Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 11. Jasmine Lo, apa yang bisa kamu lakukan padaku?

Waktu bagaikan berhenti, Jasmine Lo menggigit bibirnya, tidak mengatakan apapun.

"Jasmine, bukankah tadi kamu masih begitu pandai berbicara? Apa yang terjadi, sudah tidak punya alasan, tidak tahu bagaimana membantu selingkuhanmu mencari pembenaran atas ulahnya lagi?"

Bibir Michael membentuk senyuman sinis, tidak bermaksud melepaskan Jasmine dengan mudah.

Jenny Lo yang berdiri di samping diam-diam merasa senang melihat Jasmine yang terlihat linglung, kemudian, wajah kecil Jenny yang polos melihat ke arah Michael, menasehati dengan lembut, "Michael, kamu jangan berkata seperti itu pada Jasmine, dia bisa sakit hati....."

"Sakit hati?" mata Michael menyipit, menekan kata-katanya, dingin seperti es batu, "Perempuan beracun seperti dia, masih bisa sakit hati? Apakah dia, Jasmine Lo, mempunyai hati?"

Kesadaran Jasmine Lo kembali, meremas jari-jarinya, badannya tegak, ekspresi wajahnya tetap terlihat acuh tak acuh.

"Apa yang dikatakan Direktur Fu benar, disini tidak ada yang bisa membuatku sakit hati. Aku masih ada urusan, aku pergi duluan, tidak mengganggu waktu berduaan antara Direktur Fu dan kakak."

Membuka pintu mobil, Jasmine naik ke mobil tanpa ragu sedikitpun, ketika dia bermaksud menutup pintu, sebuah tangan besar menahan pintu mobil dari luar.

Jasmine menggigit bibirnya, memperbesar tenaganya untuk menutup pintu mobil, namun karena tenaganya tidak bisa menandingi tenaga pihak lain, ia pun menyerah.

"Direktur Fu, apakah anda masih ada masalah lain?" Jasmine membuka jendela mobil, dia dengan tenang mengalihkan pandangannya ke arah orang berbadan tinggi besar di luar mobil.

"Jasmine Lo, apakah saya sudah memperbolehkan kau pergi?" Michael berkata dengan suara rendah, ekspresinya serius.

Jasmine Lo duduk di kursi pengemudi, ia menarik nafas panjang, kemudian dengan sabar, mulutnya membentuk sebuah senyuman, "Kalau begitu, Direktur Fu, apakah saya sudah boleh pergi?"

Michael Fu mendengus, kemudian membalikkan kepalanya melihat ke arah Jenny, dan berkata dengan dingin, "Jenny, hari ini kamu pulang dulu."

"Tapi, Michael......bukannya kita sudah janjian hari ini mau ke hotel?" Jenny melihat ke arah Michael dengan pandangan tidak rela, berharap Michael mengubah pikirannya.

Namun, lelaki tersebut tetap menjawabnya dengan dingin, "Aku tidak ingin mengulang kata-kataku."

Jenny Lo mengerutkan keningnya, namun dalam hatinya dia tahu jelas bahwa dia tidak boleh menyinggung perasaan Michael, setelah bimbang sejenak, Jenny pun mengangguk, "Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, nanti setelah kamu menyelesaikan masalahmu, kamu boleh menghubungiku kapanpun, aku di hotel......selesai mandi, menunggumu."

Selesai mandi, dua kata ini, dikatakan oleh Jenny, terdengar sangat menggoda.

Ketika berbicara, Jenny tidak lupa melirik Jasmine, dia seperti sedang memamerkan hal yang sangat luar biasa.

Pandangan Jenny tetap mengarah ke depan, ekspresinya datar, namun, tangannya yang memegang kemudi mobil diam-diam mengerat hingga urat nadinya timbul.

Setelah Jenny dengan sepatu hak tingginya berbalik badan dan pergi, Michael lantas membuka pintu mobil, Jasmine belum sempat bereaksi, namun sudah ditarik keluar dari pintu oleh Michael.

"Michael Fu, apa yang kamu inginkan? Disini adalah tempat parkir, dimana-mana terpasang CCTV, kamu jangan sembarangan!"

Teringat apa yang dilakukan Michael terhadapnya sebelumnya di ruang rapat, Jasmine otomatis merasa waspada, dia takut Michael mengulangi apa yang dilakukannya siang ini.

"Kegeeran." Michael berpaling dan tidak melihat Jasmine, dengan dingin melemparkan satu kata ini, kemudian melangkah ke arah depan dengan kakinya yang panjang.

"Kamu......" Jasmine menatap punggung Michael, menggigit bibirnya, tidak tahu berkata apa, dia memang berprasangka bahwa Michael mau memaksanya.

Beberapa saat kemudian, Michael mengendarai Bentley hitamnya dan berhenti di depan Jasmine, memerintah dengan dingin, "Naik."

"Aku tidak mau......Aku bisa mengendarai mobilku sendiri." Jasmine menggelengkan kepalanya, reaksi pertamanya adalah menolak.

"Apakah kamu ingin Nenek mencurigai kita? Kalau ingin berpura-pura, maka berakting bagus sedikit!" Michael marah dan menekan klakson mobil, berteriak ke arah Jasmine tanpa menahan amarahnya.

Jasmine tidak membalas perkataannya, dia tahu bahwa bagaimanapun dia tidak bisa menang dari Michael. Di depan Michael, Jasmine hanya bisa menuruti perkataannya, dia pun mengunci mobilnya, kemudian berjalan ke arah kursi penumpang, dan naik ke mobil Michael.

Tidak menunggu Jasmine mengencangkan sabuk pengamannya, mobil Bentley hitam sudah melaju keluar dengan kecepatan tinggi.

Jasmine terkejut, keningnya hampir menabrak kaca depan mobil.

"Michael Fu, apakah kamu sengaja melakukan ini?" Jasmine berkata dengan penuh amarah, dia sedikitpun tidak ragu, kalau bisa, Michael pasti berharap tadi Jasmine menabrak kaca depan dan mati.

Michael Fu menaikkan sebelah alisnya, tersenyum sinis, "Benar, aku memang sengaja, tapi, Jasmine, apa yang bisa kamu lakukan?"

Jasmine merasa hatinya mendingin, tidak peduli apa yang dilakukan Michael terhadapnya, dia tidak bisa melakukan apapun terhadap Michael sama sekali.

Siapa yang menyuruhnya menyukai Michael, mencintai Michael.......

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu