Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 64 Adikku Baik Sekali(1)

Keesokan harinya, Jasmine Lo berangkat kerja, pada saat memasuki kantor, dia melihat rekan kerjanya sedang berbisik-bisik membahas sesuatu.

Melihat dia memasuki ruangan, semua orang langsung terdiam dan berpura-pura sedang bekerja, padahal mereka diam-diam meiliriknya.

Jasmine Lo mendesah, sekali lagi dia bersyukur bahwa Michael Fu sedang dinas keluar kota, seminggu kemudian baru kembali.

Saat dia kembali nanti, isu gosip ini seharusnya telah berlalu.

Jasmine Lo merasakan dirinya lemas.

Dia merasa dirinya selalu digosipin, apapun yang telah dia lakukan atau yang berhubungan dengannya, dia selalu menjadi sasaran untuk digosipkan.

Dia merasa dirinya seperti titik puncak gosip rekan kerjanya di kantor.

Jasmine Lo menertawakan dirinya sendiri. Kemudian duduk di kursinya untuk memulai pekerjaan hari ini.

Lagian jika dia tidak berbuat kesalahan, maka dia tidak perlu takut apapun. Semua orang memiliki mulut, dia tidak bisa mengatur orang lain berbicara apa, yang penting dia berusaha melakukan yang terbaik.

Pada saat Jasmine Lo ingin mulai berfokus kerja, Jenny Lo memasuki ruangan.

Terdengar suara semua orang yang serentak menyapa, “Direktur Lo!”

Berpura-pura. Dia tertawa dingin, sewaktu Jasmine Lo menjabat sebagai direktur, tidak ada begitu banyak aturan yang rumit, namun Jenny Lo berulang kali mengingatkan semua orang untuk menyapanya setiap bertemu dengannya, bahkan dilakukan pelatihan bagi semua karyawan mengenai ini.

Bukannya memberi peraturan yang bernilai positif, Jasmine Lo sangat tidak menyukai adegan yang berpura-pura ini, saat itu dia bahkan tidak mengangkat kepalanya, hanya sibuk melakukan pekerjaannya sendiri.

Sampai dengan Jenny Lo berdiri pas di hadapannya.

Apakah dia datang mencarinya? Jasmine Lo mengerutkan kening, apa yang ingin dia lakukan lagi?

“Jasmine Lo.” Dia memanggilnya dengan suara yang terdengar mantap, namun terdapat sindiran tajamnya, “kamu melihat atasan tetapi tidak menyapanya, sangat tidak tau sopan santun, tolong jangan katakan pada orang lain kalau kamu adalah adikku.”

Aku juga tidak ingin memiliki kakak seperti kamu, Jasmine Lo berpikir dalam hati, kemudian mengangkat kepalanya dan berbicara dengan intonasi datar, “Direktur Lo, apakah ada sesuatu yang ingin dikatakan?”

Jenny Lo menemukan sesuatu yang dialami Jasmine Lo, suasana hatinya sangat senang, tidak peduli dengan perkataan Jasmine Lo, berkata dengan nada nyaring, “aku mendengar kemarin abang dari Michael Fu yaitu Fernando Fu membawamu bunga mawar kemudian menjemputmu pergi makan malam?”

“Ternyata setiap hari Direktur Lo tidak bekerja malah memiliki waktu luang untuk bergosip.” Jasmine Lo melawannya.

“Apakah aku butuh waktu mencari bahan gosip? Semuanya telah tersebar di kantor ini!” Jenny Lo sengaja membuat ekspresi terkejutnya.

Kemarin setelah Jasmine Lo pergi, Jenny Lo memerintah David untuk menyebar informasi itu ke semua orang. Sekarang seluruh karyawan di dalam perusahaan itu menggosip Jasmine Lo dengan Fernando Fu yang “tidak jelas”, sehingga tidak ada seorangpun yang ketinggalan informasi tersebut.

Jasmine Lo mengerutkan alisnya.

Perubahan ekspresinya tertangkap oleh Jenny Lo, dan berkata, “Jasmine, bukannya kakak ingin mengomentarimu, meskipun hubunganmu dengan Michael tidak baik, kamu juga tidak boleh lakukin hal seperti itu, apapun ceritanya, kamu masih merupakan istrinya, tidak seharusnya begitu, kamu, aduh, Michael yang sungguh kasihan.” Jenny Lo mengucapkan dengan nada sedikit tersedak.

Jasmine Lo mengetahui jika dia sedang berpura-pura. Jenny Lo dalam hati pasti sangat senang.

“Kamu jangan ngomong sembarangan, Fernando Fu adalah kakak Michael Fu, kakaknya juga berarti kakak iparku, aku hanya pergi makan malam dengannya, emangnya kenapa?” Jasmine Lo berusaha membuat pernyataannya semakin masuk akal.

“Hanya sekedar makan malam? Sepertinya bukan sekedar begitu!” Dia sengaja menaikkan intonasinya.

Seketika ruangan penuh suara bisikan kecil, disamping itu terdengar pula suara yang setuju dengan pernyataan Jenny Lo.

Jenny Lo adalah kakaknya Jasmine Lo, Jenny Lo berniat jahat kepada Jasmine Lo, Jasmine Lo mengetahuinya tetapi tidak dengan rekan kerja yang lain, di pandangan semua orang, Jenny Lo merupakan orang terdekat dari Jasmine Lo, jadi semua orang akan sangat yakin dan percaya dengan setiap perkataan Jenny Lo yang sedang berniat jahat kepada adiknya sendiri.

Dalam sekejap, Jasmine Lo merasakan adanya amarah yang sedang mendekatinya.

“Jenny Lo, kamu tolong jangan ngomong sembarangan!” Jasmine Lo marah, wajahnya mulai memerah.

“Apakah aku ngomong sembarangan atau tidak, penglihatan orang lain sangat jernih, mereka bisa menilainya sendiri.” Jenny Lo sengaja berkata seperti itu.

“Kamu keluarkan buktinya sini!” Jasmine Lo berteriak padanya.

Jenny Lo tidak melanjutkannya lagi, berpura-pura mengasihaninya, tatapannya seperti sedang mengatakan sebagai kakaknya dia tidak tega mengeluarkan bukti berita yang kurang baik terhadap Jasmine Lo.

Tatapannya memiliki arti yang luar biasa bagi orang lain disekitarnya.

“Adikku, kakak hanya ingin mengingatkanmu saja. Jika kamu telah mengerti, kakak tidak akan menganggumu bekerja lagi.”

Setelah itu, dia meninggalkan ruangannya dengan ekspresi yang sombong.

“Selamat Jalan, Direktur Lo!”

Ruangan tersebut terpenuhi suara serentak berpamit kepadanya.

Suara mereka di telinga Jasmine Lo terasa seperti sedang menertawakannya

......

Hari ini terasa sangat kacau.

Dimanapun Jasmine Lo berada, terdengar orang-orang pada berbisik menggosipkannya.

Dia tidak bisa menahan lagi, hanya mengurung diri di dalam ruangan dan tidak keluar lagi dari ruangan, berharap semua pekerjaannya bisa mengurangi rasa sakit hatinya.

Sepertinya semakin dia ingin menjelaskannya, pandangan orang lain terhadap dia semakin terasa aneh, bahkan semakin kacau.

Dia merasa persoalan ini sangat tidak masuk akal.

Apakah kedepannya dia tidak boleh berbicara lagi dengan rekan kerjanya yang berjenis kelamin pria? Pada saat bertemu di kantor hanya sekedar menganggukkan kepala sopan juga bisa dijadikan bukti selingkuh.

Jasmine Lo merasa dirinya sangat lelah.

Matahari mulai terbenam, dia telah berhasil melewati hari ini yang terasa sangat berat.

Dia bersiap diri pulang kerja. Baru saja keluar dari pintu ruangan kerja, terdengar suara yang mengatakan, “dia datang lagi!”

Jasmine Lo terkejut, langsung mengalihkan pandangannya ke arah sana.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu