Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 195 Mendukungmu (1)

Sebelum Michael Fu memasuki ruang operasi, semua barangnya sudah diserahkan kepada Jasmine Lo.

Ketika Christopher Lin menelepon, Jasmine Lo lah yang menerimanya.

Saat mendengar Christopher Lin memanggil nama Michael Fu, air mata Jasmine Lo yang sudah berkumpul di matanya tidak bisa ia tahan lagi, langsung jatuh begitu saja.

Christopher Lin yang terus bertanya, membuat Jasmine Lo tidak dapat menemukan suaranya untuk waktu yang lama.

Dia benar-benar takut.

Terakhir kali ia juga melihat adanya bahaya di depan matanya, namun saat itu, ia menggantikan Michael Fu untuk terluka.

Jadi ketakutan hati Jasmine Lo pun berubah menjadi kelegaan.

Michael Fu tidak terluka, apa salahnya kalau dia mengalami cedera ringan?

Tetapi kali ini, ia tidak dapat menghadangnya.

Jasmine Lo sangat membenci dirinya sendiri, dia tidak henti-hentinya menampar keras wajahnya sendiri. Mengapa, mengapa reaksiku begitu lambat?

Jika responsnya sedikit lebih cepat, maka Michael Fu tidak akan terluka seperti sekarang, dia juga tidak perlu takut hingga sekujur tubuhnya terus gemetar.

Perasaan ini terlalu mengerikan, benar-benar mengerikan. Orang yang paling dicintainya jatuh tepat di hadapannya, saat itu, ia merasa seakan-akan seluruh dunia akan runtuh.

"Jasmine? Jasmine kamu kenapa? Jangan menangis Jasmine, bagaimana keadaannya sekarang, bagaimana dengan Michael?" Christopher Lin mendengar isak tangis Jasmine Lo yang memilukan, dan sudah menjadi panik sepenuhnya.

Saat ini Michael Fu tidak menjawab teleponnya, yang menjawabnya adalah Jasmine Lo, dan Jasmine Lo menangis sampai seperti ini, kemungkinan besar, terjadi sesuatu dengan Michael Fu.

Namun bagaimana dengan keadaan Michael Fu, seberapa seriuskah luka yang dideritanya? Christopher Lin sangat ingin mengetahui kondisinya saat ini, tetapi Jasmine Lo yang tak berdaya tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya terdengar tangisan pilunya.

Tangisan Jasmine Lo membuat Christopher Lin tidak tahu harus berbuat apa, hatinya menjadi semakin gelisah, sejenak ia jadi tak berdaya, akhirnya dia juga tidak lagi bersuara.

Valencia Xia menatap Christopher Lin yang dari tadi terus menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi dan bagaimana keadaannya, namun ia tidak lagi berbicara, dengan gugup dia bertanya: "Ada apa, Christopher Lin ada apa, bagaimana dengan Jasmine, mengapa kamu tidak bicara lagi?"

Christopher Lin mendengar Valencia Xia memanggilnya, kemudian menoleh dan memandang Valencia Xia.

Valencia Xia melihat ketidakberdayaan di mata Christopher Lin, ia menjadi semakin khawatir, juga tidak mengatakan apa-apa lagi, langsung merebut ponsel yang sedang berada di tangan Christopher Lin.

"Halo? Halo, Jasmine ini aku, Valencia Xia, kamu kenapa, bagaimana keadaan kalian sekarang?"

Setelah mengambil teleponnya, Valencia Xia langsung menghujaninya dengan beberapa pertanyaan.

Lalu dia pun mengerti mengapa Christopher Lin bisa mengeluarkan ekspresi seperti itu, karena Jasmine Lo sama sekali tidak menjawabnya, yang dilakukannya hanya menangis.

Valencia Xia menenangkan pikirannya, memberitahu dirinya sendiri, di saat seperti ini ia tidak boleh panik.

Pasti telah terjadi sesuatu, jika tidak Jasmine Lo tidak akan menangis sesedih ini.

Sekarang, dia harus menjadi sandaran bagi Jasmine Lo, bersama Jasmine Lo melewati cobaan berat ini.

"Jasmine, dengarkan aku." Valencia Xia mengusahakan membuat suaranya terdengar stabil, "Aku tahu sekarang kamu sangat menderita, tapi bisakah kamu tenang sedikit? Michael pasti sangat membutuhkanmu sekarang, bukan? Kamu tidak boleh membiarkan dirimu hancur."

Valencia Xia berusaha membujuk Jasmine Lo dari segi psikologisnya, akhirnya membuahkan hasil, suara tangisan Jasmine sedikit mengecil.

Hati Valencia Xia senang, dia tahu bahwa Jasmine Lo masih belum bisa melepaskan Michael Fu, oleh sebab itu dengan gigihnya, terus bertanya: "Jasmine, bolehkah kamu memberitahuku sekarang dimana kamu berada? Kita akan menemanimu."

"Aku...... Aku berada di depan pintu masuk ruang operasi." Jasmine Lo tersedak dengan isak tangisnya untuk waktu yang cukup lama, baru mengatakannya.

Valencia Xia tertegun, segera berpikir, kejadian yang terjadi di kota, rumah sakit terdekat, adalah rumah sakit tempatnya berada.

"Jasmine, tunggu aku, aku akan segera ke sana." Valencia Xia berkata, dengan cepat menutup teleponnya.

"Bagaimana?" Christopher Lin melihat Valencia Xia sudah mengakhiri percakapan mereka, langsung menanyakan dengan cemas.

"Ayo cepat, sekarang Jasmine ada di depan pintu ruang operasi!" Valencia Xia berkata, hendak turun dari tempat tidur.

"Hei! Valencia apa yang kamu lakukan!" Christopher Lin melihat tindakan Valencia Xia yang begitu besar, hampir menakutinya, tidak sampai 1 minggu Valencia Xia menjalani perawatan di rumah sakit, siapa yang bisa tahan melihatnya menyiksa dirinya sendiri.

"Jasmine sekarang berada di depan pintu ruang operasi, ayo cepat, kita temani dia." Berkata, Valencia Xia sudah berdiri.

"Astaga Valencia!" Selang-selang yang dipasang di tubuh Valencia Xia baru saja dilepas kemarin, sekarang sudah begitu bersemangat berjalan kesini kemari, mengejutkan Christopher Lin.

"Aku saja yang pergi Valencia, kamu tidak perlu bangun!" Christopher Lin ingin membiarkan Valencia Xia untuk tetap duduk, namun juga takut tindakannya akan menyakiti luka Valencia Xia lagi, tidak perlu dikatakan lagi betapa menderitanya Christopher Lin.

"Aku sudah tidak apa-apa! Aku ingin menemani Jasmine!" Berkata, Valencia Xia telah mengambil botol infusnya sendiri.

Christopher Lin melihat Valencia Xia begitu bertekad, meski hatinya dipenuhi dengan kecemasan, ia juga tidak menghentikan Valencia Xia lagi.

Jika menempatkan dirinya di posisinya, kalau tidak mengizinkan Valencia Xia pergi, menurut karakter Valencia Xia dia pasti akan gelisah, lebih baik membiarkan dirinya menemaninya, juga bisa mengawasinya.

Christopher Lin membantu Valencia Xia membawa botol infusnya, mengambil kursi roda agar Valencia Xia dapat duduk di atasnya, kemudian dengan cepat mendorongnya menuju ke tempat dimana Jasmine Lo berada.

Selain Jasmine Lo yang duduk di depan dengan pandangan tidak fokus, masih ada sopir Michael Fu terus berjalan kesana kemari.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu