota Barat.”

Begitu Hans mendapatkan kabar, ia langsung mengabari William.

Mendengar ini, ekspresi William menjadi serius, ia berpesan dengan serius : “Segera utus orang, ikut aku untuk mencari.”

Hans mendapat perintah, ia segera berbalik dan mengerjakannya.

Dan ketika William tiba didekat pabrik kosong, pihak pria berambut pirang juga mendapatkan kabar.

“Tuan, William membawa orang kemari.”

“Cepat juga datangnya!”

Pria berambut pirang menggerakkan kepalanya sambil tersenyum dingin.

Jantung Sierra berdebar kencang mendengar kabar ini.

William membawa orang kemari menolongnya langsung, apakah ini menandakan kalau dia masih perduli padanya?

Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir sembarangan, dalam hatinya muncul sebuah harapan baru.

Pria berambut pirang ini menyadari senyuman diwajahnya, seketika muncul ide baru.

“Bawa wanita ini juga, kita bawa dia bertemu dengan William.”

Dia berpesan dengan nada tegas, dan bawahannya menerima perintahnya.

Dengan begitu, Sierra dibawa oleh mereka ketempat dimana William berada.

Disisi lain, orang yang sedang mencari-cari menyadari kehadiran pria berambut pirang, satu-per satu merapat kearah William, membuat tameng perlindungan, dan melindungi William ditengah.

“William!”

Sierra melihat William, refleks berteriak.

William hanya meliriknya sesaat, melihat dirinya baik-baik saja, tidak ada tanda-tanda terluka, ia baru tenang dan memperhatikan pria berambut pirang itu.

Pria berambut pirang menyadari tatapan William, namun ia tidak perduli.

“Ingin bertemu dengan Tuan William sungguh susah.”

Dai tersenyum menatap William, berbicara dengan nada bicara seolah sedang berbicara dengan teman lama.

William mengkerutkan alis, dia tidak memiliki kesabaran untuk berputar-putar dengannya.

“Lepaskan dia.”

Dia memperingatkan dengan dingin, namun itu sama sekali tidak mempan untuk pria itu.

“Jangan buru-buru, tunggu sampai Tuan William menyerahkan USB, aku baru melepaskan dia juga masih belum terlambat.”

William mendengar ucapannya, terlihat kesal.

Bukan hanya karena ia tidak memiliki USB itu, meskipun ia punya pun, ia juga tidak suka diancam.

Setelah diperingatkan dengan baik-baik, dia langsung memberi isyarat pada bawahan disampingnya, “Maju.”

Begitu perintah dilayangan, seluruh bawahan disekelilingnya langsung menyerang kearah pria berambut pirang itu.

Ekspresi wajah pria berambut pirang itu langsung berubah, ia tidak menyangka begitu ia bilang serang langsung serang, sekarang juga ia langsung meladeni perangnya.

Kedua belah pihak saling berkelahi, karena mempertimbangkan hukum, tidak ada yang berani menggunakan senjata api, semuanya menggunakan anggota tubuh untuk menyerang.

Dalam waktu sekejap seluruh pabrik menjadi kacau balau.

Sierra juga dibuat terkejut.

Meskipun ia berencana, namun apa yang muncul dihadapannya sungguh sudah melampaui batasannya, apalagi dia beberapa kali terkena serangan, membuatnya berteriak beberapa kali.

William melihat kondisi ini, segera mengutus orang untuk menolong Sierra dari kekacauan ini.

Dan gerakan William disadari oleh pria berambut pirang.

Tepat ketika orang yang diutus William mendekati Sierra, dia tiba-tiba menarik tangan Sierra dan mengarahkan pistol ke kepala Sierra.

“Tuan William, jurus main belakang anda kelihatannya kurang jago ya?”

Sierra merasakan benda dingin menyentuh kulitnya, seketika panik tidak karuan.

Tentu saja dia tahu itu apa, ia panik meminta pertolongan William.

“William, tolong aku!”

Melihat adegan ini, ekspresi wajah William langsung menjadi tegang.

“Hentikan!”

Seiring dengan ucapannya, para bawahan yang sedang asik berkelahi langsung menghentikan gerakan mereka.

“Apa yang kamu inginkan?”

William menatap pria berambut pirang dengan wajah tegas, bertanya dengan dingin.

Pria berambut pirang tidak langsung menjawabnya, melainkan menunduk melihat wanita ditangannya.

“Bukankah kamu mengatakan kalau kamu tidak memperdulikannya? Kenapa kelihatannya tidak seperti itu?”

Sierra mendengar ucapannya, hatinya yang tadinya takut sekarang mulai digantikan oleh rasa senang.

Pria berambut pirang tentu saja menyadari perubahan ekpresinya, ia menyipitkan matanya, melihat kearah William sambil tertawa : “Persyaratannya sudah kukatakan tadi, asalkan kamu mengembalikan USB nya dengan utuh, maka ia akan kukembalikan dengan utuh.”

William mengkerutkan alis.

“USB yang kamu katakan aku sama sekali tidak punya.”

Karena status Sierra yang khusus, tidak boleh terjadi apapun padanya, dia mau tidak mau memilih untuk mengatakan yang sebenarnya.

Namun pria berambut pirang sama sekali tidak percaya.

“Kalau begitu, tuan William tidak ingin menolong wanita ini?”

Dia berkata sambil menarik pedal pistol dengan dinginnya.

William langsung memberikan peringatan tegas dengan wajah dingin.

“Kamu harus pikirkan baik-baik, jika kamu berani melakukannya, maka hari ini kamu tidak akan pergi dengan selamat!”

Pria berambut pirang menyunggingkan bibirnya dengan nakal.

“Tuan William, anda salah, aku Musa, jalan yang aku ingin lewati, tidak akan ada orang yang sanggup menghalangi.”

Mendengar ucapannya ini, William terkejut.

Karena dia pernah mendengar nama Musa, dan nama ini sangat terkenal diluar negeri.

Tentu saja yang membuatnya terkenal adalah kelincahannya yang membuatnya sulit untuk ditangkap, ditambah lagi kekejamannya yang siap menghalalkan segala cara.

“Kelihatannya Tuan William pernah mendengar nama besarku, kalau begitu aku berikan anda waktu 1 menit untuk berpikir, mau orang atau USB.”

William terdiam.

Dan diamnya ini membuat Sierra yang menyukainya terkejut.

Kelihatannya memang dia sendiri yang terlalu percaya diri, pria ini sama sekali tidak mempedulikannya.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu