Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 80 Kebahagiaan Seperti Kembang Api (2)

Tidak menunggu lama, Michael Fu pun masuk bersama nenek.

Nenek mengomeli Michael sepanjang jalan, tapi Michael tidak melawan, dia menerima semua itu.

Membuat Jasmine menderita, sebenarnya juga bukan kesalahannya.

Tapi pertolongan Jasmine kali ini, membuatnya melihat jelas perasaan Jasmine terhadapnya.

Jasmine benar-benar mencintainya.

"Jasmine, bagaimana rasanya sekarang, hah? Cepat beritahu nenek." Nenek masuk dan melihat Jasmine tidak sempat memperdulikan Michael lagi, langsung menanyakan keadaan Jasmine.

"Nenek, pelan-pelan, aku tidak apa-apa, aku sudah sembuh." Jasmine tersenyum manis dan berkata kepada nenek.

"Kamu lihat kamu, hal sebesar ini juga tidak beritahu kamu, apa karena nenek sudah tua dan tidak berguna?" Nenek Fu menyalahkannya.

"Bukan nek, aku dan Michael takut kamu khawatir." Jasmine memegang tangan nenek dengan erat.

"Aduh, anak yang kasihan, kenapa begini." Nenek merasa kasihan melihat tangan Jasmine yang ditusuk berbagai macam jarum.

"Nenek, aku sungguh tidak apa-apa. Justru Michael, demi menjagaku, dia tidak sempat istirahat. Aku bilang biar bibi saja yang menjagaku, tapi dia tidak mau." Jasmine sedikit malu.

"Itu memang sepantasnya dia lakukan." Nenek berkata kesal, dan melirik Michael, "Kalau saja dia masih menyakitimu, beritahu nenek, nenek pasti memberi pelajaran kepadanya.

Melihat ekspresi nenek yang serius, Jasmine tertawa, "Nenek, tidak usah khawatir, Michael sangat baik kepadaku."

Kali ini Jasmine tidak pura-pura, perkataan ini benar-benar berasal dari dalam hatinya. Beberapa hari ini Michael selalu merawatnya dan ini membuatnya sangat terharu.

Mungkin Michael tidak mencintainya, tapi setidaknya masih peduli kepadanya.

"Jasmine, untunglah kamu menolong Michael, anggap saja Michael berhutang nyawa kepadamu." Nenek tua menarik tangan Jasmine, nada bicaranya sangat serius.

"Nenek, tidak usah berkata begitu, aku istri Michael, melihat Michael dalam bahaya, aku tidak mungkin diam saja bukan?" ekspresi Jasmine menjadi serius.

Nenek Fu mendengarnya kaget, menggosok-gosok tangan Jasmine dan menghela nafas, "Anak yang baik."

Sebelum Nenek Fu kenal dengan Jasmine, Jasmine selalu membantunya tanpa mengharapkan imbalan, saat itu juga dia tahu bahwa Jasmine adalah anak yang baik.

Tapi nasib selalu menguji orang, dia dan Michael harus mengalami banyak masalah yang tidak menyenangkan.

Nenek menghela nafas, dia hanya berharap, Jasmine bisa bahagia bersama Michael.

Tapi cucunya yang keras kepala ini, kenapa malah tidak bisa melihat kebaikan Jasmine.

"Michael tadi sudah bilang, kejadian kali ini direncanakan orang Four Emperial." Nenek berkata, pandangan matanya dingin.

"Ya nenek, Michael juga sudah memberitahuku. Four Emperial adalah saingan kita kali ini." Jasmine berkata.

"Nenek tua seperti aku ini sudah tidak berguna, tapi aku masih punya beberapa kenalan." Nenek berkata, seperti sedang kembali ke saat dia masih menjadi wanita bisnis pada zamannya, "Berani menyentuh cucu menantuku, aku rasa mereka sudah punya persiapan, siap-siap membayarnya."

Jasmine melihat nenek yang ingin melakukan sesuatu untuknya, hatinya merasa sangat hangat.

Sejak dia terlahir ke dunia ini, dia merasa semua orang termasuk keluarganya jahat kepadanya, hati Jasmine sangat sedih, tapi dia tidak tahu bagaimana menghadapi hal ini.

Untunglah, ada nenek yang selalu membelanya.

"Nenek, masalah ini aku sudah menugasi perusahaan King Star untuk menelitinya." Ekspresi Michael Fu sedikit dingin.

"Kali ini tidak boleh melepaskan mereka begitu saja." Nenek menghentakkan tongkatnya di atas lantai, marah.

"Aku tahu, nenek."

"Nenek jangan emosi, sekarang aku kan sudah baik-baik saja." Jasmine berkata, dia tidak harap gara-gara dirinya nenek malah sakit.

"Jasmine, kamu istirahat yang cukup, tidak perlu khawatir masalah kantor, kan masih ada Michael." Nenek menasehati Jasmine.

"Aku tahu, nenek" Jasmine tersenyum manis. Dia selalu mempercayai kemampuan Michael.

Michael juga kaget melihat senyum Jasmine, dia tidak menyangka, sepertinya dulu senyumnya tidak semanis ini.

Kebencian benar-benar membutakan mata seseorang.

Michael menundukkan kepalanya.

Dia memikirkan perkataan nenek tadi.

Kali ini dia memang berhutang nyawa kepada Jasmine.

Kalau begitu, bukankah Jasmine sudah membayar hutang nyawanya kepada Chandra Fu?

Chandra, Chandranya, Michael berpikir, hatinya tiba-tiba sakit.

Jasmine, aku harus bagaimana.

Akhir-akhir ini Michael sedikit sibuk, Jasmine yang terluka, masalah Four emperial, persiapan kerja sama dengan perusahaan luar negeri, semuanya harus dia selesaikan sendiri.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu