Wanita Pengganti Idaman William - Bab 337 Memandangnya Rendah

Jeanne mendengar pertanyaannya, tidak ingin mengakuinya dan berkata sambil menggigit bibirnya : “Tidak.”

William melihat ini, tidak bisa menahan tawa.

“Tidak? Kalau begitu kenapa bibirmu bisa mancung sampai bisa menggantung teko.”

Dia menyentuh hidung Jeanne dengan lembut, lalu menjelaskan : “Alasan aku membiarkannya tetap tinggal, pertama karena dia adalah orang yang paling cocok untuk melindungimu, dia disampingmu aku tenang, kedua, dibandingkan dengan yang lainnya, kemampuan Moli jauh diatas orang lain.”

Jeanne tahu William melakukan ini demi kebaikannya, namun hatinya masih didominasi oleh rasa kesal.

Namun rasa kesal ini perlahan menguap dibawah bujukan William.

Keduanya bermesraan dikamar cukup lama.

Di sore hari, Jeanne istirahat dikamar, karena Hans datang William keluar menemuinya di ruang tamu.

Di ruang tamu, Hans melaporkan semua informasi yang ia dapatkan satu per satu.

“Ada banyak projek dibawah naungan Grouk JK, entertainment, property, bodyguard security, dan berbagai macam perusahaan lainnya, namun karena basic mereka adalah bisnis gelap, dibawah mereka masih banyak bisnis ilegal yang belum dilepaskan, tempat judi dan prostitusi milik mereka masih banyak, dan hubungan dengan perusahaan mereka cukup erat.”

William mendengar ini, menyipitkan mata dengan ekspresi waspada.

Ini sungguh diluar dugaan dia.

Memiliki informasi ini, kelihatannya dia tidak perlu turun tangan sendiri.

Ia berpikir sejenak, sepertinya dia punya ide, lalu dia berpesan pada Hans, “Kalau begitu kamu laporkan pada orang diatas, periksa lagi bisnis yang masih tersangkut dimereka, perusahaan seperti mereka pasti memiliki banyak masalah.”

Hans membungkuk lalu pergi membawa perintah.

Setelah dia pergi, William berbalik kembali ke kamar, melihat Jeanne yang entah sejak kapan terbangun.

Namun karena mendengarnya sedang mengobrol diluar sehingga tidak keluar.

“Sudah selesai?”

Jeanne melihat William masuk, ia bertanya dengan pelan.

William mengangguk.

Melihat situasi ini, Jeanne ingin membicarakan masalah USB, namun ia belum sempat mengatakan apapun sudah ada yang mengetuk pintu.

Akhirnya dia mengurungkan niat dan tersenyum : “Aku pergi buka pintu.”

William tidak menahan.

Jeanne membuka pintu, melihat Sierra yang berdiri didepan pintu, senyuman diwajahnya berkurang drastis.

“Nona Sierra ada apa?”

Dia tidak mempersilahkan Sierra masuk, melainkan bertanya dengan nada dingin.

Tentu saja Sierra merasakan nada dingin yang dilontarkan Jeanne, meskipun hatinya tidak nyaman, namun dia tidak menunjukkannya.

“Aku mendengar William hari ini keluar dari rumah sakit sehingga datang untuk menengoknya.”

Setelah mengatakannya, tatapannya ditujukan kearah pintu kamar : “William.”

William yang berada didalam kamar mendengar suaranya dari luar kamar.

Dia memanggil dengan senang, seolah tidak mempedulikan Jeanne yang tidak mempersilahkannya masuk, ia langsung menyerobot masuk ke kamar.

Jeanne diserobot olehnya sampai terdorong kebelakang beberapa langkah, berdiri didepan pintu sambil mengkerutkan alis.

“William, kenapa kamu keluar dari rumah sakit tidak memberitahukannya padaku, apakah kamu tidak menganggapku sebagai teman?”

Sekarang Jeanne mendengar ucapannya yang seperti itu, terasa sangat mengganggu pendengarannya, rasa curiganya pada Sierra juga menjadi semakin jelas.

Namun ketika dia mengamatinya, selain perhatiannya pada William, sama sekali tidak ada gerakan lainnya, bahkan obrolan mereka hanya sekedar masalah pekerjaan.

Seolah semuanya hanya dia yang berpikir terlalu jauh.

Dia juga tidak berdaya, hanya bisa menekan rasa curiga yang ia rasakan dan melayani Sierra.

Dua hari berikutnya, Jeanne dan William tetap tinggal dihotel untuk melakukan pemeriksaan terakhir.

Tanpa gangguan dari orang lain, kebersamaan mereka begitu damai dan indah.

Perkembangan hubungan mereka juga sudah melampaui apa yang Jeanne perkirakan.

Dirinya sekarang sudah terjerumus sangat dalam sampai tidak bisa menarik diri lagi.

……

Disaat bersamaan, JK Group.

Setelah melalui proses dua hari, rencana yang diatur oleh William sebelumnya, akhirnya membuat perusahaan kacau.

Ada banyak perusahaan entertainmen dibawah management mereka, beberapa proyek property, semua dilaporkan ke pihak berwenang disertai nama yang tertera, melakukan jual beli yang melanggar hukum, korupsi, kecurangan dalam proyek, semua bukti konkret terpampang jelas, membuat pihak berwenang meminta mereka untuk menutup usaha dan menghentikan usaha mereka.

Dalam waktu seketika berita ekonomi, internet, semua memberitakan masalah ini.

Musa yang menjadi pemimpin perusahaan ini dibuat kewalahan oleh masalah yang terjadi, untuk sementara waktu tidak punya waktu untuk menghadapi William.

“Tuan muda kedua, masalah kali ini anda harus memberikan sebuah penjelasan pada ketua.”

Dalam ruang rapat, Musa sedang dipaksa oleh para pemegang saham untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sekarang, juga meminta ganti rugi karena masalah ini sudah mempengaruhi keuntungan mereka.

“Yang dikatakan oleh Tuan Rimin akan segera saya periksa dengan jelas, membuat perusahaan kembali beroperasi, mengenai kerugian materiil, aku akan menggunakan rekening pribadiku untuk menggantinya.”

Karena perusahaan masih membutuhkan para orang tua ini, Musa mau tidak mau mengalah pada mereka dan menuruti kemauan mereka.

Setelah proses tawar menawar, akhirnya Musa berhasil membuat para rubah tua ini pergi.

Dia kembali ke ruangannya dengan perasaan kesal, duduk diatas kursinya sambil melonggarkan dasinya dan bertanya pada tangan kanannya dengan tidak sabar.

“Periksa siapa yang mengincar kita dalam masalah kali ini.”

Tangan kanannya bisa mendengar nada bicaranya yang tidak sabaran, dia menjawab tanpa berani menunda-nunda : “Sudah diperiksa, yang melapor adalah orang William, dan kelihatannya mereka masih memiliki banyak bukti kejahatan kita.”

Musa mendengar ini, menyipitkan matanya dengan wajah berbahaya.

“William? Hmm, kelihatannya aku sudah memandang rendah dia!”

Tangan kanannya menundukkan kepala, tidak berani menimpali.

Musa juga tidak peduli, dia duduk dikursinya sambil mengetukkan jarinya diatas meja tidak beraturan.

Sebenarnya masalah kali ini sama sekali tidak mempengaruhinya, atau lebih tepatnya ia harus berterima kasih pada William.

Karena dia tahu pasti, JK Group milik mereka merupakan peralihan dari bisnis gelap, dan banyak proyek didalamnya yang tidak dapat dirubah ke jalan yang legal, dan kejadian seperti ini cepat atau lambat pasti akan terjadi.

Satu-satunya yang merepotkan adalah masalah kali ini, sangat berpengaruh pada kedudukannya yang tidak stabil.

Namun ia memutar kepala, asalkan ia bisa mendapatkan USB itu, maka kedudukannya pasti akan langsung stabil.

Jadi ia tidak terlalu khawatir.

Setelah ia berpikir sejenak, ia berpesan kepada tangan kanannya.

Salah satu perintahnya adalah memperhatikan gerak gerik William.

William tidak menyangka, disaat seperti ini, Musa masih bisa menyuruh orang untuk memperhatikan gerakannya.

“Kelihatannya barang itu memang penting untuknya, Hans, siapkan pesawat, aku ingin segera kembali ke ibukota”

Hans mengangguk, berbalik langsung pergi mengurus.

Seiring dengan kepergiannya, William berbalik dan berpesan pada Moli, “Beritahu Mogan, suruh ia mulai menghadapi kelompok Auron, juga mulai sabotase kantor pusat mereka.”

Moli mengangguk, berbalik lalu pergi.

Setelah semua pergi, Jeanne berjalan mendekat dengan wajah bersalah.

“Maaf, aku tidak menyangka bisa membuat masalah sebesar ini.”

Kata-kata ini sebenarnya sudah ingin dikatakannya sejak kembali dari rumah sakit, namun karena banyak hal yang membuatnya menundanya hingga sekarang.

William meliriknya, menggeleng dengan cuek : “Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, jangan terlalu dipikirkan.”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu