Wanita Pengganti Idaman William - Bab 272 Ternyata Memang Tidak Bisa Dipercaya (1)

Jeanne hanya memandang Celica tanpa mengatakan sepatah katapun, setelah itu dia berkata : "Yang pertama, aku bisa bekerja di perusahaan ini, pasti karena aku mempunyai kemampuan lebih dari pada orang lain, yang kedua, jika direktur merasa tidak puas terhadap keputusan yang diambil oleh perusahaan, maka anda dapat pergi mencari pemilik perusahaan."

Saat Celica mendengar perkataan Jeanne yang berani dan terus terang ini, dia langsung tertawa.

"Memiliki kemampuan yang melebihi orang lain?"

Sambil berkata seperti itu, tatapan matanya melihat Jeanne dengan pandangan menghina.

"Memang benar, kamu bisa menikah dengan William memang karena memiliki kemampuan yang melebihi orang lain, tetapi aku tetap berharap nona Jessy jangan berbicara begitu berani seperti itu, orang lain mungkin tidak begitu tahu, tapi aku lebih mengerti, nona Jessy bisa bekerja di perusahaan ini bukan karena mengandalkan kemampuanmu, tetapi mengandalkan William."

Begitu dia mengatakan hal itu, wajah Jeanne seketika berubah dingin.

Dia menatap Celica, tatapan matanya penuh dengan ketidakpuasan dan juga kebingungan.

Jelas-jelas waktu pertama kali mereka bertemu, wanita ini tidak bersikap seperti ini.

Dia menekan kebingungannya lalu berkata dengan dingin : "Apa yang dikatakan oleh Direktur Celica benar sekali, aku akan menyampaikan seluruh perkataan ini kepada William, sehingga dia bisa memperbaikinya nanti."

Setelah itu dia tidak mempedulikan Celica lagi, dia berbalik dan pergi dari sana.

Saat Celica melihat punggungnya yang menjauh, dia benar-benar merasa sangat marah, tetapi di saat yang bersamaan dia juga merasa sedikit takut.

Takut kalau Jeanne benar-benar akan memberitahukan pembicaraan mereka yang tadi kepada William.

.......

Setelah Jeanne pergi dari sana, dia tidak segera kembali ke rumah keluarga Sunarya, tetapi dia pergi ke kafe yang ada di dekat sana untuk mencari tempat yang tenang untuk menggambar sketsa desainnya.

Moli mengendarai mobilnya dan mengawasinya dari luar kafe.

Jeanne dapat merasakan tatapannya yang sedang mengawasinya, tetapi dia tidak mempedulikannya, dia mulai sibuk bekerja.

Tidak tahu sudah berlalu berapa lama, saat dia merasa lelah menggambar dan sedang berencana untuk meregangkan tubuhnya, tanpa diduga dia melihat Danil Bonhem keluar dari ruangan privat di dalam kafe, sepertinya dia baru saja selesai membicarakan urusan bisnis.

Sedangkan Danil saat ini juga melihatnya, wajahnya terlihat kaget.

Jeanne melihatnya mengucapkan beberapa hal kepada orang yang di sampingnya, setelah itu dia langsung berjalan ke arahnya.

"Nona Jessy, kebetulan sekali kita bisa bertemu di sini, tidak keberatan kan kalau aku duduk di sini?"

Dia menyapanya dengan gentle, ditambah dengan wajahnya yang terlihat luar biasa, membuat semua orang yang melihatnya merasa sangat nyaman.

Jeanne tentu saja tidak akan menolaknya, terlebih saat ini kedua perusahaan sedang bekerja sama.

"Silahkan duduk Direktur Bonhem."

Dia mempersilahkannya untuk duduk, setelah itu dia meminta pelayan untuk mengantarkan segelas kopi kepada Danil.

Danil tidak menolak, ekor matanya melihat ke arah papan gambar yang ada di samping tangan Jeanne, dia tertawa serta berkata : "Apakah ini adalah desain nona Jessy yang paling baru? modelnya terlihat sangat inovatif."

Jeanne tertawa dan berkata : "Ini adalah sketsa awal baju medis, masih belum selesai, maaf jika masih terlihat jelek."

Danil menggelengkan kepalanya, dia memuji bakat design Jeanne, membuat Jeanne merasa sangat tidak enak hati.

"Ngomong-ngomong, kali ini kedua perusahaan dapat bekerja sama, ini semua berkat nona Jessy yang menjadi perantara kami, sehingga membuat perusahaan Bonhem juga mendapatkan keuntungan."

Jeanne merasa sedikit tidak tahan terhadap pujiannya, dia sengaja berkata dengan wajah serius : "Aku tidak dapat menyetujui perkataan Direktur Bonhem, kedua perusahaan dapat bekerja sama, itu tidak ada hubungannya dengan diriku, ini karena semua saling mendapatkan keuntungan."

Danil tertawa dan tidak membahas tentang hal ini lagi, dia mulai membicarakan tentang desain.

Mereka berdua asyik mengobrol, membuat Moli yang berada di luar terus mengerutkan alisnya.

Wanita ini, bukannya bekerja dengan baik, malah pergi ke cafe untuk bertemu dengan pria lain, bahkan tertawa dengan begitu senangnya, dia ternyata memang tidak dapat dipercaya!

Tidak bisa begini, dia harus memberitahu tuannya.

Jika tidak, apabila wanita ini membuat masalah, dia hanya akan mempermalukan tuannya!

Sambil berpikir, dia langsung mengambil foto Jeanne, lalu mengirimkannya kepada William.

Jeanne sama sekali tidak tahu mengenai hal ini, dia dan Danil membicarakan banyak hal mengenai desain, dia mendapatkan banyak hal darinya, bahkan dia merasa masih ingin membicarakan lebih banyak hal lagi.

Bisa dibilang dia sudah lama tidak berbicara dengan begitu bebas seperti ini.

"Tidak kuduga Direktur Bonhem ternyata memiliki begitu banyak penelitian tentang desain, benar-benar membuatku merasa malu."

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu