Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 49 Bermesraan dengan kakaknya di hadapan Jasmine(2)

Dia menangis sambil berkata dengan berteriak, "Michael, kenapa kamu tidak kelihatan, aku sudah lama mencarimu, anak kita hilang."

Michael Fu dengan tak berdaya menghiburnya berkata, “Tidak mungkin anak hilang, aku akan menemani mu untuk pergi mencarinya.” Kemudian dengan hati-hati mengunci pintu kamar, menarik Fiona He menuruni tangga.

“Kamu tadi pergi main ke mana?” Michael Fu bertanya.

“Di halaman yang penuh dengan lavender,” Fiona He menggigit bibirnya.

Keduanya bersama datang di kumpulan lavender, hanya melihat bahwa beberapa lavender yang telah diinjak-injak, hati Paman Fu memandangi lavender yang rusak itu dengan sedih, "Tuan Muda, ini ..."

Hati Michael Fu juga sangat sedih tetapi mengingat kondisi Fiona He, dia melambaikan tangannya.

"Aku tidak sengaja, Chandra hilang, aku mencari Chandra."

Pada sore hari, keduanya selalu mencari Chandra, tetapi Fiona He tampaknya tidak panik, sebentar membenarkan karangan bunga, sebentar menyuruh Michael Fu memeluknya, tetapi setiap kali Michael Fu berkata untuk pergi Fiona He akan menangis sambil mencari Chandra.

Tak berdaya, keduanya telah tinggal sampai langit gelap.

Kali ini Michael Fu sekali lagi mengusulkan untuk pergi, Fiona He akhirnya tidak membuat masalah, tetapi langit sudah gelap, Paman Fu merasa tidak tenang, jadi membiarkan mereka untuk tinggal di sini selama satu malam.

Di malam hari, Michael Fu ingin membiarkan Fiona He untuk tidur sendirian, tetapi Fiona He bagaimana pun ingin tidur dengan Michael Fu, terpaksa Michael Fu harus setuju.

Di tempat tidur Fiona He juga tidak jujur, sepasang tangannya tidak berhenti menyentuh Michael Fu, jika bukan karena tahu bahwa keadaan Fiona He sekarang tidak normal, dia akan berpikir bahwa wanita itu sedang merayunya, Michael Fu tidak punya pilihan selain mengendalikan tangannya, masih mengancam Fiona He jika masih tidak diam dia akan tidur sendiri , barulah Fiona He bisa diam.

Hanya saja matanya tidak kabur seperti sebelumnya, sedikit lebih jernih.

Pagi hari berikutnya, mereka pergi, "Chandra" yang terlupakan itu terbaring diam di tumpukan di luar petak bunga.

Tetapi ketika Jenny Lo kembali ke kantornya, David sudah berdiri di dalam.

"Direktur Lo, bagaimana masalahnya?"

Masih bagus jika David tidak mengungkitnya, ketika diungkit seperti menarik perut Jenny Lo, tapi perkataan ini memalukan jika dikatakan kepada David.

"Masih bisa bagaimana lagi, di luar dia hanya meragukan dirinya, menurut penglihatan aku dia sangat membenci Jasmine Lo."

Sekali mendengar ini David langsung mengerti, tetapi dia berpura-pura sangat prihatin dengan Jenny Luo dengan berkata: "Kalau begitu Direktur Lo kamu tidak apa-apa?"

"Tentu saja tidak ada apa-apa, jika tidak Michael masih..." Saat perkataannya berhenti saat itu juga membawa fantasi, ditambah ketika Jenny Luo masuk, pakaiannya tidak rapi, tidak sulit untuk menebak telah terjadi sesuatu.

David berpikir bahwa dia semakin berhasil mencapai tujuannya, tetapi masih mendengar Jenny Lo terus berbicara.

"Kali ini benar-benar Jasmine Lo murahan, tidak terjadi apa-apa, masih membenarkan nama untuknya."

David hanya bisa membujuknya: "Kali ini tidak ada, masih ada waktu lain, lagipula yang akan selalu dicintai direktur Fu selamanya selalu kamu bukan?"

Ketika mendengar ini Jenny Lo segera tersenyum berkata: "Hanya mulutmu yang manis, tenang saja, kali ini pembangunan Sunray Garden akan diserahkan kepadamu, jangan biarkan aku kecewa."

Setelah David pergi, semakin dipikirkan Jessy Lo semakin marah, hal ini lupakan saja? Tidak, tentu tidak mungkin.

Jessy Lo mengangkat telepon, memutar nomor, "Hei, Bu ..."

Suara di sisi lain telepon seperti terdengar makian: "Ada apa? Jessy."

"Bu, kamu tidak tahu, Jasmine Lo menamparku tadi pagi, orang seperti ini bagaimana bisa menjadi adikku?"

Susan Su di sana menggertakan giginya, diam-diam memaki di dalam hatinya, Jasmine Lo benar-benar jalang kecil, dari awal dia seharusnya membuat Jasmine mati kelaparan, menyelesaikan semua masalah, sekarang masih ingin merebut kebahagiaan Jenny Lo, benar-benar tidak dapat dimaafkan, dia harus seperti Ibunya, mendapatkan akhir yang tragis.

Tetapi ini adalah kata-kata di dalam hati nya, Susan Su tidak dapat berbicara seperti ini dengan Jenny Lo.

"Begini saja, Jenny, keluarga kita sudah lama tidak makan makan malam keluarga, kamu ajak jalang kecil itu untuk pulang makan bersama."

Jenny Lo sangat marah: "Bu, putrimu telah diganggu, dan kamu masih menyuruh dia datang ke rumah untuk makan, hatimu sangat mulia."

"Jenny, bagaimana bisa Ibu melahirkan putri sebodoh dirimu, di perusahaan ada seseorang yang melindunginya, tapi di rumah tidak ada, bukankah kita bisa melakukan apa yang kita inginkan? Paling tidak Ayah tua mu itu, hah, aku lihat dia bisa berani bilang apa. "

Jenny Lo sangat senang ketika mendengarnya: "Bu, apa yang bilang kamu benar, aku akan memberitahunya."

Jenny Lo tidak sabar untuk memberi tahu Jasmine Lo tentang "kabar baik".

Dia datang ke kantor karyawan, seperti kakak yang baik, ia berkata kepada Jasmine Lo, "Jasmine, kakak mu yang salah paham dengan kamu, tetapi kakak takut kamu melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan."

Jenny Lo melihat Jasmine Lo tidak ada reaksi apa-apa, dia menekan amarah di dalam hatinya, lalu melanjutkan berbicara: "Kamu lihat sebagai keluarga kita harus membantu satu sama lain, aku sudah memberi tahu Ibu tentang hal ini, Ibu telah menghukum aku."

Jasmine Lo tidak akan mempercayai perkataan keanehan jenis ini, bahkan jika Jenny Lo salah, yang akan selalu dihukum adalah dirinya, terkadang dia benar-benar ragu bagaimana dia bisa bertemu dengan Ibu seperti itu.

Melihat mata Jasmine Lo tidak mau melihatnya, Jenny Lo akhirnya tidak bisa menahannya: "Apakah ini sikap mu terhadap kakak mu? Ibu berkata malam ini akan ada acara makan keluarga, kamu harus datang jika tidak bisa datang juga harus datang kamu atur sendiri. "

Selesai berbicara, Jenny Lo melenggang pergi.

Jasmine Lo merasa seperti kesulitan lain sedang menunggunya.