Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 319 Percakapan dari hati ke hati

Tidak lama kemudian, Jasmine merasa ada orang yang berdiri di sebelahnya.

Saat Jasmine melihat kesamping, ternyata Fernando.

Jasmine pun tersenyum kepada Fernando, Fernando yang melihatnya pun tidak merasakan hal yang aneh, tatapannya begitu tenang.

Tidak lama kemudian, Fernando pun baru berbicara: “ Jasmine, aku sangat senang mengetahui kamu masih hidup.”

Dia benar-benar senang, sampai -sampai setiap kali dia teringat Jasmine, dia selalu tersenyum sendiri.

Saat dia sendirian pun, hanya dengan memanggil nama Jasmine, dia pun merasa begitu nyaman.

“Maafkan aku untuk selama ini.” Jasmine pun minta maaf lagi karena dia selalu bersembunyi.

“Jasmine, aku harap kamu tidak akan berkata seperti ini lagi.” Fernando melihat kearah luar, terlihat langit yang di penuhi bintang, “Aku yakin, tidak ada orang yang menyalahi kamu berbuat seperti itu. Semua orang pasti sedang merayakan kekembalian mu.”

“Kamu tidak berbuat salah apa-apa. Jadi kamu tidak perlu meminta maaf.” kata Fernando sambil berbalik badan dan melihat kearah Jasmine.

Mata Fernando dan Michael sangat mirip dengan mata ayah mereka, jadi mata mereka berdua juga sangat mirip.

Jasmine pun melihatnya sebentar lalu berkata, “Terima kasih.”

“Apa kamu benar-benar tidak kepikiran untuk kembali?” balas Fernando.

“Iya, aku benar-benar tidak ingin kembali lagi.” jawabnya.

“Lalu bagaimana dengan Fred?” kata Fernando sambil melihat Fred yang sendang main dengan Michael di taman rumah dengan senang.

“Aku.... sebenarnya aku tidak tega dengan Fred.” Kata Jasmine. Ia juga baru kepikiran, Fred juga menggunakan marga Fu, jadi Fred adalah bagian dari keluarga ini juga.

Dia sekarang juga sudah berpisah dengan Michael, Jasmine barusan kepikiran lagi, apakah harus membiarkan Fred sendiri yang memilih dia ingin ikut dengan siapa.

Namun dia juga takut, kalau Fred sampai memilih Michael, dia harus bagaimana?

Jasmine pun menghibur dirinya sendiri, Fred masih kecil, dia tidak ada kemampuan untuk memilih seperti itu. Sebai ibunya, dia lebih berhak untuk membawanya pergi.

Namun, apakah kalau Fred ikut dengannya akan lebih bahagia dibandingkan bersama Michael?

Berpikir seperti ini membuat hatinya semakin gelisah.

Michael mampu memberikan kehidupan yang baik untuk Fred. Namun bila membiarkan Jasmine seperti itu, lebih baik dia mati saja. Jasmine semakin merasa bimbang.

“Tidak tega, memang harus bagaimana lagi?” tanya Fernando, “Kamu saja sudah membiarkannya kenal dengan keluarga ini, maka keluarga ini pasti juga tidak semudah itu untuk melepaskannya.”

“Aku tahu itu.” jawab Jasmine, dia tahu jelas hal itu, namun kalau menyuruhnya untuk menyembunyikan identitas ayahnya Fred, dia makin tidak bisa melakukannya.

“Kalau kamu memang tidak mau pulang kembali, jadi kamu bagaimana?” tiba-tiba Fernando mengalihkan pembicaraan.

Jasmine pun terdiam sejenak, dia merasa pertanyaan ini terlalu tiba-tiba, namun dia juga dengan cepat bisa menjawabnya.

Jasmine tidak langusung menhawabnya, dia hanya bertanya dengan santai, “Bagaimana kamu melewati beberapa tahun ini?”

“......”Fernando diam sejenak dan lalu menjawabnya, “Jujur saja, tidak lancar.”

“Aku rasa Kakak kelas Gu juga demikian.” jawabnya sambil tersenyum, dalam senyumnya terpancar kegelisahan didalamnya.

Mendengar jawabannya itu, Fernando pun tidak tahu harus bagaimana membalasnya.

“Aku tidak bisa membalas perasaan kalian.” Kata Jasmine sambil menundukkan kepalanya. Beberapatahun ini, dia memang hanya mencintai Michael seorang. Dai tidak bisa membalas perasaan Thomas Gu dan Fernando Fu.

Fernando pun terdiam, diam mendengar dengan jelas tolakan yang dikatakan oleh Jasmine.

Namun kali ini, Fernando tidak merasa aneh, dia rasa ini memang mungkin akan terjadi.

Saat Fernando melihat Jasmine berdiri di depannya, dia merasa ini bukanlah cinta lagi, melainkan sebuah rasa kagum kepadanya.

Namun kenapa dia malah ingin mengungkapkan perasaannya lagi kepada Jasmine, itu karena ia merasa ada hal yang tidak pas kalau dia tidak mengatakannya.

Dan kali ini Jasmine secara langsung menolaknya, perasaan itu pun langsung menghilang.

Dia juga tidak tahu kenapa, namun hatinya kini merasa sangat lega.

Melepaskan keinginan yang tidak mungkin kesampaian, ini memanglah hal yang membuat hati lega.

Jasmine bagaikan boneka india, boleh dilihat namun tidak boleh di sentuh.

Merelakan perasaannya tersebut, Fernando pun jadi lebih santai menghadapi Jasmine.

Bidadarinya ternyata tidak bisa dimilikinya. Namun asalkan dapat melihatnya saja, Fernando sudah puas dan bahagia.

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Fernando Fu pun melepaskan batu besar yang berada dalam hatinya itu, ia pun mulai dengan santainya berbincang dengan Jasmine.

Dia sangat kagum dengan sikap Jasmine yang langsung menolaknya itu, tidak memberikan orang lain sedikit harapan pun. Hati Fernando bukanlah hati yang terbuat dari cermin, Jasmine berbuat seperti ini, justru membuat hubungan mereka semakin jelas dan semakin baik.

“Iya aku tahu.” Kata Fernando Fu.

Jasmine merasa kalau suasana mulai berbeda, lalu dia pun melihat Fernando, fernando pun melihatnya, lalu Fernando pun tersenyum dan berkata: “ Aku akan selalu mencintai mu, namun hanya sebatas cinta terhadap teman saja.”

Cinta yang tanpa meminta balasan.

Jasmine pun terdiam dan menundukkan kepalanya dan sedikit tertawa.

“sebenarnya apa yang ada pada diriku, sampai membuat kalian begitu baik terhadapku.”

Fernando dan Thomas, semua begitu.

Mencintainya tanpa meminta balasan, membuatnya merasa tidak tahu harus berbuat bagaimana.

“Apakah aku sudah menggunakan semua kartu perasaanku untuk mengenal kalian semua? Jadi cintanya yang sebenarnya tidaklha berjalan dengan lancar. Kata Jasmine sambil bercanda.

Fernando pun ikut tertawa, lalu mereka berdua pun terdiam kembali saat melihat Michael dan Fred yang berada di taman.

Michael mendong ayunan Fred dengan sangat tinggi, Fred pun tertawa bahagia.

Fernando pun teringat saat pertama mera berdua berjumpa di ayunan itu.

Seakan-akan bidadari yang ditiup masuk kedalam pandangannya dan tidak bisa dihilangkan lagi.

Lalu tiba-tiba Fernando pun bertanya kepada Jasmine, “Sekarang siapa yang ada dihati mu? Apakah dia?”

Jasmine pun melihat kearah jari Fernando yang menunjuk kearah Michael yang sedang mendorong ayunan.

“Jari mu menunjukkan arah yang benar.” kata Jasmine sambil tertawa, “ namun kamu mungkin bertanya kepada orang yang salah.”

“O?”Suara Fernando bingung.

“Yang kamu tunjuk itu Michael, namun orang yang ada didalam hati ku adalah Fred.” kata Jasmine dengan perlahan sambil tersenyum. “Aku sekarang tidak tahu perasaan ku terhadap Michael itu seperti apa, kalau dibilang aku membencinya, namun sekarang hati ku tidak ada rasa yang demikian.”

“Begini juga bakus kan?” tanyanya, “masa lalu biarlah berlalu.”

Walaupun dia menginginkan sesuatu kembali, namun dia juga tidak bisa membuat Michael bagaimana-bagaimana.

Dia tidak dapat melihat hatinya sendiri, jadi dia tidak mau melihatnya lagi.

“Jasmine, bagaimana mungkin dunia ini mempunyai orang sebaik kamu.” kata Fernando.

Namun Jasmine tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum saja. Dia rasa lebih baik dia tidak menjadi orang baik agar bisa melindungi cintanya sendiri.

Saat Jasmine berpaling, Fernando pun mengambil tangan Jasmine, lalu mencium tangannya.

“Bidadari ku, engkaulah ratu ku. Tuhan itu maha adil, apakah kamu mau di kehidupan yang akan datang, datang mencari ku?”

Fernando pun tertawa, ia pun menatap mata Jasmine seolah-olah sedang melihat isi hatinya.

Jasmine yang dibuatnya tertawa itu pun hanya dapat tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Fernando pun memeluk Jasmine dengan perlahan, dia tidak ada maksud apa-apa, hanya saja ingin memeluknya untuk sekali lagi.

Seakan-akan berkata sampai jumpa kepada masa lalunya sendiri.

Michael dari taman pun melihat kejadian itu, melihat saat Fernando mencium tangan Jasmine sampai ia memeluknya.

Tanpa di tolak oleh Jasmine.

Michael pun seketika merasa sangat emosi.

Ini adalah kejadian yang sering terjadi dalam lima tahun terakhir ini, Michael sampai harus meminum obat untuk mengendalikan amarahnya sendiri. Namun semenjak ia tahu kalau Jasmine belum meninggal, kejadian ini tidak pernah terjadi lagi.

Keadaannya sangat baik, sampai Michael lupa memakan obat.

Namun saat itu, ia merasa penyakitnya itu mulai kambuh lagi.

Michael pun dengan cepat menggendong Fred dan kembali ke Villa, ia langsung menuju kearah lantai dua dimana ada Jasmine disana.

Ketika Michael muncul, mereka berdua sedang turun ke lantai satu.

Muka Michael terlihat sangat emosi, dan tangannya juga sedikit gemetar.

Dia sangat ingin memarahi Fernando, namun akal sehatnya memberitahunya, kalau mereka sekarang ribut, dia pasti tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, entah apa yang akan dia perbuat nanti.

Jadi, saat tidak ada yang memperhatikannya, ia dengan segera memakan obatnya.

Setelah itu, dia barulah muncul kembali kehadapan mereka berdua, dengan tatapan yang penuh amarah melihat kearah Fernando.

Fernando yang melihat Michael pun dengan tidak segan menertawainya: “kenapa? Sudah makan obat belum?”

Michael pun seketika menjadi sangat buas, seakan-akan obat penenang pun tidak bisa menenangkannya.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu