Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 249 Penampilan luar yang kelihatan tenang (1)

Setelah Jasmine pingsan, Michael langsung panik sekali.

Segera dia bawa Jasmine untuk ditangan, sampai dia tahu penyebabnya dan keadaan Jasmine sudah stabil, baru dia duduk lega.

Dia juga tidak ingin begini sama Jasmine, tapi sayangnya dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan ke Jasmine.

Harus bagaimana baru Jasmine bisa tahu ketulusan hatinya?

Tapi sebenarnya yang perlu Michael buktikan sekarang bukan ketulusan hatinya, melainkan langsung memutuskan hubungan sama Fiona.

Michael tidak menyadari titik ini, tentu saja jadi tidak bisa meluruskan masalah ini.

Michael duduk di samping Jasmine dan menarik napas panjang.

Dia berharap Jasmine bisa segera bangun, tapi juga takut setelah Jasmine bangun, dia tidak tahu harus ngomong apa baru bisa mencairkan suasana.

Berpikir sampai sini Michael jadi kesal, dan mulai marah.

Seolah dalam masalah ini hanya dia sendiri yang berusaha, dia maju satu langkah Jasmine mundur satu langkah, dengan kerja sama seperti ini, bagaimana mungkin hubungan mereka bisa membaik?

Michael menarik napas panjang lagi, lalu menggertakkan gigi menahan emosi.

Tapi keadaan seperti ini tidak berlangsung lama, dengan cepat ada orang-orang yang akan mengikuti rapat datang ke rumah sakit.

Karena waktu yang mepet, Michael tidak berencana untuk pulang ke kantor dulu, melainkan langsung berangkat dari rumah sakit ke bandara untuk terbang ke negara M.

Sebelum Michael pergi, dia masih sempat menatap Jasmine agak lama.

Meskipun dia emosi, tapi ketika mau berpisah dia juga agak tidak tega.

Tak disangka sebelum dia pergi jauh, berpisahnya malah harus dalam keadaan bertengkar begini.

Sebenarnya dulu juga sering begitu, waktu dimana mereka berdua bisa akur itu tidak banyak, namun sekarang tidak tahu kenapa Michael merasa tidak enak sekali.

Kelihatannya sekarang dia tidak bisa menunggu Jasmine bangun.

Michael menarik napas panjang lagi, setelah menatap lebih lama lagi, ia pergi dengan orang yang datang menjemputnya.

Keluar dari pintu rumah sakit, melihat matahari yang mulai terbenam, pelan-pelan Michael menstabilkan pernapasan dia.

Mulai sekarang, untuk sementara dia tidak bisa memikirkan ini dulu.

Selanjutnya, dia masih ada perang yang harus dilakukan.

Kalau kerja sama kali ini beres barulah kemenangan yang sebenarnya bagi keluarga Fu.

Sekarang dia menanggung beban usaha dari semua orang di perusahaan, dia hanya boleh berhasil, tidak boleh gagal.

Michael mengepal tangannya.

Dia harus kembali dengan membawa kabar baik.

.......

Akhir pekan di mana Michael pergi ke negara M, Jasmine juga sudah pulang ke rumah.

Kali ini karena Michael terluka, mereka tinggal lumayan lama di rumah sakit, semalam ketika dia sampai di rumah juga sudah lumayan malam, jadi Jasmine hanya beresin seadanya dan langsung tidur.

Jasmine yang sekarang sudah memutuskan untuk baik-baik memperbaiki kesehatannya, bagaimana pun juga, dia tidak boleh merugikan anak di perutnya.

Jasmine tahu jelas kemampuan kerja dan pesona Michael, jadi dia sama sekali tidak cemas dengan kerja sama kali ini.

Kerja samanya pasti bisa berhasil.

Setelah kerja sama ini selesai, kantor juga tidak akan sangat sibuk lagi, jadi dia juga tidak bakal ada kerjaan apa-apa lagi.

Sudah saatnya dia tenangkan hati dan baik-baik menghadapi anak ini.

Keesokan paginya setelah Jasmine bangun dan mandi, dia baru sadar rumah sudah penuh dengan debu karena kelamaan tidak dibersihkan.

Jasmine tertegun sebentar, sekali lagi dia teringat sama bibi He.

Ketika bibi He masih ada, dia pasti akan membersihkan rumah sampai tidak berdebu sedikit pun.

Jasmine memelototi debu di meja sambil melamun, agak lama kemudian baru dia menundukkan kepala.

Mungkin sudah harus undang satu pembantu.

Badan dia sekarang perlu dijaga, kalau kelelahan juga tidak baik untuk anak ini.

Dia tidak punya pilihannya, hanya bisa sementara melupakan kangen dia sama bibi He.

Jasmine menggigit bibirnya, memutuskan untuk beresin seadanya dulu.

Dia orangnya suka kebersihan, jadi tidak bisa tahan sama rumah yang sekotor ini.

Setiap perlengkapan rumah dipenuhi debu, seolah mengingatkannya betapa dia sunyinya dia, betapa rumah ini tidak punya perasaan.

Jasmine itu orangnya kalau kepikiran bakal langsung dilakukan, jadi dengan cepat dia sudah mengambil air dan memakai sarung tangan yang biasa bibi He sering pakai.

Semua ini tidak Jasmine buang, jadi bisa Jasmine pakai tanpa kesulitan.

Jasmine tersenyum simpul, dia mengikat rambutnya dan mulai beres-beres.

Mungkin bibi He tidak pergi, setiap ruangan di rumah ini masih penuh dengan hawa bibi He, bukankah begitu?

Ketika kerjaannya sampai setengah, hari sudah mendekati siang.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu