Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 59 Mengakui bahwa dia adalah istrinya (1)

Jasmine Lo seharian tidak konsentrasi, setelah pulang kerja pun ia masih memikirkan bagaimana agar para pegawai tidak terlalu disulitkan lagi.

Walaupun dia tidak bisa melakukan apa-apa, tapi dia tidak ingin menyerah. Tapi kali ini, sepertinya dia memang sudah tidak punya jalan keluar.

Apa hari ini dia sudah melakukan kesalahan?

Setelah dipikir-pikir, Michael Fu adalah satu-satunya orang yang bisa membantunya.

Tidak seharusnya hanya karena beberapa kata sindiran lalu menyerah dan tidak meminta pertolongan darinya. Jasmine Lo menyadari bahwa dia sudah salah, tidak peduli apa yang akan terjadi, dia harus bisa meminta tolong kepada Michael Fu.

Pulang malam ini ia akan masak beberapa lauk, lalu bicara baik-baik dengan Michael Fu. Jasmine Lo sudah memutuskan.

Tapi kalau Michael Fu tidak pulang, bukankah semua itu sia-sia?

Dia mengambil handphone dan menelepon Michael Fu.berbunyi beberapa kali akhirnya tersambung juga, baru saja diangkat sudah terdengar suara dengan nada dingin dari seberang sana, “Kau sebaiknya punya urusan.”

Dia pasti punya urusan. Jasmine Lo tersenyum pahit, apa pernah ia menelpon Michael Fu saat tidak ada urusan?

“Apa malam ini, kau bisa pulang untuk makan malam?” Jasmine Lo bicara dengan nada hati-hati.

Detik itu Michael Fu terdiam sesaat, lalu memutuskan telepon, membuat Jasmine Lo tertegun.

Dimatikan...

Lalu dia akan pulang, atau tidak pulang?

Jasmine Lo berpikir lagi, dan merasa tidak seharusnya mengambil resiko. Kalau tiba-tiba dia pulang, lalu dia tidak menyiapkan makanan, bukankah itu akan jadi masalah besar? Lebih baik pergi membeli sayur.

Jasmine Lo sedang mendorong trolly didalam super market dan memilih sayur. Tidak disangka ia bertemu dengan Fernando Fu.

“Jasmine!” Fernando Fu memanggilnya dari jauh.

“Fernando Fu? Kenapa kau bisa ada disini?” Jasmine Lo bertemu dengan kakak Michael Fu, sambil tersenyum ia menegurnya.

“Nenek ingin makan buah naga, aku kebetulan lewat sini jadi mampir sebentar. Lalu kau?” Fernando Fu tersenyum lebar.

Senyuman ini membuat Jasmine Lo sedikit tidak fokus. Fernando Fu adalah kakak beda ibu dengan Michael Fu, alis dan matanya mirip ayah, sangat banyak kemiripan.

Belum lama, Michael Fu selesai main basket dan berjalan kearahnya, keringatnya memenuhi seluruh wajah dan pundaknya. Dia juga melihat kearah Jasmine Lo yang memberikan air minum kepadanya seperti ini, mengeluarkan senyuman yang seperti ini.

Sangat lebar, dan sangat indah.

Fernando melihat dirinya perlahan tidak fokus, melambai-lambaikan tangan dihadapannya : “Jasmine, ada apa?”

Jasmine seketika tersadar, dengan sedikit canggung berkata : “Tidak apa-apa. Aku datang membeli beberapa sayur untuk menyiapkan makan malam untuk Michael Fu.”

“Apa kau selalu membeli sayur sendiri? Apa dia juga selalu makan masakan yang kau masak sendiri?” Fernando Fu sedikit terkejut, nada bicaranya terdengar agak iri.

Jasmine Lo lagi-lagi tersenyum pahit, Michael Fu mana mungkin selalu makan makanan yg ia masak, sedang ia terus-terusan menghindarinya, lalu berkata dengan pelan : “Tidak. Michael Fu sangat sibuk, hanya terkadang saja bisa pulang untuk makan.” Bahkan tidak makan apa yang ia masak. Jasmine Lo menambahkan kalimat itu didalam hati.

“Dia tidak pulang dan makan dirumah? Lalu kau bagaimana?” Fernando Fu kembali terkejut, jangan bilang kalau selama ini Jasmine Lo makan sendirian?

Jasmine Lo sedikit seba salah. Dia tidak bisa menjelaskan dengan jelas, hanya bisa mengalihkan pembicaraan, “Apa kau tidak terburu-buru? Nenek sedang menunggumu dirumah.”

Fernando Fu menyadari bahwa dia sedang mengalihkan pembicaraan, tapi juga tidak enak kalau harus bertanya lagi, jadi hanya bisa mengangguk-nganggukkan kepala, “Sebentar lagi aku akan pulang.”

Dia berpikir lagi dan tiba-tiba bertanya: “Jasmine, bagaimana kalau kau ikut denganku, kita makan malam bersama nenek, mau tidak? Kau juga sudah lama tidak pulang, nenek juga merindukanmu.”

Jasmine Lo tidak menyangka dia akan tiba-tiba bertanya seperti itu. Ia tertegun sebentar, lalu teringat tujuannya membeli sayur, dan segera menolak : “Kali ini tidak dulu, aku harus pulang. Lain kali aku akan pergi menjenguk nenek.”

Dia masih ada urusan yg harus ia bicarakan kepada Michael Fu, kalau benar malam ini Michael Fu pulang dan dia tidak ada. Sekali Michael Fu marah padanya, masalah yang ia ingin minta tolong pada Michael Fu, tentang tidak menyulitkan para pegawainya lagi, sudah tidak ada harapan.

“kau sedang mengkhawatirkan Michael Fu? Atau sekalian ajak dia datang juga, dia juga sudah lama tidak datang.” Fernando Fu menyadari Jasmine Lo sedang mengkhawatirkan sesuatu.

Betul, dia sudah lama tidak pulang kerumah. Jasmine Lo tersenyum pahit, tapi dia dimana? Bersama Jenny Lo, atau perempuan lain, menikmati malam kah?

“Tidak dulu,” Jasmine menolak dengan nada datar, “Michael Fu akhir-akhir ini sangat sibuk, tunggu nanti saja aku dan dia mencari waktu dan pergi bersama menjenguk nenek.”

“....... hemm baiklah.” Fernando Fu mendengar Jasmine berkata seperti itu, juga tidak mau memaksa, hanya saja ada sedikit perasaan agak kecewa.

Jasmine Lo, melihat sorot matanya seperti terlihat bersedih. Ia merasa seperti melihat Fernando Fu ketika masih jadi siswa. Ketika itu dia sangat polos, saat bersama dengannya pasti akan terlihat diwajahnya dia bahagia atau tidak.

Jasmine Lo tidak mengerti, kenapa semenjak ia ke luar negeri berobat, ketika kembali semuanya bisa berubah seperti ini?

“Kalau begitu aku antar kau pulang ya.” Fernando Fu berinisiatif. Dalam prinsipnya, lelaki punya tangung jawab untuk menjaga keamanan perempuan, dia juga pasti akan menjaga kemaanan Jasmine Lo.

Sebenarnya dia agak egois, dia ingin bersama dengan Jasmine Lo sedikit lebih lama, dia merasa nyaman dengan Jasmine Lo. Dia juga tidak memungkiri, bahwa dia menyukai Jasmine Lo, walaupun ia adalah adik iparnya.

“Tidak usah, aku bawa mobil sendiri. Bukankah nenek juga sedang menunggumu.” Jasmine menolak dengan sopan. Kalau Michael Fu melihat ia dengan Fernando Fu, ia pasti akan tidak senang lagi.

“Yasudah, kau hati-hati dijalan ya.” Fernando Fu sudah tidak bisa terus melanjutkannya.

“Iya, sampai jumpa.” Jasmine Lo membungkukkan badan mengucapkan sampai jumpa.

Fernando Fu sedari kecil hidup diluar negeri, dia yang hidup dengan gaya eropa. Menghadapi gaya orang timur yang sopan ini tidak terlalu terbiasa, badannya yg awalnya tegak lurus, sedikit membungkuk menghadap ke Jasmine Lo, “Sampai jumpa”

Jasmine Lo berbalik menuju tempat parkir, belum berjalan jauh, dia kembali mendengar suara Fernando Fu, “Kau harus benar-benar berhati-hati ya!”

Jasmine Lo menoleh dan tersenyum kepadanya.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu