Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 220 Orang ketiga (2)

Mengenai hal yang ingin di katakan........lain kali mereka masih bisa membicarakannya.

Jasmine Lo merasa kesal, dengan sedih memandang Michael Fu yang sedang mengambil telephonenya.

Jasmine Lo sebelumnya ingin tersenyum, tiba-tiba wajah Michael Fu berubah serius.

Tadi apa yang ingin dia katakan, Michael Fu sudah mengangkat telephone.

"Halo?" Michael Fu menjawab, tiba-tiba dia melihat Jasmine Lo, "Fiona?"

Hati Jasmine Lo yang tadi terasa hangat tiba-tiba berubah.

Tiba-tiba suasana berubah, Jasmine Lo merasa sedih, dia tidak memandangi Michael Fu lagi, tetapi dia pergi menuangkan air untuk Michael Fu.

Mengapa justru pada saat seperti ini?

Jasmine Lo dengan keras menggenggam termos air, hingga tangannya berubah menjadi pucat.

Seperti hantu yang tidak mempunyai tempat untuk kembali. Jasmine Lo kembali meraskan seperti itu.

Jasmine Lo menggeleng-gelengkan kepala, dia menghilangkan pikiran yang ada di benaknya.

Karena Michael Fu, Fiona He harus menghadapi hal seperti ini, tentu saja Michael Fu mempunyai kewajiban untuk mengkhawatirkannya.

Berpikir seperti itu, membuat hati Jasmine Lo semakin sedih.

Kewajiban, kewajiban, masih saja kewajiban.

Hati Jasmine Lo menjadi sakit, membuatnya merasa tidak enak.

Michael Fu sepertinya memiliki banyak tugas yang tidak habis-habisnya terhadap Fiona He.

Ketika Fiona He gila, Michael Fu mempunyai tugas utnuk menjaganya, tidak peduli kapanpun, bahkan ketika tengah malam, asalkan rumah sakit menelephone, tidak peduli Michael Fu sedang melakukan apa, maka dia akan segera pergi kerumah sakit untuk menemui Fiona He.

Dan hari-hari itu, ketika dirinya sendiri sedang demam tinggi, demam hingga empat puluh derajad, bahkan jalan pun tidak sanggup, Michael Fu sama sekali tidak bertanya kepadanya, hanya pada hari kedua, dia bertanya mengapa tidak datang ke kantor.

Rasa lelah itu menyelimuti Jasmine Lo.

Lelah, sungguh lelah. Bahkan dia merasa tidak kuat mengangkat termos air yang hanya bersisi air setengah.

Suara Michael Fu saat itu masih terdengar.

"Kamu di mana? apakah kamu terluka". Michael Fu kembali mengerutkan keningnya, wajahnya memandangi Jasmine Lo, sangat menusuk hati.

"Apa! Michael Fu terkejut, "Aku segera turun!"

Selesai berbicara, Michael Fu menahan rasa sakit lukanya dan dia menegapkan badannya.

Jasmine Lo dapat menebak.

Fiona He ...... pasti datang ke rumah sakit?

Pasti Michael Fu sekarang akan turun untuk menemuinya?

Tidak apa-apa. Jasmine Lo berkata kepada dirinya, dia menahan kesedihan yang ada di hatinya, Fiona He terluaka karena Michael Fu, Michael Fu pergi untuk melihatnya, apakah salah?

"Jasmine". Michael Fu sudah mematikan telephone, dengan cepat akan menuruni ranjang, "Fiona He ada di rumah sakit, baru saja dia diobati, aku akan pergi untuk menemuinya".

Jasmine Lo menggit bibirnya, dan berkata, "Apakah berbahaya kalau kamu keluar?"

Dia tidak ingin Michael Fu pergi.

Jasmine Lo membinci dirinya yang egois, tetapi tidak ada cara lain, dia bukan dewa, dia tidak dapat menahan rasa irinya.

Mau tidak mau dia mengakui, setiap kali Michael Fu mengkhawatirkan Fiona He, dia merasa sangat iri.

Dan juga, Jasmine Lo mengkhawatirkan keselamatan Michael Fu.

Baru saja tadi siang Michael Fu menghadapi bahaya, walaupun penjahat tersebut tidak mungkin kembali menyerang, tetapi hal ini, tidak ada orang yang dapat memastikan?

Hanya saja kamar yang mereka tempati ini, tidak hanya berada di tingkat yang paling tinggi, dan juga semua kaca telah di ganti, di luar pun terdapat orang yang berjaga-jaga.

Jadi, asalkan Michael Fu berada di dalam kamar ini, Jasmine Lo baru merasa sedikit tenang.

"Tidak apa, jangan khawatir, aku akan berhati-hati". Michael Fu sudah menuruni ranjang, bersiap turun kebawah untuk menemui Fiona He.

Jasmine Lo mengigit bibirnya, pandangan matanya menjadi muram.

Ternyata, Michael Fu akan terus seperti ini, selalu meletakan Fiona He di dalam hatinya.

Hari ini juga, bahkan dia tidak memperdulikan keselamatan dirinya, ingin menolong Fiona He.

Hati Jasmine Lo bersedih, tetapi tidak ada cara lain, Michael Fu sudah memutuskan, Jasmine Lo tahu, walaupun sekarang dia berkata apapun, tidak akan ada gunanya.

Jasmine Lo tidak ingin bertemu dengan Fiona He, tetapi dia tidak tenang membiarkan Michael Fu sendirian keluar, sehingga walaupun sedih, dia tetap menemaninya.

"Michael, aku ikut pergi menemanimu".

Michael Fu berhenti menunggu Jasmine Lo, ketika Jasmine Lo sudah berada di sisinya, mereka baru berjalan bersama.

Setelah Michael Fu keluar dari kamar, di belakang mereka di ikuti empat orang, ke empat orang ini tidak menggunakan baju yang biasa, mereka mengenakan jas berwarna hitam, di pinggang mereka terdapat pistol.

Kali ini Michael Fu kecelakaan, mereka harus memiliki persiapan, sehingga Michael Fu menambah orang yang berjaga.

Dia sama sekali tidak ingin terjadi sesuatu terhadap dirinya.

Ada satu kali ketika Jasmine Lo tidak berada di sisinya, Christopher Lin pergi mengunjugi Michael Fu, dia mengatakan ketika operasi untuk mengeluarkan peluru dari tubuh Michael Fu, Jasmine Lo yang menunggu di luar sangat lah khawatir dan takut.

"Michael, kamu harus baik-baik menjaga nyawamu". Charisoper Lin dengan sungguh-sungguh dan seriu berkata, "Mungkin kamu tidak tahu, betapa pentingnya dirimu bagi Jasmine Lo".

"Jasmine Lo sekarang harus mengurus anak, tidak boleh sedikit pun dia merasa tertekan, kamu harus tetap hidup, kamu harus memberinya semangat".

Melihat ekspresi Christopher Lin yang begitu serius, dia berpikir, selang beberapa lama dia tersenyum dan berkata, "Kapan kamu melihatku menyia-nyiakan nyawaku?"

"Aku tidak mengatakan kamu menyia-nyiakan nyawamu, aku hanya berharap, kamu dapat benar-benar memikirkan keselamatanmu". Christopehr Lin memperbaiki perkataan Michael Fu, "Aku berharap kamu tahu, dirimu sangatlah penting".

Dia tahu, sejak dulu dia tahu hal ini.

Tetapi tidak pernah, seperti kali ini dia menyadari hal ini dengan begitu jelas.

Dia bertahan agar tidak pingsan, agar dia dapat pada saat pertama memberitahu Jasmine Lo bahwa dirinya baik-baik saja, ketika di dorong masuk ke ruang operasi, Michael Fu melihat jelas ekspresi wajah Jasmine Lo.

Wajah Jasmine Lo sangat pucat, mata nya merah, bahkan sepertinya bengkak.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu