Wanita Pengganti Idaman William - Bab 448 Perhitungan

Setelah Jeanne pergi juga tidak berencana memberitahu hal Grup Yansen kepada William.

Dia ingin memeriksanya sendiri, kalau hasilnya seperti apa yang dikatakan Julian, tidak terlambat kalau baru mengatakannya.

Jadi setelah pulang, dia mulai mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan Grup Yansen.

Hasilnya rupanya perusahaan ini benar - benar sama dengan apa yang dikatakan Julian, sedang berpikir untuk bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri membuka bisnis, dan kekuatannya juga tidak bisa diremehkan, kelihatannya tidak terlihat seperti ada jebakan.

Melihat sampai ini, dia tidak bisa tidak tergoyah.

Ingin menunggu William pulang baru membicarakannya, tapi tidak tahu rupanya William sudah pulang.

"Dimana nyonya muda ?"

Tidak melihat Jeanne turun menghampirinya lagi, William dalam sesaat panik, dia masih berpikir kalau perang dingin mereka belum berakhir.

"Nyona muda tadi sore keluar sebentar, setelah pulang tetap berada di kamar."

Moli tidak menunggu kepala pelayannya bereaksi, dan langsung menjawab.

William yang mendengar perkataannya, mengerutkan alisnya : "Keluar ? Pergi keluar lalu tidur ?"

Moli tidak menyembunyikan, memberitahu William soal kejadian bertemu dengan Julian, mendengarnya hati William merasa sedikit tidak suka.

Julian ini sering mencari Jessy, dan juga setiap kali Jessy bertemu dia, suasana hati Jessy akan berubah drastis.

"Tahu mereka bicarakan apa saja ?"

Dia menundukkan wajahnya bertanya.

Moli berpikir kalau mengatakan informasi ini akan membuat William menjadi tidak suka terhadap Jeanne, membuatnya semakin menarik : "Tidak jelas, setiap kali nyonya muda bertemu Julian aku selalu disuruh menunggu diluar, membuatku tidak bisa menjaga nyonya muda."

William mendengarkan, alisnya semakin kerut.

"Aku mengerti, kamu pergilah."

Setelah selesai mengatakannya langsung naik keatas.

Moli melihat kepergiannya, ekspresinya penuh kecewa.

Tapi dalam sekejap berubah, malah bertambah sebuah perhitungan.

Meskipun dia tidak bisa melakukan apa - apa terhadap Jessy, tapi sering bertemu dengan suaminya boleh juga sebagai obat mata.

Akan tetapi, apa yang dilakukannya sama sekali tidak membuat William peduli.

Dia ingin membuat William tidak ingin bertemu Jeanne, tidak tahu malah ini membuat William semakin peduli dengan Jeanne.

Menggabungkan ketidaknyamanan sebelumnya, dan juga masih banyak masalah lalu, William menebak Julian ini takutnya memberitahu masalah aneh kepada Jessy, dan masalah ini pasti bukan masalah yang baik, oleh karena itu Jessy menyembunyikan darinya.

Berpikir seperti ini, ketidaksukaan William pada Jeanne berkurang cukup banyak.

Dia mendorong pintu masuk kedalam, berencana berbicara baik - baik dengan Jeanne, malah melihat Jeanne tidak tahu sedang melakukan apa, sangat konsen bahkan tidak tahu kalau dia sudah pulang.

Dia tanpa suara menghampiri, melihat Jeanne menggigit pulpen meneliti sebuah perusahaan bernama Grup Yansen, matanya mengkilap terkejut.

"Untuk apa kamu meneliti perusahaan ini ?"

Jeanne terkejut dengan suara ini, berpikir untuk menutup informasi di komputer, tapi rupanya sudah terlambat.

"Bagaimana kamu pulang tanpa suara, tahu tidak mengejutkan orang itu bisa bikin mati orang ?"

Dia tidak peduli, menatap dan menyalahkan William.

William tersenyum, membujuknya dan dengan ringan mengatakan : "Melihatmu sangat sibuk, tidak ingin mengganggumu."

Dia berkata, tapi tidak lupa dengan Grup Yansen, bertanya lagi : "Kenapa kamu meneliti perusahaan ini ?"

Jeanne tahu dia tidak bisa menyembunyikannya, dan juga William cepat lambat akan tahu, dengan tenang memberitahu percakapannya dengan Julian.

"Jul... jadi ayahku dengar perusahaan ini ingin masuk bisnis dalam negeri, sekarang sedang mencari koneksi domestik, ingin mecari beberapa perusahaan untuk bekerja sama."

William mendengar perkataan ini, matanya mengkilap terkejut, memang tidak menemukan keanehan dari perkataan Jeanne.

Jeanne melihat ekspresi terkejutnya, berhenti sebentar, lanjut berkata : "Kamu tertarik tidak, aku memeriksa sekilas perusahaan ini tidak buruk, di luar negeri kekuatannya sangat hebat."

William kembali tenang, membaca informasi di komputer, pandangannya jatuh ke Jeanne.

Dia bisa melihatnya Jeanne ingin dia untuk bekerja sama, dan juga menebak Julian pasti mengatakan sesuatu.

"Jangan bahas tertarik tidak dulu, kamu bilang dulu bagaimana ayahmu mengatakan soal perusahaan ini ?"

Dia duduk diatas kursi, ekspresinya serius.

Jeanne tidak banyak berpikir, mengangguk mengerti dan mengatakan semua pembicaraanya dengan Julian.

Pastinyi ada beberapa hal yang tidak bisa memberitahu William, dia dengan otomatis menyembunyikannya.

"Kurang lebih seperti ini, ayahku bilang, kalau bekerja sama dengan perusahaan ini bisa memperbaiki kehilangan yang diakibatkan oleh Grup Munica."

Setelah William selesai mendengarnya, dengan tenang menyipitkan mata.

Dia sama sekali tidak menolak, tapi juga tidak menyetujui, berbalik bertanya : "Bagaimana ayahmu tahu soal informasi ini, kalau misalnya perusahaan pihak lain ada maksud untuk bekerja sama, perusahaan terkenal ibukota pasti ada berita."

Jeanne yang ditanya sedikit bingung, langsung menggelengkan kepala, "Aku juga tidak tahu, ini apa yang tadi sore dia beritahu saat menyuruhku keluar."

Ketika William mendengar perkataan ini, matanya mengkilap cahaya.

Kalau memang ada berita yang begitu baik, dia merasa Julian tidak akan dengan mudah meberitahunya, apa mungkin ada rencana.

"Aku mengerti, nanti aku akan berdiskusi dengan pejabat perusahaan, kalau ada hasil akan aku beritahu lagi."

Jeanne mengangguk mengerti, setelah itu melihat William belum mengganti pakaian, mendesaknya untuk mandi

.....

Keesokan harinya, William sangat pagi sudah pergi ke kantor.

Hans melaporkan jadwal hari ini.

"Sore ini jam tiga, ada janji dengan direktur Ariel, jam tujuh malam Birokrat Asia Tenggara ingin mengajak makan."

William mengangguk : "Jam tiga sore kamu ingatkan aku, untuk Birokrat Asia Tenggara, kamu bilang, aku akan sampai tepat waktu."

Hans membandingkan, menganggukkan kepala dan keluar.

"Tunggu, masih ada yang ingin aku pesan."

William memanggilnya, teringat masalah yang dikatakan Jeanne kepadanya semalam.

"Kamu periksa perusahaan ini, segera kabari aku."

Dia memberikan data yang diberikan Jeanne.

Hans mengambilnya dan melihatnya, mengetahui rupanya perusahaan luar negeri, sedikit terkejut, tapi dia tidak mengatakan apa - apa, berbalik dan keluar.

Saat sore, dia membawa informasi yang ditemukannya mengetok pintu dan masuk ke dalam ruangan kerja.

"Direktur, sudah ditemukan, grup Yansen ini bisnis yang dikembangkan oleh Nimpo Keller, perkembangannya sangat cepat, lima tahun yang lalu masih sebuah perusahaan yang tidak ternama, dengar - dengar berganti orang yang mengurusnya, perusahaan ini pelan - pelan berkembang."

Ketika William mendengar perkataan ini, alisnya mengerut, "Pengurusnya diganti jadi siapa ?"

Dalam waktu pendek lima tahun, sebuah perusahaan kecil yang tidak bernama menjadi peringkat 100 perusahaan terkenal di dunia, ahli bisnis seperti ini tidak mungkin tidak tahu.

Hans mengeluarkan ekspresi tidak baik, membalas : "Maaf, direktur, tidak menemukan pengurus ini, pihak lain sangat misterius, tidak pernah muncul di publik, acara apapun semua ditangani asistennya."

William mendengar ini, matanya mengkilap terkejut.

"Sangat misterius ?"

Hans menganggukkan kepala, tidak tahu apa yang harus dikatakannya, tetap berdiri menunggu perintah William.

William tidak terpikir akan hasil seperti ini, kebetulan ini, membangkitkan rasa penasarannya.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu