Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 164 Tidak Akan Membuatmu Meninggalkan Aku (2)

Yang perlu dia lakukan sekarang, adalah langsung mengklarifikasi masalah ini dengan Jasmine Lo.

Ketika panggilan Michael Fu tersambung dengan Jasmine Lo, saat itu di kamarnya jiwa Jasmine Lo sedang di bawah alam sadar.

Dia tidak ingin berhadapan dengan Fiona He, tetapi dia juga tidak ingin meninggalkan rumahnya.

Jasmine Lo telah hidup bertahun-tahun di rumah ini, dan telah lama menganggap rumah ini sebagai rumahnya.

Meskipun untuk waktu yang lama Michael Fu belum mengakui bahwa Jasmine Lo adalah nyonya rumah di rumah ini, Jasmine Lo tetap yakin, bahwa dia mempunyai posisi di rumah ini.

Tetapi sekarang, Jasmine Lo tidak yakin.

Pemikiran seperti ini membuat Jasmine Lo sangat khawatir, dia bahkan tidak bisa memikirkannya.

Mempertimbangkan tentang apa yang seharusnya dia lakukan, dan mempertimbangkan bagaimana dia harus menyelesaikannya.

Jasmine Lo merasa, dia sedang menunggu sesuatu entah apa itu.

Ketika jiwa Jasmine Lo sedang melayang, teleponnya berdering.

Jasmine Lo mengambil telepon lalu melihatnya, itu adalah nomor Michael Fu.

Pada saat itu, Jasmine Lo mengerti.

Dia sedang menunggu keputusan dari Michael Fu.

Memutuskan dia untuk pergi, atau tinggal.

Jasmine Lo tiba-tiba merasa sedih.

Dalam hubungan ini, dia berada dalam posisi yang sepenuhnya dikendalikan.

Bahkan sampai saat ini, dia masih mengandalkan Michael Fu untuk memutuskan dirinya untuk tinggal atau pergi.

Posisi yang kuat sepenuhnya berada di posisi Michael Fu. Segala sesuatu tentang Jasmine Lo, harus kendalikan olehnya.

Jasmine Lo mengangkat telepon, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Michael Fu dengan lembut membuka pembicaraan di telepon, "Jasmine, keluarlah sebentar, aku ada di Cafetaria."

Cafetaria adalah kafe yang sangat kecil yang berada di pusat kota, meskipun pintunya lebih kecil, di mana terdapat ruangan di dalamnya, yang sangat cocok untuk membicarakan masalah.

Jasmine Lo terdiam untuk beberapa saat, lalu menutup telepon.

Dia mendongak, menatap langit-langit tembok yang sudah familiar untuknya.

Sudah tak terhitung berapa malam ia sulit tidur, saat itu dia juga dengan diam menatap langit-langit seperti ini.

Nantinya dia tidak memiliki kesempatan untuk melihat langit-langit ini lagi, dan tidak ada kesempatan untuk terus tinggal di rumah ini lagi, juga tergantung pada pembicaraan ini.

Untuk waktu yang lama Jasmine Lo tidak berbaring lagi, dia bangkit berdiri lalu bersiap-siap, dan pergi keluar.

Sebelum pergi Fiona He bertanya padanya ke mana dia pergi, tetapi Jasmine Lo tidak menjawabnya.

Ketika gerbang ditutup, mata Fiona He berubah menjadi tatapan kebencian.

Benar-benar tidak ingin melihat Jasmine Lo lagi.

Kapan, Jasmine Lo bisa menghilang sepenuhnya.

……

Ketika Jasmine Lo naik taksi sampai ke Cafetaria, Michael Fu sudah menunggunya.

Dari kejauhan Michael Fu sudah melihat Jasmine Lo, lalu melambai ke arahnya.

Jasmine Lo mengikuti Michael Fu ke sebuah ruangan.

Setelah pintu tertutup, untuk sementara waktu Michael Fu tidak tahu bagaimana caranya membuka pembicaraan, dan untuk sesaat suasananya menjadi tegang.

Michael Fu awalnya berpikir bahwa dia mungkin akan menerima pertanyaan dari Jasmine Lo, tetapi Jasmine Lo tidak bertanya apa-apa.

Jasmine Lo hanya duduk di sana, meminum kopi Americano yang sangat pahit, dalam diam, juga tidak memandang ke arah pria itu.

Seperti kehilangan semua harapan.

Jasmine Lo yang seperti ini membuat hati Michael Fu sangat sakit, semua ini disebabkan olehnya. Jadi Michael Fu berkata tanpa baik-baik memikirkannya: "Jasmine, maaf."

Maaf untuk apa? Jasmine Lo berpikir di dalam hatinya, ya minta maaf, minta maaf karena aku ingin meninggalkanmu, atau minta maaf, karena aku tidak seharusnya melakukan hal seperti itu?

Jasmine Lo berpikir, mungkin ini maaf untuk pikirannya yang pertama.

Michael Fu akhirnya harus melepaskannya, dan memilih Fiona He?

... Betapa konyolnya. Jasmine Lo berpikir, apakah pilihan Michael Fu bukan selalu Fiona He?

Michael Fu tidak pernah benar-benar memilihnya.

Tetapi yang terjadi pada Jasmine Lo adalah, bahwa kemudian Michael Fu berkata kepadanya, "Kali ini aku yang tidak memikirkannya baik-baik, aku yang menyebabkan kesalahpahaman seperti ini. Setelah ini tidak akan pernah terjadi kejadian seperti ini lagi."

Jasmine Lo sedikit terkejut, lalu kesadarannya kembali, dia langsung menatap Michael Fu.

Apa yang baru saja Michael Fu katakan?

Melihat ekspresi Jasmine Lo seperti tidak percaya, Michael Fu tersenyum lalu mengatakan, "Apa kamu pikir, aku mengajakmu bicara untuk membahas tentang penceraian?"

"... Apakah bukan soal itu?" kata Jasmine Lo dengan suara pelan.

Ketika dia datang, Jasmine Lo sudah mempersiapkan diri secara mental, tetapi pada saat dia melihat Michael Fu, pertahanan dirinya seketika hancur.

Michael Fu masih sangat tampan, bahkan jika wajahnya canggung, sosoknya yang tinggi dan tegap, masih dengan postur tubuh yang tidak bisa diabaikan.

Orang ini, pria kesayangannya, suaminya.

Semua pertahanan diri yang dibangun oleh Jasmine Lo semuanya runtuh.

Dia hanya bisa mengatakan pada dirinya sendiri, bahwa apa pun yang terjadi, dia harus berjalan keluar ruangan ini dengan terhormat.

Tapi tampaknya sekarang, Michael Fu benar-benar tidak datang untuk menceraikannya?

“Bodoh.” Michael Fu tersenyum pahit, dia merasakan hati Jasmine Lo hancur berkeping-keping. “Jika aku ingin berbicara denganmu tentang perceraian, apakah aku perlu membuat janji khusus denganmu?”

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu