Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 100 Michael, Kita Cerai Saja. (2)

Tanpa berbelit belit dan tanpa mencari alasan, ini merupakan cara paling baik untuk menghargai lawan bicara saat akan menyelesaikan sebuah hubungan.

Michael membelalakkan mata, lalu air muka nya pun berubah.

“Jasmine, coba ngomong sekali lagi.” Saat Michael mengatakannya lagi, suaranya sudah agak geram.

Dia lagi pertimbangin untuk memaafkan perbuatan Jasmine yang sejenis berselingkuh itu, dan Jasmine mengajukan cerai di saat ini?

Bagi Michael, ini Jasmine seolah menyatakan niatnya untuk berselingkuh.

Bagamana Michael bisa menerima!

“Aku bilang, kita cerai saja.”

Untuk pertama kalinya Jasmine tidak mundur menghadapi amarah Michael, melainkan mengulang perkataannya sekali lagi ke Michael yang penuh sorotan mata emosi yang menakutkan.

Setiap kata setiap kalimat, begitu lantang dan kuat.

Kalau memang tidak bisa bersama, lebih baik biar dia saja yang inisiatif memutuskan hubungan ini, setidaknya ini tidak membuat dia malu.

Bertahun-tahun Michael sudah menginjak-injak harga dirinya, membuatnya terluka.

Harga diri yang diinjak dengan sesuka hati, bagaimana mengembalikannya?

Setidaknya di saat-saat terakhir ini, Jasmine berharap dia bisa meninggalkan Michael tanpa rasa malu.

“Cerai?” Michael tertawa dingin, “Bagus ya kamu mikirnya, habis cerai sama aku lalu kamu bisa terang-terangan cari cowok lain, iya gak?”

“Habis cerai sama kamu, aku juga tidak akan bersama Thomas atau pun Fernando.” Ekspresi Jasmine datar sekali, sama sekali tidak dikejutkan oleh Michael.

Valencia pernah menyarankan dia untuk cerai sama Michael lalu bersama Thomas, Jasmine pernah mempertimbangkan perkataan Valencia, tapi dalam proses pertimbangannya, dengan jelas ia menyadari dirinya tidak punya perasaan seperti itu terhadap Thomas.

Thomas baik sama dia, tapi dia benar-benar hanya menganggapnya seorang kakak.

Mengenai Fernando, Jasmine tidak bisa membedakan perasaan dia ke dirinya itu bagaimana, kemarin saat dia menyatakan perasaan, Jasmine sungguh terbengong-bengong.

Tapi yang bisa Jasmine pastikan adalah, ia tidak suka dengan Fernando.

Jasmine mendadak menyadari, selama 20 tahun lebih ini, sepertinya dia tidak pernah menyukai satu orang pun lagi, selain Michael.

Tapi sayangnya, orang yang ia cintai tidak mencintai dirinya.

Jasmine menundukkan kepala.

“Bukan mereka, berarti ada cowok lain lagi?” Michael emosi, ngomongnya sudah tidak kira-kira.

“Michael!” Mendengar itu Jasmine juga jadi kesal, “Kamu boleh tidak mencintai aku, tapi aku harap kamu jangan menghina kepribadian aku, aku bersumpah, selama empat tahun menikah sama kamu, tidak pernah aku melakukan sesuatu yang melenceng.”

Jasmine merasa Michael agak lucu, dia sendiri begitu banyak gosip yang menyebar di luar, dan sekarang malah menyebut dirinya berselingkuh yang bukan merupakan kenyataan.

“Aku harap, kamu bisa baik-baik pertimbangkan omongan aku.” Jasmine berkata dengan menahan emosi.

Mengatakan semua yang ia katakan hari ini, sudah mengahbiskan semua keberanian Jasmine.

Seolah-olah menggali hatinya hidup-hidup, untuk membuang perasaan ini.

“Tidak mungkin!” Michael segera memotong perkataan Jasmine, “Mau pergi dari aku, tunggu kehidupan yang akan datang saja!”

Mendengar perkataan Michael, rasa sedih menyelimuti hatinya yang terpecah belah, membuat ia hampir tak bisa bernapas.

Apa masih tak bisa memaafkan dia? Sehingga harus mengikat dirinya bersama dia agar bisa disiksa? Selamanya menyalahkan dia atas matinya Chandra?

Tapi kali ini Michael tidak menyetujui, kayaknya sudah tidak ada cara lain.

Dia tak bisa melahirkan anak, tentunya nenek Fu juga tidak akan menyuruhnya tetap tinggal.

Jasmine tidak menyalahkan nenek Fu, nenek Fu sudah baik sekali sama dia, dia sendiri yang tidak beruntung, tidak mendapat hati Michael.

“Michael, kalau kamu memang tidak mencintai aku, kenapa masih tetap mengikat aku di samping kamu?” Nada bicara Jasmine begitu datar dan agak menyedihkan, “Pas aku sakit menderita, hidup kamu juga jadi gak enak, bukankah begitu?”

Michael termangu, muncul berbagai cuplikan memori di otaknya, tapi dia tidak pernah mengingat apa tidak enaknya hidup bersama Jasmine.

Jasmine merawat dirinya dengan sangat baik, Michael tidak perlu khawatir setiap detail di kehidupan sehari-hari.

Michael mengerjapkan mata, kelihatannya kali ini Jasmine sudah bertekat mau bercerai.

Hati Michael agak panik, di tengah kegelisahan ia teringat seseorang, Jason, kakaknya Jasmine.

Jasmine pernah demi menyelamatkan Jason, meminjam uang dengan dia. Untuk mendapatkan uang ini, Jasmine menyetujui ‘Perjanjian kosong’.

——Yaitu apa pun yang ia minta, Jasmine harus mengikuti.

Michael langsung berkata, “Jasmine, aku rasa kamu lupa sesuatu.”

Jasmine termangu.

“Kamu utang aku uang dan belum bayar.” Michael berkata pelan.

Jasmine tiba-tiba membeku.

Iya, dia masih berutang uang dengan Michael.

Hanya saja ia tidak tahu, permintaan apa yang akan diajukan cowok ini ke dia?

“Aku ingat.” Jasmine menggigit bibir dan menjawab, meremas jarinya dengan erat, “Apa permintaan kamu?”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu