Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 112 Masih Merayuku, Aku akan Habisi Kamu (2)

"...Kenapa?" Akhirnya Michael bertanya dengan tidak sabar.

"Eh," Mendengar Michael bertanya, Jasmine sedikit malu, tapi akhirnya dia jujur, "Aku sedikit kesenangan, tidak bisa tertidur."

Ini kesenangan? Michael tidak menyangka dan tidak bisa berkata-kata, apakah Jasmine tahu, kesenangan ini bisa tertular, kesenangan Jasmine sudah mempengaruhinya sehingga dia juga merasa sedikit senang.

Michael mengulurkan tangannya dengan pasrah, mengusap lembut rambut Jasmine.

"Cepat tidur." Michael berkata dengan nada sedikit tidak sabaran, tapi tetap saja dengan nada yang memanjakannya.

Jasmine memejamkan matanya.

Lima menit kemudian, Michael merasakan Jasmine membalikkan badannya lagi.

Dia membuka matanya, melihat Jasmine yang sedang melihatnya dan memasang muka kasihan.

"...Tidak bisa tidur." Jasmine berkata pelan.

Matanya bersinar dalam kegelapan.

Michael melihatnya dan kaget.

Setelah merespon kembali, dia merasakan panas di sekujur tubuhnya .

Michael berpikir tidak baik, lalu dia segera membalikkan badannya dan tidak melihat Jasmine.

"Kenapa, Michael?" Jasmine melihat Michael yang membalikkan badannya, berpikir Michael marah karena dia yang ribut, nadanya menjadi khawatir.

Michael tentu saja mendengar nada bicara Jasmine yang merasa bersalah, lalu dia menghela nafas, tetap saja kalah darinya.

Michael membalikkan badannya kembali, matanya bersinar dan melihat Jasmine, memegang tangan Jasmine dan membawanya menuju daerah intimnya yang bereaksi itu.

Jasmine yang menyentuhnya lalu menarik tangannya kembali seperti telah terbakar oleh sesuatu, lalu mukanya merah dan melototi Michael.

"Kalau kamu terus membolak-balikkan badanmu dan merayuku, aku akan habisi kamu." Michael pura-pura berkata kejam.

Jasmine mendengarnya pun kaget dan segera membalikkan badannya dan berbaring, memejamkan matanya.

Bukannya dia tidak ingin, tapi sekarang badannya tidak nyaman untuk itu.

Michael tentu juga tahu hal ini, perkataannya tadi hanya untuk menakutinya.

Jasmine berbaring tenang, dia merasakan wajahnya yang panas, lalu memerah seluruhnya.

Walaupun malu, walaupun senang, tapi setelah dia berbaring, tidak lama kemudian dia pun sudah tertidur.

Michael menghela nafasnya setelah akhirnya mendengar suara nafas Jasmine yang teratur.

Jasmine akhirnya tertidur juga, kali ini yang membolak-balikkan badannya adalah dia, menderita menahan nafsunya.

Michael pun tidak berhenti menggertakkan giginya.

Sekarang dia menahannya, tapi nanti dia akan memintanya kembali dari Jasmine.

Michael berpikir dan kemudian menyentuh cincin di jarinya.

Dia tidak pernah mengenakan cincin, kali ini dipakainya, masih ada sedikit rasa yang tidak biasa.

Tapi memegang cincin yang ada di jarinya itu membuat Michael merasa tenang dan puas.

Mereka nanti pasti akan baik-baik saja bukan? Michael menantikan masa depan mereka dalam hatinya.

...

Keesokan paginya, karena senang Jasmine bangun pagi sekali.

Walaupun Jasmine terus membolak-balikkan badannya, tapi semalam mereka cukup cepat berbaring di ranjang, jadi masih termasuk jam tidur yang pas, tidak terhitung telat.

Tapi Michael berbeda, gara-gara Jasmine memancingnya, membuatnya menderita semalaman, sampai tengah malam dia baru berhasil tertidur.

Karena tidur yang tidak cukup dan tidak terpuaskan semalam, seluruh tubuhnya tidak bersemangat.

Tapi melihat Jasmine yang senang dan sibuk sana-sini, Michael merasa dia tidak boleh mengatakan sesuatu yang bisa membuatnya perasaan hatinya memburuk.

Sekarang dia menjadi perhatian sekali dengan Jasmine hingga tahap ini?

Michael menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.

Tidak ada lagi yang perlu dipersiapkan olehnya pagi ini, Michael memesan mobil dan mereka berdua membawa koper dan naik ke mobil, memulai perjalanan mereka.

Apakah ini bulan madu yang tertunda? Jasmine berpikir.

Saat menikah dulu, jangankan bulan madu, pesta pernikahan saja pun Michael tidak ingin mengadakannya.

Tapi sekarang, Michael sudah kembali memakaikan cincin untuknya, apakah ini membuktikan bahwa mereka akan memulai semuanya, dan memulai pernikahan yang bahagia?

Hal yang sudah berlalu itu biarlah berlalu seperti angin.

Jasmine melihat pemandangan di sepanjang jalan, langit begitu cerah, dia pun tersenyum.

Dia pun mulai menantikan hidup mereka kedepannya.

Kehidupan manusia seperti sebuah perjalanan bukan? Setiap pemandangan yang dilewati pasti akan ada yang membuatmu berhenti, ada juga yang tidak, dan pasti akan terjatuh, tapi tidak ada cara lain selain bangkit dan melanjutkan perjalananmu.

Jasmine sudah bangkit.

Dan dia memutuskan untuk berjalan kembali.

Dia memutuskan untuk memberikan Michael kesempatan kedua, dan memberi kesempatan kedua untuk perjalanan cintanya.

...

Jenny duduk di dalam kantor, mendengar laporan dari David, Michael dan Jasmine baru saja duduk di mobil dan ingin pergi berlibur.

Jenny langsung menghempas dokumen yang ada di tangannya itu yang sebenarnya dia pun tidak bisa fokus melihatnya.

Jenny sangat emosi.

David melihat ekspresi Jenny yang aneh itu pun langsung berkata, "Bu direktur, ini saja informasi yang aku dapatkan, kalau tidak ada hal yang lain lagi, aku keluar ya bu." Lalu berjalan keluar dari ruang kerja Jenny.

"Pergi, pergi semua!" Jenny berteriak keras, dan menjatuhkan semua dokumen dari meja kerjanya, menhempas gelas dan melempar penanya, keadaan menjadi sangat kacau dan berantakan.

Dia merasa tidak rela dan mengalirkan air mata.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu