Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 51 Apakah Aku salah paham? (2)

“Bibi He, pergilah dan panaskan sedikit air panas, bawa nona muda ganti baju yang bersih”

Bibi He melihat Jasmine yang basah kuyup, tidak berani berkata apa-apa lalu bergegas ke dapur .

Michael meletakkan Jasmine diatas tempat tidur dan memandanginya, Michael terlihat ragu-ragu sejenak dan akhirnya meletakkan tangannya di bahu Jasmine dan melepaskan pakaiannya.

Bagian atas kulit putihnya ditutupi kemben warna hitam , Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terburu-buru, dia melambat, meregangkan jari-jarinya ke bagian belakang tubuh wanita itu dan melepaskan satu per satu ikatannya dan kemudian dengan cepat menutupi tubuh Jasmine dengan selimut, saat sampai kebagian celana, dia tiba-tiba berhenti.

Ketika dia memberanikan diri untuk membuka kancing, tiba-tiba Bibi He masuk.

Michael menyuruh Bibi He untuk menganti pakaiannya dan berikan dia sedikit sup jahe setelah itu dia melarikan diri.

Ketika Michael kembali ke kamarnya, wajah Jasmine tiba-tiba muncul dibenaknya, walaupun dia sudah melihat tubuh Jasmine, tapi untuk pertama kalinya memperhatikannya dengan penuh perhatian, membuatnya tidak bisa tidak memikirkannya.

“Tuan muda, Tuan muda, cepat kau pergi lihat nona muda, dia sedang ngelantur” Michael bergegas kesana, dia melihat Jasmine mengapai-gapai sesuatu di udara.

“Cepat telepon dokter” perintah Michael.

Bibi He dengan cepat merespon dan turun kebawah untuk menelepon.

“tidak.. tidak… aku tau aku salah…” ngigaunya

Dia tampak sangat ketakutan dalam mimpinya, Michael sangat penasaran tentang hal yang membuat jasmine sampai takut seperti ini.

Dia seperti bayi dalam mimpinya, tidak berdaya dan rapuh.

“gak usa takut… aku ada disini” bisik , Michael dengan lembut.

Jasmine yang tadinya begitu gelisah tiba-tiba menjadi tenang dan tangannya mengenggam tangan Michael.

“Michael, aku tidak berbohong padamu, aku benar-benar tidak tahu apa-apa, aku….”

Ketika Michael membungkuk untuk mendengar apa yang ia katakan, pembicaraannya terpotong oleh batuk ringan.

Dokter berdiri dengan canggung di depan pintu “hubungan tuan muda dengan nona sangat baik”

Michael tidak menjawabnya, siapapun yang melihat dari sisi itu pasti mengira kalau ia akan mencium jasmine.

Beberapa saat kemudian dokter turun.

“Nona muda menderita anemia, dia sakit karena kurang istirahat, sedangkan demam itu mungkin disebabkan oleh cidera lutut, aku punya obatnya, kau harus memperhatikannya baik-baik , lihat apakah malam hari demamnya kambuh atau tidak.”

Michael mengangguk mengerti, dan menyuruh Bibi He untuk mengantar dokterny keluar.

Dia lalu kembali ke kamar Jasmine dan melihat bahwa Jasmine sudah tenang setelah diberi obat, hatinya begitu bingung.

Dia tidak tahu harus bagaimana bersikap didepan wanita ini, dia seharusnya membencinya, karena dia Fiona mengalami gangguan mental, anak dari Fiona dan Michael sudah tidak ada, semuanya hancur karena dia.

Tapi saat bersamanya, dia selalu merasakan perasaan yang begitu berbeda dengan yang lain, bahkan perasaan ini lebih hangat dibandingkan saat dia bersama Fiona.

Setiap kali Michael melihat senyum wanita ini, ada perasaan ingin merobek wanita ini, betapapun kesulitan yang ia hadapi, dia tetap dapat menanggungnya. Seperti rumput yang tumbuh di cela-cela batu, tidak peduli badai apapun yang menghadang dia tetap berdiri dengan tegap dan keuletannya adalah sesuatu yang belum pernah Michael lihat sebelumnya.

Saat dia melamun, suara halus merusak lamunannya.

“air, air”

Michael meraih segelas air dan menahan setengah tubuh Jasmine untuk bangkit kemudian membantunya untuk memasukkan air ke tenggorokannya.

Keesokan harinya, saat Jasmine sadar, hari sudah begitu siang, dia sepertinya mengingat ada seorang yang menemaninya tadi malam, tapi sambil tersenyum, Michael sangat benci kalau dia terlambat, bagaimana mungkn dia bisa menemaninya semalaman?

“Bibi He, apakah ada makanan? Aku sangat lapar.” Jasmine seperti anak yang manja

Bibi He menjawab dengan lembut “nona muda, aku sudah mempersiapkan makanan untukmu, aku tahu saat kau sadar kau pasti sangat lapar.”

Setelah Jasmine selesai makan, “nona muda, apa yang terjadi semalam?”

Jasmine hanya makan dan lalu tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.

Bibi he melihat bahwa Jasmine tidak ingin menceritakannya, jadi dia tidak menanyakannya lagi, Jasmine bergegas merapikan dirinya dan bersiap-siap pergi bekerja.

“Nona muda istirahatlah sebentar lagi, tubuhmu masih kurang kuat” Bibi He menasehatinya dengan lembut

Jasmine menggelengkan kepalanya, jika dia tidak bekerja untuk mengalihkan perhatiannya maka lama-lama dia bisa gila.

Namun kata-kata Bibi He membuat dia merasa lebih hangat.

Ketika tiba dikantor, dia menemukan bayangan Ines, teman kerja sebelahnya mengatakan bahwa Ines dipindahkan ke kementrian sumber daya manusia.

Jasmine bergegas ke kantor sumber daya manusia dan melihat Ines mengajukan prosedur, jasmine meraihnya “ada apa ini, kenapa kau ingin mengundurkan diri?”

Ines sepertinya tidak berminat membicarakannya dia hanya berkata “aku ingin berganti pekerjaan”

Jasmine tahu betapa sulitnya mencari pekerjaan sekarang, jika kalau bukan karena seorang memberikan gaji yang lebih tinggi, tidak mungkin ada yang mau mengundurkan diri.

Ines adalah orang yang membawa dirinya sendiri, tidak mungkin dia berganti pekerjaan, yang tersisa hanyalah jawaban ini.

“Jenny Lo?” kata Jasmine dengan pasti.

Keheningan Ines membuat Jasmine yakin.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu