Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 58 Ciuman yang tidak terhindarkan (1)

Michael Fu memandang kearah Jasmine Lo dan baju tidurnya yg agak longgar,Jasmine Lo dengan penuh komplain memandang Michael Fu yang tiba-tiba merasa siap untuk menggeliat.

Pagi-buta memang gampang terangsang, jadi Michael Fu pun tidak banyak mempertimbangkan, lalu segera langsung pergi mencium Jasmine Lo.

“Wu!” Jasmine Lo tidak sempat menghindar dan tercium, seketika terasa seperti mabuk dalam kelembutan Michael Fu.

Sampai tangan Michael Fu masuk kedalam baju tidurnya, baru dia tersadarkan.

“Pagi buta begini, kau sedang apa, kau masih harus pergi bekerja kan!” sambil bicara ia mendorong Michael Fu dengan tangannya.

Didorong oleh Jasmine Lo, Michael Fu pun tersadar. Ia memarahi dirinya kenapa bisa terpesona dengan wanita ini, tapi wanita ini adalah orang yang membunuh Chandra!

Michael Fu melihat dengan marah, mendapati Jasmine Lo sedang membenahi bajunya.

Dia tiba-tiba tidak bisa menahan kemarahannya, lalu segera menggenggam tangan Jasmine Lo, bicara : “Kau diberi nama Nyonya Fu, lalu kenapa dipegang pun tidak boleh?”

Tiba-tiba dimarahi Jasmine Lo pun tertegun, lalu “diberi nama” kata-kata ini sangat menyakitinya.

Kehangatan dari ciuman yg baru saja terjadi tiba-tiba hilang, dia hanya merasa hatinya penuh rasa dingin. Ternyata dia dihati Michael Fu, benar-benar tidak ada tempat.

Melihat Jasmine Lo tidak bicara, Michael Fu pikir ia sedang mengiyakan tuduhannya, membuatnya semakin marah. Tiba-tiba kejadian kemarin saat Fernando Fu menangkap Jasmine Lo, lalu mereka berdua saling berpelukan pun menari dikepalanya. Ia juga teringat kejadian kemarin malam dimana Jasmine Lo terus menerus khawatir padanya. Membuat seluruh wajahnya pun langsung menghitam.

Michael Fu marah sekali lalu tertawa : “Jasmine Lo, jangan kau kira kau bisa menggoda Fernando Fu lalu kau sudah hebat. Wanita jahat adalah wanita jahat, mana bisa menggoda kumbang dan kupu-kupu. Kau jangan lupakan statusmu!”

“Aku tidak...” Jasmine Lo menghadapi tuduhan yang tidak jelas ini, seketika tidak bisa berbicara.

“Oh, Jasmine Lo, kau sebaiknya pahami dengan baik, jangan sampai kau mempermalukanku!” selesai bicara Michael Fu langsung melangkah pergi keluar kamar.

Ketika dia menyadari bahwa ini adalah kamar Jasmine Lo, ia mengerutkan alisnya merasa jijik.

Seketika yang baru saja terjadi mengalir menjadi bulir dimata Jasmine Lo.

Pintu kamar terdengar ditutup dengan keras, Jasmine Lo pun gemetar.

“Aku benar-benar tidak.....” Jasmine dengan nada pelan berkata, tiba-tiba menundukkan kepala dan menenggelamkan mukanya didalam tangannya, merasa sengata sedih lalu menangis tersedu.

Dia masih bisa merasakan kehangatan yg ditinggalkan Michael Fu dibibirnya, tapi kenapa tiba-tiba bisa jadi begini?

Kenapa Michael Fu selalu salah paham padanya, dan selalu menyakitinya seperti ini!

Dia sangat ingin berteriak dihadapan Michael Fu, aku tidak pernah menyakiti siapapun, lalu kenapa kau memperlakukanku seperti ini, kenapa!

Pada akhirnya semuanya luruh didalam telapak tangan yg penuh dengan tangisan tersedu.

Tidak perduli apa yg sudah dilewati, hidup harus tetap berjalan. Jasmine Lo pergi ke kamar mandi setelah menenangkan perasaannya, melihat dua matanya yang merah di kaca, wajah yang pucat, ia menghembuskan nafas pelan.

Dia juga sedang ada dalam masa penuh sukacita, didalam taman, dia terlihat pintar, penuh semangat. Dia juga masih bisa dengan polos dan penuh perasaan cinta memandang Michael Fu, sembunyi-sembunyi membenamkannya dalam keindahan menyukainya.

Tapi sekarang, Jasmine Lo mengusap-usap matanya, tersenyum sebentar, dia sebenarnya sedang melakukan hal bodoh apa.

Dia sebenarnya kenapa harus melalui hidup yg seperti ini, dia kenapa harus mematahkan dirinya menjadi seperti ini.

Michael Fu, hidup yg seperti ini, sejak kapan dimulai.

Setelah sampai dikantor,dia sedikit lagi terlambat. Baru saja masuk, sudah bertemu Jenny Lo di depan kantor, “Adek, kau datang pagi sekali.” Ucap Jenny Lo menohok.

Jasmine Lo tau dia ingin mencari masalah, tapi Jasmine tidak berniat menahan amarah, “Iya, Direktur Lo, maaf sekali aku tidak terlambat, jadi aku tidak punya alasan untuk ku berikan padamu.”

“Cihh,” Jasmine Lo melihat dengan sorot mata dingin, alis yang terangkat menunjukkan kemarahannya, “Apa memarahimu aku masih butuh alasan?”

“Hehe,” Jasmine Lo tidak marah malah tertawa, “Aku harap kau bisa duduk dengan aman di kursi direktur, Kakakku yang baik.” Selesai bicara ia berjalan masuk ke dalam gedung kantor tanpa menoleh sedikitpun.

Tinggallah Jenny Lo sendiri ditempat semula menahan amarah.

“Jasmine Lo, suatu hari aku akan menghancurkanmu berkeping-keping!”

Jasmine Lo sekarang hanya seorang pegawai kecil, ia hanya ingin menyelesaikan pekerjaan dengan baik hari demi hari. Dia sudah pernah membuat para pegawai lama yg sudah tua menerima perlakuan dan tekanan dari Jenny Lo. Kalau dia masih melakukan kesalahan lagi, hanya akan membuat mereka semakin dipersulit.

Dia sudah sangat berhati-hati, tidak disangka mau itu masalah kecil maupun besar, tetap saja akan bermasalah dengannya.

Selama itu adalah sesuatu yg dia buat, Jenny Lo pasti akan menyuruhnya menulis kembali, ini membuatnya sangat depresi.

Apalagi masih ada David, kalau bertemu di cafe akan dengan” tidak sengaja” menumpahkan kopi kebadannya, lalu akan berjalan dikoridor “pura-pura melamun” dan menabrak dokumennya.

Jasmine Lo tidak menyangka dia harus melewati semua ini, dia sudah mempersiapkan hatinya tapi masalah-masalah ini sungguh membuat dirinya lelah.

.........

Saat ini, Jasmine Lo sedang berada di sebuah cafe istirahat, Ines Lin dengan mata merah masuk kedalam.

Jasmine Lo terkejut, ia segera beranjak kedepan, “Ada apa, Ines Lin?”

Ines Lin melihat Jasmine Lo juga terkejut, ia segera mengusap air matanya. “Aku tidak apa-apa, Nona Jasmine.”

“Ada apa, katakan padaku.” Jasmine Lo menarik tangan Ines Lin, baru ia dapati tangan Ines Lin ada bekas luka merah.

“Bagaimana bisa!” Jasmine Lo bertanya.

Ines Lin tidak bersuara, ia menahan senyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Jasmine Lo kira-kira sudah mengerti.

Pasti ia baru saja bertemu hal yg menyulitkan.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu