Wanita Pengganti Idaman William - Bab 280 Karena Sudah Ada Wanita Lain (2)

Dia secara akurat menangkap tangan yang dilayangkan oleh Wendi, kemudian dia langsung balik menampar wajahnya dua kali.

"Awalnya, dikarenakan direktur Bonhem, aku tidak ingin menamparmu, tetapi jelas sekali kalau kamu menganggap kesabaranku sebagai alasan bagimu untuk berbuat lancang, kamu kira aku akan terus membiarkanmu berbuat seenaknya?"

Wendi langsung tertegun, dia memegang pipinya dan menatap Jeanne dengan terpana.

Alexa juga merasa sangat terkejut, dia tidak menyangka kalau Jessy tanpa basa-basi langsung menampar Wendi.

Raut wajah Danil juga terlihat tidak ramah, tetapi dia bukannya marah terhadap Jeanne, tetapi terhadap Wendi.

Biar bagaimanapun dia yang bertindak tidak sopan terlebih dahulu, Jeanne sudah cukup sabar karena masih menghargainya.

"Kamu berani memukulku! Jessy, dasar jalang!"

Saat Wendi sadar dari keterpanaannya, dia menerjang Jeanne dengan murka.

Jeanne tertegun dan langsung mendorongnya dengan sekuat tenaga.

"Sekarang aku akhirnya mengerti kenapa direktur Bonhem lebih memilih kerja daripada menemanimu, lihat dirimu sendiri, tidak bisa membedakan urusan pribadi dan urusan pekerjaan, apalagi membedakan yang baik dan buruk, pantas saja direktur Bonhem tidak menyukaimu."

Saat Wendi mendengar hal ini, dia sangat marah sampai seluruh tubuhnya bergetar.

"Jessy!"

Dia berteriak dan menggertakkan giginya, lalu menatap Danil dengan tidak terima.

"Danil, kamu hanya melihat wanita jalang ini menindasku dan tidak berbuat apapun?"

Begitu Jeanne mendengarnya, jantungnya langsung berdegup kencang.

Tadi dia benar-benar sangat marah, karena itu langsung memukulnya, sekarang, saat dia mendengar perkataan Wendi, dia baru ingat kalau tunangannya ada di sampingnya, dia tiba-tiba merasa bersalah.

Dia menatap Danil dengan gelisah, dia khawatir hal ini akan mempengaruhi kerjasama bisnis kedua perusahaan.

Untungnya perkataan Danil selanjutnya membuat hatinya terasa lega.

"Maaf, aku tidak melihat nona Jessy menindasmu di bagian mananya."

Saat Wendi mendengarnya, raut wajahnya seketika langsung berubah menyeramkan, kedua matanya menatap Jeanne dengan penuh kebencian.

Jeanne sangat terkejut, dia segera berpura-pura tidak melihatnya, setelah itu dia bertanya kepada Danil : "Apakah kamu masih mau pergi ke perusahaan komunikasi? Atau mau tetap di sini untuk mengurus urusan pribadi?"

Saat berbicara, matanya melirik ke arah Wendi.

"Tidak perlu, sesuai rencana awal saja."

Danil menjawabnya tanpa berpikir sama sekali.

Jeanne mengangguk lalu segera naik ke mobil tanpa mempedulikan Wendi.

Setelah dia naik ke mobil, Danil juga mengikutinya ingin masuk ke dalam mobil.

"Danil!"

Saat melihat hal itu, Wendi ingin menahannya.

Tetapi dia terlambat selangkah, dia hanya bisa melihat Danil dan Jeanne semakin lama semakin menjauh, lalu akhirnya menghilang dari penglihatannya.

"Jessy brengsek, aku tidak akan melepaskanmu!"

Dia menatap ke arah di mana keduanya menghilang sambil berteriak dan membanting kakinya ke tanah.

Alexa berdiri di sampingnya dan saat melihat Wendi kesal seperti itu, tanpa diduga dia menaikkan sudut bibirnya.

Jeanne tidak mengetahui tentang hal ini.

Saat ini dia duduk di dalam mobil dengan ekspresi yang muram.

Danil melihatnya, tanpa diduga dia meminta maaf : "Maafkan aku, membuatmu ikut terlibat dalam masalah ini."

Jeanne tertegun, saat dia menyadari kalau Danil sedang membicarakan soal yang tadi, dia menggeleng dan berkata : "Tidak apa-apa, selain itu tadi aku tidak kekurangan apapun, bisa dibilang, aku seharusnya minta maaf kepadamu karena sudah memukul tunanganmu."

Danil menggeleng : "Kamu tidak perlu meminta maaf, seperti yang sudah aku bilang tadi, dia yang mencari masalah sendiri."

Saat berbicara sampai sini, dia terlihat seperti teringat akan sesuatu, dia berkata : "Karena masalah kali ini, takutnya Wendi nanti akan mencari masalah denganmu, kamu harus berhati-hati."

"Emm, aku tahu."

Jeanne menjawabnya dengan santai, menurutnya karakter Wendi sangat terus terang.

Suka atau tidak suka, semuanya terlihat di wajahnya, dibandingkan dengan orang-orang seperti Jessy dan Alexa, dia hanya memerankan peran yang kecil.

Sedangkan konflik antara Wendi dengan dirinya, dia menebak kalau Wendi pasti diprovokasi oleh Alexa, nanti jika ada kesempatan untuk menjelaskannya, pasti sudah tidak akan ada masalah.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu