Wanita Pengganti Idaman William - Bab 258 Ini Adalah Tujuanmu Kan? (1)

Jeanne memberikan jawaban lalu berdiri, dan inilah yang sudah diperkirakan oleh Danil Bonhem dari awal.

“Tak masalah, aku bisa menunggu jawaban anda.”

Jeanne mengangguk, lalu membalikkan badan dan pergi dari sana.

Danil mengantarnya.

Pergi dari sana, Jeanne langsung kembali ke kantor.

Dia kembali ke kantor dan langsung pergi menghadap ke Celica, dan melaporkan hasil pertemuan dengan Danil Bonhem.

Selesai melapor, lalu dia menyampaikan pandangannya.

“Saya rasa proposal yang diajukan oleh Direktur Bonhem ini juga lumayan, fokus pada masalah bahan, hanya saja lini produksi kita ..… “

Dan belum selesai dia berbicara, langsung dipotong oleh Celica.

“Jessy, apa kamu sudah lupa asal mula aku memberikan tugas ini kepadamu? Apakah kalau dia bilang dia tidak bisa lalu berakhir begitu saja? Saat perusahaan menerima order ini, berarti perusahaan bisa menjalankan order tersebut.”

Di akhir kata, dia menatap Jeanne dengan tatapan mengejek, dan berkata dengan ketus : “Aku membiarkanmu pergi untuk membahas masalah bahan kain, bukan membiarkanmu pergi kesana supaya kamu dicuci otaknya, bahkan kamu membocorkan data profit perusahaan, kalau kamu tidak bisa menyelesaikan hal ini, seharusnya saat meeting tadi pagi kamu tidak seharusnya mengajukan diri, pakai bilang kalau kenal dengan Danil Bonhem pula!”

Mendengar perkataan yang menyakitkan ini, kening Jeanne berkedut.

Dia mengira kalau dirinya tidak mengerjakan tugas dengan baik sehingga membuat Direktur Celica tidak puas, dia berusaha menahan rasa gusar dan tidak senang dalam hatinya, lalu menjelaskan sekali lagi.

“Order yang diterima oleh perusahaan kita ini, sebenarnya kita mampu menjalankannya, tapi yang kita mau adalah pihak supplier mampu mengirimkan bahan kain dalam waktu yang telah diperkirakan…”

Dia berusaha menjelaskan kekurangan perusahaan, tapi nyatanya Celica sama sekali tidak mau memberinya kesempatan hingga selesai bicara.

“Jessy!”

Dia berteriak, sepasang matanya yang dingin menatap Jeanne : “Apakah kamu sudah lupa kalau kamu bukan lagi direktur perusahaan ini? kamu sama sekali tidak perlu mengungkit masalah ini dan mengingatkanku, order ini bisa diselesaikan atau tidak, apakah aku sendiri tidak tahu? Aku rasa kamu mencari-cari alasan atas kegagalan dirimu dalam menyelesaikan tugas!”

Mendengar perkataan ini, hatinya penuh dengan kemarahan dan rasa tak berdaya.

Dia memandang Celica, namun tidak bisa diajak berkomunikasi lagi.

“Kalau begitu, aku tidak akan ikut campur dalam hal ini lagi, anda bisa mencari orang lain.”

Selesai berbicara dia langsung pergi, tapi malah ditahan oleh Celica.

“Direktur, ada hal apa lagi?”

Jeanne berusaha sekuat tenaga untuk menengok ke belakang dan bertanya.

Celica berkata dengan nada tidak puas : “Hal apa? Masa kamu sendiri tidak tahu, kamu yang sudah menyebabkan semua ini, lalu ingin cuci tangan dan pergi begitu saja? Kelihatannya kamu benar-benar seperti yang dikatakan orang-orang, hanya mau menghisap darah perusahaan!”

Dia terus mencerca, wajahnya penuh dengan kemarahan : “Aku benar-benar tak mengerti, kenapa William mau mempertahankanmu di perusahaan ini!”

Selesai Celica bicara, raut mukanya mulai tenang.

“ Direktur, apa maksud perkataan anda? Aku bisa tetap berada di perusahaan ini karena kemampuanku!”

Dia membalas, tapi tak disangka selesai dia bicara, Celica malah tertawa dingin.

“Kemampuanmu? Aku mengakui kalau dirimu punya beberapa kelebihan, akan tetapi kelebihanmu ini tidak sebandingkan dengan kekacauan yang kamu timbulkan, aku dengar perusahaan merugi puluhan miliar karena bahan material yang kalian kirim itu kualitasnya jelek, kalau bukan karena perusahaan ini dibacking oleh group Sunarya, entah sudah berapa kali perusahaan ini bangkrut karena dirimu.”

Mendengar ini semua, amarah Jeanne mendidih sampai dia mengepalkan tinjunya, tapi sayangnya dia tidak bisa menyerang balik.

“Ada beberapa hal yang memang tak bisa aku sangkal, namun masalah tersebut asal mulanya bagaimana, dan hasilnya seperti apa, lebih baik anda tidak sembarangan membicarakan hal yang diluar konteks kita!”

Celica berdeham, karena dia sudah tau kelanjutannya.

Jangan hanya melihat kalau Jeanne telah mengakibatkan perusahaan merugi, tapi setelahnya dia juga membawa keuntungan bagi perusahaan sehingga bisa dianggap telah menebus kesalahannya.

“Yang jelas, untuk perkara hari ini, aku akan melapor ke William, kamu silahkan pergi!”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu