Wanita Pengganti Idaman William - Bab 550 Kamu Yang Memiliki Paling Banyak Masalah

Kediaman Keluarga Sunarya.

“Apa, meloloskan dia pergi?” Moli marah dengan mengenggam ponselnya.

“Bos, disekitarnya masih ada orang luar yang melindunginya, kekuatannya dengan kita hampir sama.” Bawahannya yang ditelepon terus menjelaskan.

Moli tidak ingin mendengar penjelasannya, marah dan berkata : “Aku tidak peduli kamu menggunakan cara apa, harus membuat perempuan itu hilang dari muka bumi ini!”

Tidak heran Moli sangat khawatir, dia mengira tuannya tidak memaksa bertanya dengan Jessy tentang keberadaan perempuan itu, hanya karena tidak tertarik kepada perempuan itu, ternyata tidak sampai dua hari, dia di ruang kerjanya melihat ada informasi tentang perempuan itu.

Dia bisa melihat, tuan hanya ingin menemukan kembali perempuan itu sendiri, tetapi bagaimana dia bisa setuju?

Pada saat yang sama, Willy juga memberi tahu Jeanne identitas para penguntit itu, “Jika aku tidak salah tebak, orang-orang itu harusnya bawahan William.”

Jeanne terkejut, “Apa, bawahan William, dia sudah menemukanku.”

“Tidak, tidak, kamu merasa William sudah menemukanmu, memangnya mungkin tidak langsung menangkapmu sendiri?” Willy menggelengkan kepala.

Jeanne terdiam, berdasarkan temperamen William, jika dia menemukan Jeanne, dia tidak mungkin tidak datang mencari Jeanne.

Sementara waktu, dia sama sekali tidak bisa menebak pemikiran William, gelisah dan cemas sambil berkata : “Apa yang ingin kamu katakan kepadaku?”

Willy melihat Jeanne yang sudah mau meledak, tersenyum nakal, “wanita bodoh, kenapa aku merasa temperamenmu tambah emosional, hati-hati anak yang ada di dalam perutmu, jangan sampai terganggu!”

Jeanne tertegun, dia mengambil napas dalam-dalam, menenangkan dirinya.

Ketika dia sudah tenang, dia baru menyadari ada sesuatu yang salah, “Bagaimana kamu tahu aku hamil? Kamu mengawasiku ya!”

Willy juga tidak menyangkal, “Hei, wanita bodoh, ada apa dengan nada bicaramu, jika aku tidak melindungimu, kamu tahu bahwa kamu dan ibumu tidak mungkin bisa hidup dengan damai di negara I, jika bukan karena aku, hari ini kamu sudah dibunuh diam-diam.”

“……”

Jeanne tidak bisa membantah, “Baiklah, aku tidak mau ribut denganmu, tapi sebenarnya apa maksud perkataanmu yang sebelumnya?”

Willy menyipitkan mata nya, “Bawahan William lah yang ingin melakukan perlawanan denganmu, dia seharusnya menjadi tangan kanan William, saat kamu masih di keluarga Sunarya coba kamu pikirkan apakah kamu pernah menyinggung orang yang ada di sekitar William?”

Orang pertama yang di pikirkan Jeanne adalah Moli.

Perempuan ini sendiri terlihat tidak ada kaitannya, apalagi masalah Jessy terbongkar sebelumnya, menurut cara perlindungan perempuan ini terhadap William, menghadapinya adalah hal yang biasa.

Willy melihat Jeanne menunduk, matanya berkedip-kedip, “sepertinya kamu sudah menebak siapa yang sudah melakukan sesuatu padamu, apa yang kamu rencanakan untuk nanti? Jika gagal sekali, aku menebak dia masih ingin melakukannya lagi.”

Jeanne menunduk, jika itu benar Moli, perempuan ini pasti tidak bisa dibiarkan, hanya bisa meminta bantuan orang lain dalam rencana ini.

Dia mengangkat dan melihat Willy, “Willy, apakah kamu bisa membantuku?”

Willy mengangkat alisnya, “Apa keuntungannya jika aku membantumu, selain itu kamu belum memberiku apa-apa dari bantuan yang pernah kuberikan padamu.”

Jeanne mengigit bibirnya, dia tidak tahu bagaimana harus meresponnya.

Memang benar, Willy dengan Jeanne tidak ada hubungan apa-apa, meskipun dia pernah menolong Willy, tetapi orang ini sudah membayarnya, kemudian terakhir dia meminta bantuan Willy, masih berhutang budi padanya.

Tetapi selain Willy, dia sama sekali tidak bisa memikirkan siapa lagi yang bersedia membantunya melawan pengejaran Moli.

Lagi pula ketika dia tidak mengenal William, dia hanya orang biasa, orang sekitarnya yang dia kenal juga hanya orang biasa.

“Meskipun sekarang aku tidak bisa memberimu apa-apa, tetapi jika kamu ada permintaan, hanya jika aku bisa melakukannya, aku pasti melakukannya.” Jeanne berjanji.

Willy tidak berkata, seperti sedang berpikir.

Jeanne lanjut menambahkan, “Willy, kamu jangan pura-pura berpikir lagi, kamu bisa mengirim orang untuk melindungiku, juga memberitahuku masalah ini, sebenarnya kamu sudah terlibat dalam masalah ini, meskipun aku tidak tahu mengapa kamu ingin membantuku, tapi aku tetap ingat semua jasamu.”

Willy terungkap oleh Jeanne, seluruh badannya membeku, kemudian dia berpura-pura marah dan malu-malu, “Ehem, ehem……Tidakkah kamu harusnya mengatakan sesuatu yang lebih baik padaku?”

Jeanne menggosok-gosok hidungnya dengan malu, “Saat ini selesai, berapa hal baik apa yang ingin kamu dengarkan, aku akan mengatakan padamu.”

“Hmm, tidak masalah!” Willy menyampingkan kepalanya.

Jeanne juga tidak peduli, kemudian tiba-tiba dia teringat masalah yang serius, “Willy, karena Moli sudah mengetahui informasi kita, ingin berurusan denganku, apakah ibuku juga dalam bahaya?”

“Sekarang kamu baru memikirkan masalah itu?” Willy melihat Jeanne sekilas.

Jeanne merasa sangat jengkel dan tidak tenang, “Kamu jangan bicara omong kosong, tidak, aku harus pergi mencari ibuku.”

Dengan tegas dia berdiri, bersiap untuk pergi memesan tiket pesawat.

“Hei hei, wanita bodoh sepertimu bisakah kamu mendengar ucapanku sampai selesai, aku sudah meminta orang lain untuk mengikuti tante di sana, menunggu kamu untuk mengingatnya, sudah seperti nenek-nenek pikun.”

Jeanne menghela napas lega, “Terima kasih!”

Willy dengan dingin berkata, “Di antara perempuan yang aku kenal, hanya kamu yang memiliki paling banyak masalah.”

Jeanne menaikkan bibirnya, “Kamu menganggap aku mau menerima semua masalah ini?”

Dia berkata, tiba-tiba dia menemukan masalah, dengan penasaran dia melihat Willy.

“Apa yang kamu lihat?” Willy tidak nyaman oleh tatapan aneh Jeanne.

Jeanne mengatakan dengan jujur : “Aku hanya ingin tahu, mengapa kamu tertarik ingin membantuku? Meskipun terlihat akulah yang selalu meminta bantuanmu, tetapi kamu mengetahui segalanya lebih dahulu, dan kemudian datang mencari aku.”

Willy juga membeku, mata Willy berbinar saat melihat Jeanne, sambil batuk ringan, “Mana ada tertarik, aku hanya melihat dari kebaikanmu untuk menyelamatkanku, kamu anggap saja masalah ini aku yang mengurusnya.”

Jeanne mengedipkan matanya, mencemoohnya : “Tetapi penyelamat hidup, kamu bukannya membayarnya dengan uang?”

Wajah Willy sedikit malu, berpura-pura kesal menatap Jeanne, “Kamu anggap saja aku sedang ada waktu senggang, terlebih lagi pengalaman tidak jelas seperti di drama TV yang terjadi padamu, jarang sekali melihat keadaan seperti itu dalam kenyataan, apakah kamu tidak percaya menurutku itu menarik? Jika kamu tidak ingin aku ikut terlibat, mulai hari ini aku tidak akan ikut terlibat, orang yang kuminta pergi juga akan kuminta kembali lagi.”

“Jangan, aku hanya bercanda.”

Jeanne tahu bahwa dia terlalu banyak mengolok-oloknya, segera menenangkannya.

Pada saat yang sama hatinya juga merasa lega, melihat Willy tidak seperti yang dibayangkannya, punya pemikiran berhati-hati kepadanya.

Setelah tersenyum sesaat, Jeanne kembali beristirahat ke kamarnya dengan perasaan yang lelah.

Willy memperhatikan dia pergi, di matanya ada masalah rumit yang sulit ditebak.

Sebenarnya dia sendiri juga tidak tahu mengapa dia ingin membantu Jeanne.

Jika dia menyukai gadis itu, itu tidak cukup.

Mungkin karena gadis ini di saat dia benar-benar lemah, memberinya banyak kehangatan, yang membuatnya begitu istimewa.

Willy menyipitkan matanya sambil berpikir, pikirannya perlahan-lahan melayang.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu