Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 221 Jangan Tinggalkan Aku (1)

Dia menggenggam tangannya sendiri dengan erat, tangannya gemetar dengan sangat parah, dan kepanikan di matanya hampir membuat hati Michael Fu ikut panik.

Pada saat inilah Michael Fu tiba-tiba menyadari betapa pentingnya dia bagi Jasmine Lo.

Michael Fu dan Jasmine Lo berjalan dengan lebih cepat.

Michael Fu tidak bisa menahan cemas yang sedang dia rasakan, karena ketika Fiona He dibawa pergi hari ini, terdapat bercak darah yang jelas di lehernya.

Seberapa serius cedera itu, Michael Fu juga tidak tahu, dan tidak terdapat titik akhir didalam pikirannya yang dalam.

Hari ini, Fiona He pasti merasa sangat ketakutan. Michael Fu berpikir, dan mengepalkan tinjunya.

Namun, begitu tangan itu dicengkeram, Michael Fu langsung merasakan sakit di bahunya yang terluka.

Michael Fu kembali melepaskan kepalannya lagi.

Benarkah kemampuannya tidak cukup?

Kenapa dia tidak bisa selalu melindungi orang-orang di sekitarnya?

Mengapa orang-orang di sekitarnya selalu terluka?

Michael Fu makin gerah dan kesal, dan mulai mempercepat langkah kakinya.

Glenn Wang pernah berkata bahwa semua penderitaan manusia pada dasarnya adalah kemarahan atas ketidakmampuannya.

Michael Fu membenci rasa tidak berdaya ini.

Dia ingin melindungi mereka, dan ingin semua orang di sekitarnya dilindungi dari bahaya.

Namun, Michael Fu tidak tahu bahwa kemarahan dan kekhawatirannya saat ini benar-benar telah menyakiti Jasmine Lo.

Jasmine Lo menyaksikan Michael Fu berjalan lebih cepat dan lebih cepat, dan pada akhirnya, dia harus berlari untuk mengejarnya.

Semakin Jasmine Lo berjalan, hatinya semakin sedih. Setiap langkah, menjadi semakin sulit untuk dijalani.

Jarak menuruni tangga yang pendek ini membuat Jasmine Lo merasa seolah-olah dia telah melewati Surga Ketujuh dan Penjara Kedelapan, dipisahkan oleh Laut Merah dan pegunungan, apalagi langkahnya tidak bisa mengejar langkah Michael Fu.

Karena Fiona He, dia menjadi sangat cemas.

Apakah dia masih terluka?

Rasanya sakit, sakit.

Jasmine Lo menghela nafas dalam-dalam, berusaha meredakan rasa sakit di hatinya.

Mendengar nafas Jasmine Lo yang terengah-engah, Michael Fu pun mulai melambatkan langkah.

"... Maafkan aku," kata Michael Fu, ia berpikir bahwa karena langkah paniknya, Jasmine Lo menjadi kesusahan, yang menyebabkan nafasnya menjadi berat, "Aku akan memelankan langkahku."

Ketika ia menoleh kebelakang, Michael Fu menyadari bahwa mata Jasmine Lo sedikit kemerahan.

"Ada apa, Jasmine!" Michael Fu terkejut dan bertanya, panik "Apakah kamu tidak enak badan?"

"Tidak," kata Jasmine Lo, sambil menahan cengkeramannya, "Ayo cepat, jalanlah."

Kenapa dia menjawab seperti itu?

Mengapa dia tidak mengatakan sesungguhnya bahwa dia sedih, hatinya sekarang sakit setengah mati, seperti ini dengan mirisnya menikmati kekhawatiran seorang Michael Fu, berharap bahwa dia akan berada disisiku selamanya?

Jasmine Lo merasa bahwa pikirannya sangat layak untuk ditertawakan, dan sebuah tawa keluar dari mulutnya, tertawa yang sangatlah pahit.

Dia tidak bisa melakukannya.

Dia benar-benar tidak bisa melakukannya.

Demi dirinya sendiri, demi keegoisannya, dia harus membiarkan dunia Michael Fu hanya ada dirinya seorang.

Tetapi, masih ada banyak orang yang terkait didalam hubungan mereka berdua, dan ini menyebabkan sakit, sangat sakit.

Michael Fu menatap Jasmine Lo dengan cemas, lalu mengulurkan tangan dan mengambil tangannya.

"Jangan memaksakan dirimu," kata Michael Fu lembut.

Jasmine Lo memandang Michael Fu dan merasakan sesak di dadanya.

Bisakah aku tetap memegang tanganmu seperti ini, dan tidak melepaskannya selamanya.

Michael Fu, bisakah kamu tidak melepaskanku?

Jangan memilih yang lain, oke?

Michael Fu segera menggandeng Jasmine Lo masuk ke ruang sementara UGD, dan matanya langsung tertuju pada Fiona He.

Mata Fiona He menerawang lingkungan sekitar, dan terhenti pada sosok Michael Fu.

Tentu saja, ia juga melihat Michael Fu yang sedang bergandengan tangan dengan Jasmine Lo, genggaman mereka terlihat begitu erat.

Mata Fiona He menyipit, tetapi segera dia menghilangkan ingatan masa lalu yang lewat di benaknya.

Michael Fu berjalan buru-buru ke tempat tidur Fiona He.

“Fiona He, apakah kamu baik-baik saja?” Michael Fu bertanya.

Fiona He memiliki perban tebal di lehernya.

Jaringan epidermis leher rusak, tetapi itu tidak terlalu penting, selama ia tidak bergerak dengan aktif dan menunggu luka sembuh.

Tetapi ketika Fiona He baru saja dibalut, ia sengaja menyuruh sang dokter untuk membalut lebih tebal.

Demi hasil seperti ini.

Fiona He memandang kekhawatiran di mata Michael Fu dengan kepuasan.

"Mengapa begitu serius?" Alis Michael Fu berkurut, dan dia mengulurkan tangannya dan membelai perban di leher Fiona He. Tangan Michael Fu bergetar.

Fiona He merupakan aktor yang natural, dan saat Michael Fu mengulurkan tangannya, air matanya mulai jatuh.

"Michael ..." Fiona He tersedak.

“Ada apa, jangan menangis, apakah ini menyakitkan?” Michael Fu segera menurunkan tangannya, lalu menyeka air mata Fiona He.

Jasmine memandang tangan kanannya yang dilepaskan.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu