Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 99 Aku Suka Jasmine (2)

Cukup, sungguh sudah cukup. Urusan dia dan Michael, biar mereka sendiri yang menyelesaikannya.

Michael dengan jelas merasakan gemetaran dan ketakutan Jasmine.

Dia tidak ingin Jasmine takut sama dia, tapi hanya dengan cara membawa Jasmine pulang baru Jasmine bisa tetap di samping, soal yang lain dia sudah tidak peduli lagi.

Asalkan Jasmine ada di sampingnya.

......

Jasmine mengikuti Michael pulang ke vila.

Awalnya baru sembuh dari penyakitnya, tapi Jasmine mengalami begitu banyak hal dalam satu hari, sehingga tubuhnya kembali melemah, malam itu juga ia pun demam.

Michael takut jika membawa Jasmine ke rumah sakit , udara dingin di luar malah akan membuatnya semakin lemah, sehingga lebih baik ia mengundang dokter pribadinya.

“Dok, bagaimana keadaannya?” Michael bertanya dengan penuh perhatian.

“Badan nyonya Fu panas sekali, penyebab utamanya adalah luka yang sebelumnya.” Dokter membereskan stetoskopnya, dengan agak serius ia berkata, “Ditambah lagi mungkin dia dapat ketakutan, sehingga bisa sampai demam juga wajar.”

“Asalkan tidak ada keadaan yang lain, maka nyonya Fu tidak akan ada bahaya apa-apa.” Sambil berkata dokter itu menaikkan kaca matanya.

“Tapi detak jantung nyonya Fu sekarang sangat tidak stabil, mungkin akibat dari luka kemarin, kalau ia mendapat guncangan lagi, mungkin akan meninggalkan trauma, harus dirawat dengan teliti, tidak boleh sampai ada kesalahan lagi.” Dokter menyimpulkan.

“Iya, saya mengerti.” Michael berkata dengan muram.

Dokter pergi setelah meninggalkan resep, bibi He segera pergi membeli obat ke apotik.

Dalam sekejap hanya tersisa Jasmine dan Michael berdua di kamar.

Michael melihat muka Jasmine yang merah, diulur tangannya untuk mengusap keningnya.

“Jasmine Jasmine, kamu benar-benar kayak barang gampang pecah seperti kaca.” Michael pelan-pelan mengeluh dengan sayu.

Tapi barang gampang pecah seperti ini ada di sampingnya, malah mendapat siksaan yang demikian, penderitaan yang demikian.

Michael juga ingin memercayai Jasmine tanpa syarat, tapi dia tidak bisa, karena bagi Michael, pernikahan mereka dimulai dari sebuah muslihat, kalau bukan Jasmine dan nenek Fu yang menjebaknya, mungkin dia sekarang tidak mungkin berkeluarga dengan Jasmine.

Jasmine membohonginya, baru mereka bisa bersama.

Bagaimana ini tidak membuat Michael ada ganjalan di hatinya?

Cinta mereka ditakdirkan untuk tidak bisa dijalani dengan tenteram.

......

Jasmine sekali tidur langsung tidur selama sehari semalam.

Keesokan pagi saat Jasmine bangun, demamnya sudah turun dan kesadarannya juga sudah penuh.

Ia membuka mata dan melihat langit-langit dan lampu yang familiar, berasa benar-benar sudah kembali ke tempat ia seharusnya berada.

Kemudian Jasmine diam-diam menertawakan dirinya sendiri.

Jasmine kelihatannya selalu dihiasi kebahagiaan setiap hari, sebenarnya dalam hatinya menhitung hari dengan jelas.

Masih satu bulan lagi, waktu berakhirnya perjanjian empat tahun mereka akan berakhir.

Dia pernah berjanji dengan nenek Fu, kalau dalam empat tahun ia tidak mengandung anak Michael, maka ia akan meninggalkan Michael.

Namun sekarang, hanya sisa satu bulan sampai berakhirnya waktu perjanjian.

Satu bulan kemudian, Jasmine akan harus pergi.

Setelah ia menggantikan Michael untuk terluka, terutama saat Michael mengungkit soal anak, dia mengira mereka akan bisa selalu bersama, maka perjanjian empat tahun tidak akan berlaku lagi.

Tapi sekarang kelihatannya, segalanya tidak ada perubahan sedikit pun.

Seolah-olah seperti yang pernah dikatakan Michael, semuanya hanya mimpi.

Ia mengangkat tangannya dan melihat cincin pernikahan di jari manisnya.

Bukankah sumpah yang diucapkan Michael di depan pendeta di hari pernikahan itu juga mimpi?

Cincin pernikahan nya sudah dibuang oleh Michael di hari pernikahan itu, tapi tetap ia pakai dengan hati-hati, selalu ia pakai sampai di mana pun, meskipun sepasang cincin ini hanya tinggal sebelah.

Dengan memakai cincin ini, hatinya terasa pulang ke tempatnya sendiri.

Namun, rasa ini akan segera hilang.

Jasmine tersenyum , menertawakan cintanya.

Dia dan Michael sudah menikah selama empat tahun.

Pada akhirnya, tidak ada sedikit pun yang didapat, bahkan sedikit rasa cinta pun juga tidak.

Sudah harus berakhir.

Masih satu bulan lagi, dia mau tak mau harus pergi.

Tidak disangka akan berakhr seperti ini.

Segalanya kembali ke awal mula.

Empat tahun berlalu dengan cepat, tapi tidak meninggalkan bekas sedikit pun.

Kecuali hatinya yang terluka.