Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 24 Kamu hanya selingkuhan saja

Pada saat yang sama, ketika Jenny melihat ke belakang, ia juga melihat Michael yang berada di luar pintu.

“Michael, sini aku bantu ikat dasi kupu-kupunya.” Jenny yang berbungkus handuk mandi, tersenyum dan berjalan, melangkahkan kakinya, melewati depan wajah Jasmine, dan mengikat dasi kupu-kupu untuk Michael.

Jasmine menatap silau pintu, merasa sakit untuk dilihat, ingin ia hapus setengah dari penglihatannya. Ia meletakkan telepon di tangannya kembali pada tempatnya.

Biasanya, kegiatan mengikat dasi seperti ini dilakukan oleh sepasang suami istri.

Namun, yang mengikatnya dasi untuk Michael sekarang malah kakaknya -- Oh!

"Ohya,Michael, pakaianku terkoyak olehmu semalam. Jasmine, ia menolak untuk memberiku pakaian, ia juga mengusirkan keluar ..."

Ia yang sedang mengikat dasi kupu-kupu Michael, sambil mengadu ke Michael seakan tak ingin melepaskan kesempatan balas dendam ini pada Jasmine.

“Untuk sehelai pakaian, dia ingin mengusirmu?” Michael mengangkat matanya dan bertanya.

“Ya.” Jawab Jenny sambil mengangguk. Kemudian, ia menggandeng tangan Michael dan masuk ke kamar Jasmine.

Jasmine berdiri di sana dan menyaksikan mereka berdua semakin berjalan mendekat, ia ingin tahu apakah Michael akan benar-benar kejam dan membiarkannya meminjamkan pakaiannya kepada Jenny.

Namun, berikutnya, dia tetap kalah.

Hanya suara dingin pria itu yang terdengar di telinga, "Itu hanya sepotong baju. Cepat pinjamkan kepada Jenny."

Jasmine mengerutkan alisnya lalu menarik napas panjang. Butuh waktu lama untuk membuka mulut untuk bicara. "Michael, aku bisa pinjamkan bajuku, tapi mengapa, untuk suami, aku harus berbagi juga dengan wanita lain, dengan dia kakakku, apa maksudnya ini? "

Katanya sambil menggertakkan giginya, seperti ingin menggunakan waktu ini, untuk meluapkan semuanya, semua ia katakan.

"Suamimu? Coba kau pikirkan. Kau dulu menggunakan cara-cara hina untuk merangkak ke tempat tidurku, dan Fiona juga gila dikarenakan olehmu! Lalu Chandra, kaulah penyebabnya, bahkan ia pun tak punya kesempatan untuk terlahir di dunia! " Michael menatapnya dan membentakknya dengan lebih keras.

Setelah mendengarnya, pipi Jasmine memerah dan menatap Michael dengan dalam, seolah dia sedang memperhatikan orang asing.

Fiona --

Dalam hatinya, dia akan selalu menjadi pembunuh Fiona, dan akan selalu menjadi orang yang kejam baginya.

Namun, dia sebenarnya tidak tahu, Fiona telah membohonginya!

Tidak hanya anak itu, tetapi juga hal itu ...

Dia mengelap bibirnya dan akhirnya tetap tidak mengatakan hal itu, cemberut, ia mengejutkan dua orang yang berdiri di depan, lalu berlari ke arah luar.

Dia tidak ingin menangis di depan Michael, dan dia tidak ingin dipandang rendah.

Sepanjang menuruni tangga, dia berlari keluar dari rumah tanpa tujuan.

Keluar dari rumah, air matanya semakin deras.

Tidak tahu seberapa jauh berlari, sampai ia menghabiskan seluruh kekuatannya, Jasmine baru berhenti, memegang tangannya, berlutut di lantai, terengah-engah.

Pada titik ini, dia baru sadar bahwa dia baru saja kehilangan akalnya, bahkan telepon genggamnya tidak ia bawa. Dia mengenakan pakaian kemarin dan sepasang sandal rumah di kakinya.

Di jalanan berliku yang menanjak, Jasmine yang kesepian, tak tau mau kemana, seperti badut yang tidak memiliki tujuan.

Setelah menghirup udara dari hidungnya, Jasmine merasa bahwa yang ia lakukan saat ini sangat konyol.

Dia berlari keluar, meninggalkan rumahnya, dan membiarkan Jenny bersama Michael.

Setelah memikirkannya, dia berdiri dan berjalan untuk pulang.

Setelah berjalan setengah jam berjalan, tidak mudah untuk kembali ke kediaman Fu.

Jauh dari sana, baru saja terelihat Jenny yang seperti menggandeng Michael keluar dari pintu. Keduanya berbicara dan tertawa. Keakraban itu seperti pasangan suami istri di pagi hari.

Dan bersembunyi di kegelapan, dia lebih seperti pihak ketiga yang tidak dapat melihat cahaya.

Terutama, dia melihat baju yang dikenakan Jenny adalah bajunya.

Sampai akhirnya, Michael masih menyetujui Jenny, menyetujuinya untuk mengenakan pakaiannya.

Hati Jasmine, sangat terluka.

Menunggu sampai terlihat mobil mereka berjalan jauh, dia baru melangkahkan kakinya masuk kembali ke rumah.

"Nyonya muda, kamu telah kembali, sarapannya masih hangat, silakan dimakan ..." bibi He yang sedang membereskan piring di ruang makan, melihat Jasmine datang dan bergegas untuk melayani.

Jasmine melirik piring di atas meja dan peralatan makan itu untuk dua orang.

Terpikirkan adegan di mana Michael dan Jenny makan bersama di ruang makan, dia tidak nafsu makan saat ini, "Tidak, terima kasih Bi ."

Lalu, dia mengenakan sandal langsung berjalan naik ke atas.

Setelah Kembali kamar, telepon di samping tempat tidurnya berdering.

Dia meliriknya dan melihat selusin panggilan tak terjawab dilakukan oleh ibunya, Susan Su.

“Halo ... Bu, ada apa?” Sekalipun terakhir kali ia melampiaskan amarahnya, ingin menutup telepon Susan, tetapi bagaimanapun juga, ia masih seorang ibu yang membesarkannya, dalam hatinya ia selalu mengagumi Susan.

"Tidak ada masalah berarti tidak usah menghubungiku? Apa yang telah kau lakukan barusan?" Susan berteriak di telepon.

"Aku ..." Apa yang harus dia katakan, tak tahu bagaimana cara memberitahu Susan, Jenny adalah anak perempuan yang paling dekat dengan ibunya.

"Yasudalah, aku juga tidak ingin tahu apa yang kau lakukan. Aku baru saja menelepon kakakmu. Aku mendengar suara tangisannya. Dia pergi menemuimu kemarin. Apakah kamu menyiksa kakakmu?" tanya Susan.

Hati Jasmine seperti diremukkan, "Bu, dari kecil sampai besar, pernahkah kau melihatku menyiksa saudara perempuanku? Setiap kali ..."

"Cukup, pokoknya, kau ingat, apapun yang kakakmu mau, kau harus memberikannya padanya. Apakah kau mengerti?" Susan memperingatkannya.

Jasmine tidak mengatakan sepatah kata pun dan diam. Dia benar-benar ingin bertanya kepada Susan, jika Jenny menginginkan suaminya,apa dia akan memberikannya?

“Satu lagi, abangmu, aku belum melihatny adalam seminggu ini, kirim orangmu untuk mencarinya, aku khawatir dia membuat masalah.” Susan tidak yakin untuk mengatakan dua kalimat itu,lalu menutup telepon.

Mendengar suara telepon dimatikan, Jasmine langsung melemparkan teleponnya ke tempat tidur.

Inilah ibunya -

Di keluarga Lo, tak peduli apakah itu kakaknya, Jason Lo, atau Jenny Lo, mereka selalu mendapatkan perhatian ibu, kecuali baginya, itu merupakan suatu pengecualian.

......

Di sisi lain.

Bentley hitam yang sudah setengah jalan, mobil itu berhenti lereng pegunung.

“Turun.” Setelah Michael memerintahkan sopir untuk berhenti, suara dingin itu berteriak ke arah Jenny yang duduk di sebelahnya.

"Michael ... apa aku melakukan salah? Tolong jangan mengusirku" Jenny terkejut, dan cepat-cepat memohon sambil memegang lengan baju Fu.

Di sini, di lereng gunung ini, sudah pasti tidak bisa mendapatkan mobil, berjalan,juga tidak tahu akan memakan waktu berapa lama.

"Kesalahan yang telah kau lakukan adalah kau mengenakan baju ini. Terlihat sangat jelek, tak bisa kuterima." Michael langsung menarik tangan wanita itu, membuka mulutnya yang dingin.

Dia ingat bahwa model pakaian ini, juga dimiliki Jenny sama persis.

Namun, setelah dipakai wanita ini, sama sekali tidak pantas.

"Michael, aku ..." Wajah kecil Jenny berkerut, awalnya ia sengaja menyuruh asisten membeli baju itu, karena dia melihatnya di lemari Jasmine, tak terpikirkan olehnya itu akan memancing kemarahan Michael

“Jika kau tidak ingin melakukannya, aku akan membiarkan orang membantumu” kata Michael dingin, matanya tertuju pada Hendy di kursi pengemudi. “Hendy, usir dia dari mobil.”

“Jangan ... Michael , aku akan turun sendiri.” Jenny menggigit bibir,mau tidak mau mendorong pintu dan turun dari mobil.

Setelah menurunkan Jenny, Bentley hitam itu dengan cepat menuju gunung.

"Presiden, ada seseorang di rumah sakit berkata ..." Hendy di kursi pengemudi dengan hati-hati melihat kaca mobil lalu berhenti dan melanjutkan, "Mereka melihat Jason selama dua hari ini tampak berjaga di depan pintu rumah sakit. Sepertinya ia ingin menjenguk Nona Fiona. "

"Pria yang tak berguna itu? Dia masih belum mati! Dia masih ingin melihat Fiona, ah!" Michael yang membuka mulutnya, dengan nada menghina.

Keluarga Lo, sungguh tidak ada yang baik.

"Ya, di samping itu, tuan muda Jason beberapa hari yang lalu baru kehilangan dua ratus juta dari judi, ia membuat keributan dengan pemenangnya, mereka mengatakan bahwa Jason telah melukai orang, sehingga beberapa hari ini mereka semua mencari keberadaan Tuan muda Lo." kata Hendy melapor ke Michael.

“Telah membuat luka orang lain, seharusnya ia ditangkap, dengan membiarkan dia berkeliaran di luar rumah sakit, apa kau akan membiarkannya melukai orang lagi?” kata Michael tanpa mempedulikan jalan, bagian belakangnya disandarkan di jok belakang mobil yang nyaman dan ia menutup mata.

“Ya.” Hendy menjawabnya. Sambil mengemudi, sambil memberi masalah ini.

......

Ketika Jasmine berkemas dan bersiap untuk pergi bekerja, telepon dari ibunya, Susan, datang lagi.

Dia menyipitkan matanya, tidak ada pilihan lain selain menjawabnya.

“Jasmine, cepat kamu selamatkan saudaramu ... saudaramu ditangkap di penjara!” Susan menangis di mikrofon.

Setelah mendengarnya, Jasmine kaget, "Apa?"

Sejak tiga tahun yang lalu, Fiona menggila, dan Jason juga menjadi seperti kehilangan jiwanya. Ia berubah menjadi pengangguran yang hanya menghabiskan harta. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada masalah yang terjadi.

Namun, ini adalah pertama kalinya ia ditangkap dan dipenjara.

"Aku mengkhawatirkan saudaramu. Aku tidak mengira dia akan menghancurkan kepala orang. Dia masih berutang dua ratus juta. Sekarang pihak lain ingin meminta tujuh ratus juta untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak, biarkan saudaramu tetap akan di penjara! "Susan menangis dan berkata," Jasmine, kamu harus membantu saudaramu. "

"Ingin tujuh ratus juta? Bagaimana aku bisa membantunya? Kartu gajiku semua ada padamu, berapa banyak uang yang aku miliki, kau tahu jelas itu." Jasmine menyipitkan matanya dan menghela nafas.

"Jasmine, kalau begitu ... kalau begitu bisakah kau meminta bantuan Michael. Jason juga adalah kakak iparnya. Dia tidak mungkin tidak membantu, dan ..." Susan menangis semakin keras. "Dan saudaramu,dia harus menderita di penjara, jadi kau harus menyelamatkannya. "

“Bu, Michael tidak akan membantu, kau juga tahu hubunganku dengannya.” Dada Jasmine pengap, setiap kali seperti ini, tidak peduli berapa banyak masalah yang Jason miliki, orang yang pertama dicari ibunya adalah Jasmine menyuruhnya membereskan kekacauan Jason itu.

"Jasmine, apakah kau punya hati nurani, Jason adalah saudaramu, bisa atau tidak kau harus membantu, jika tidak jangan anggap aku sebagai ibumu!” Susan memperingatkan dengan tajam.

Jasmine menghela nafas dan akhirnya memilih untuk berkompromi, "Aku tahu. Tutup teleponya dulu."

Ia memintanya untuk membantu Jason, tapi ia mana punya kemampuan yang begitu besar.

Selain Michael, kepada siapa lagi ia meminta bantuan?---

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu