Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 30 Menebus kesalahan untuk anak itu

Mulai dari sejak kapan, Michael bersama dengan ia yang sekarang tidak memiliki rasa pertemanan seperti saat mudanya lagi, mereka berubah menjadi pasangan suami istri yang asing. Hanya karena Nenek Fu, jadi mereka baru diikat erat menjadi satu, tidak ada hubungan pernikahan, hubungan mereka bahkan lebih asing daripada orang yang belum mengenal satu sama lain.

Sebenarnya sampai saat ini, Jasmine masih tidak mengerti mengapa Michael bisa berubah menjadi seperti ini. Jelas-jelas hubungan dirinya dengan Michael pada saat ini begitu baik, bahkan seringkali ia merasa Michael menyukai dirinya. Tetapi semenjak kepulangannya dari luar negeri setelah terjadi kecelakaan, Michael menjadi berubah.

Jasmine selamanya tak akan pernah bisa melupakannya, saat ia kembali dengan kondisi pulih, ia dengan mata kepalanya sendiri melihat gambaran Michael sedang berpelukan dengan saudara kembarnya itu, pemandangan itu bertahun-tahun ini bagaikan sebuah mimpi buruk yang selalu tersimpan.

Waktu berlalu bagaikan air yang mengalir, masalah pada waktu itu, sudah berlalu bertahun-tahun lamanya. Tapi sepertinya masih baru kemarin, tapi Michael malahan menjadi berubah, dari seorang pemuda yang tampan menjadi seorang Direktur He yang dingin.

Tapi untuk menyelesaikan amanat yang disampaikan oleh ibunya, ia mau tidak mau memohon kepada Michael, bahkan kalaupun Michael merendahkannya ratusan kali, ia pun hanya akan menahannya.

Ia mengemudi mobilnya langsung menuju bertemu dengan Michael, begitu orang dari kantor bertemu dengan Jasmine, wajahnya sedikit menunjukan pandangan terkejut, mengeluarkan sapaan, “Wakil Direktur Lo”

Jasmine menganggukan kepalanya sedikit, melangkahkan kakinya ke arah departemen dirinya berada, walaupun Michael sudah mengangkat Jenny sebagai direktur departemen strategi, tetapi perjanjian lima hari diantara Jenny dengan dirinya masih belum sampai waktunya, maka Jasmine masih sebagai pimpinan dari departemen strategi.

Ines mulanya duduk di tempatnya membereskan dokumen, begitu melihat Jasmine, ia pun langsung berdiri, mengeluarkan suara mau menyapanya, tapi malahan terpotong oleh suara Jasmine.

"Apakah direktur utama ada di perusahaan?” saat ini ia hanya ingin bertemu sekali dengan Michael, kemudian menebalkan mukanya dan memohon padanya, hanya dengan begini, ia baru bisa memiliki kesempatan

Setelah mendengar perkataan itu Ines menjawab, “Direktur Fu setengah jam yang lalu datang ke kantor, setelah datang ke perusahaan ia langsung pergi ke dalam kantornya.”

“Baik aku sudah mengetahuinya, oh ya, aku mencari Direktur Fu karena ada sesuatu yang penting yang mau aku diskusikan, jangan biarkan siapapun masuk ke dalam ruang direktur.” Jasmine berpesan sebelum ia masuk ke dalam lift.

Sebenarnya, di dalam hatinya Jasmine merasa amat sangat gugup, berhadapan dengan Michael, ia menjadi semakin gugup, apalagi kalau menatap matanya. Ia diam-diam memberitahu dirinya, tidak peduli Michael berbicara separah apapun, ia harus bisa menahannya.

Di dalam kantor, Michael sedang duduk di atas sofa sambil menutup matanya beristirahat, begitu mendengar suara pintu diketuk, sungguh seluruh tubuhnya seperti memancarkan hawa dingin, sebenarnya siapa itu, disaat ini datang mengetuk pintu, benar-benar tidak bisa memilih waktu.

Jasmine melihat pintu tidak dikunci, perlahan ia mendorongnya dan langsung terbuka, dengan perlahan ia berjalan masuk ke dalam kantor.

Melihat Michael yang sedang memejamkan matanya, Jasmine dengan sendirinya merasa ia datang di waktu yang tak tepat. Michael memiliki emosi saat ia baru bangun tidur, sebelum ia bangun dari tidurnya atau saat ia mau tidur malah terganggu oleh seseorang, perasaannya akan amat sangat buruk.

Michael membuka matanya, dengan dinginnya ia menatap orang yang datang itu, begitu pandangannya kontak dengan Jasmine, pandangan matanya pun menjadi lebih dingin lagi.

“Jasmine, lebih baik kau datang karena ada hal yang sangat penting.”

“Michael, bagaimana caranya agar kau bersedia meminjamkanku empat belas miliar.” Jasmine mengeluarkan suara berbicara padanya.

Lagi-lagi empat belas miliar, meluruskan bibirnya, “Jasmine, kamu selalu berbicara tentang empat belas miliar itu apakah uang itu kau masukan ke dalam matamu ya?” buka mulut tutup mulut semua tentang uang, benar-benar mata duitan.

“Michael, aku adalah istrimu, anggap saja empat belas miliar itu aku pinjam kepadamu, aku akan mengembalikannya padamu.” Jasmine benar-benar tidak memiliki cara lain lagi hingga ia pun berbicara kepada Michael untuk meminjam uang, kalau bukan karena terpaksa, bagaimana mungkin ia terus menebalkan mukanya lagi untuk memohon Michael, membuat Michael marah hingga membenci dirinya.

“Istri, kata ini, kau merasa layak menyebutnya. Jasmine kau sekarang datang dan menyebutkan identitas Nyonya Fu kepadaku? Lalu disaat kau memiliki hubungan dengan pria lain, apakah kau pernah memikirkan identitas dirimu?” Michael tertawa dingin, “Kau bisa mencari kekasih gelapmu itu, cari dan minta bantuan kepada mereka.”

Jasmine terus memberitahu dirinya agar jangan marah, harus tahan, “Michael, aku tidak begitu, aku sama sekali tidak pernah melakukan hal tidak pantas terhadap dirimu dan Keluarga Fu.”

Jasmine apakah mengkhianatinya, Michael dengan sendirinya sudah mengirim orang untuk mencari tahu kejelasannya, Jacky orang seperti apa, ia pun sudah tahu dengan jelas. Tetapi, ia tetap saja tidak ingin membiarkan hal ini dengan mudahnya berlalu begitu saja.

“Michael, hanya jika kau bersedia meminjamkan empat belas miliar kepadaku, syarat apapun akan kupenuhi untukmu.”

“Kau sungguh tidak ada batas ya. Syarat apapun kau penuhi semuanya, sejak kapan kau berubah menjadi sebegitu rendahnya, bukankah dirimu begitu suci dan memiliki derajat yang tinggi?” Michael tertawa menyindirnya, “Ataukah sebelumnya kau hanya berpura-pura saja, bakat sandiwaramu benar-benar sungguh baik. Kalau kau mengembangkan bakatmu di dunia persandiwaraan, kau pastinya harus menjadi tokoh utamanya. ”

Jasmine meremas tangannya dengan erat, kukunya terjebak di dalam genggamannya. Tidak apa-apa, Michael terus mengira dirinya seperti itu, Jasmine seharusnya dari awal sudah terbiasa, tidak ada yang perlu disedihkan atau dirasa sakit.

Melihat Jasmine tidak berkata-kata, Michael mengira Jasmine tidak bisa membantah.

“Jasmine, kalau kau ingin aku janji padamu, bukannya tidak bisa. Bukankah kau memiliki perjanjian lima hari dengan Jenny? Kalau kau menyerah pada perjanjian taruhan ini, aku akan memberikanmu empat belas miliar.”

Sebuah perjanjian taruhan, seharga empat belas miliar.

Sungguh terdengar begitu berharga.

Tetapi kalau ia membiarkan kedudukan direktur departemen strategi kepada Jenny, bagaimana ia dapat puas hati, ia menggunakan jerih payahnya, menghabiskan banyak tenaga untuk departemen ini.

Semua orang di dalamnya adalah asistennya yang kompeten, ia begitu memiliki perasaan yang dalam terhadap departemen strategi, bagaimana mungkin dengan mudah ia lepaskan. Michael sungguh benar-benar mencintai Jenny, tak disangka ternyata ia mau menggunakan cara ini untuk membantu Jenny mendapatkan posisi direktur itu.

“Michael, bolehkah aku mempertimbangkannya sebentar?” Hati Jasmine merasa amat sangat bimbang, bagaimana mungkin ia tega melepaskannya, tapi kalau ia tidak berjanji, maka ia tidak mendapatkan empat belas miliar itu, ia tidak bisa memenuhi janjinya terhadap ibunya.

“Jasmine, aku tidak memerlukan pertimbanganku di sini, gayaku dalam mengerjakan sesuatu, harusnya kau lebih tahu daripada orang lain.” Michael berbicara dengan ekspresi yang kosong.

Ya, bagaimana mungkin Jasmine tidak tahu jelas Michael orang seperti apa, tetapi apa yang dapat ia lakukan?

“Michael, kenapa kau harus memaksaku sampai seperti ini? Apakah menindasku sebegitu menyenangkannya kah? Merebut hal-hal yang aku begitu peduli apakah sebegitu menariknya kah?”

Wajah Jasmine dipenuhi rasa sakit yang mendalam, sebenarnya ia begitu ingin bertanya kepada Michael sebenarnya mengapa ia berubah begitu benci dan asing terhadap dirinya. Apakah karena Fiona kah? Apakah karena anak yang tak berhasil dilahirkan Fiona itu kah?

Michael menyebut dirinya begitu pintar, tapi mengapa ia malah tetap saja tidak bisa melihat siasat Fiona? Betul juga, di mata Michael, Fiona adalah seorang yang lugu dan baik hati, bagaimana mungkin bisa terpikir ia seorang wanita jalang yang licik, hanya bisa menganggap dirinya orang jahat saja.

Michael melihat Jasmine bersiap-siap meninggalkan kantornya, tiba-tiba ia berdiri langsung berjalan ke hadapan Jasmine, dan berkata, “Jasmine, kalau kau mau aku menolongmu, ada satu cara lagi, dengan menebus kesalahan.”

“Apa maksudnya?” Bola mata Jasmine membesar.

“Tidak ada maksud apapun, apa yang kau tabur itu yang kau tuai. Kau pergi ke kuburan anak itu dan berlutut di hadapannya selama tiga hari tiga malam, setelah itu aku akan menolongmu.”

Jasmine hampir tidak percaya pada telinganya sendiri, Michael sebegitu membenci dirinya kah? Jasmine sama sekali tidak berbuat salah pada Michael, apalagi terhadap anak itu, tapi kenapa ia mau memaksa Jasmine seperti ini.

“Michael, kau mau aku berkata berapa kali, aku tidak menyakiti anak itu.”

“Tutup mulutmu! Jasmine, jangan kau katakan lagi kau tidak bersalah, kau adalah pembunuh, kau adalah dalang yang menyakiti nyawa yang tak berdosa, kalau bukan kau, Fiona tidak akan menjadi seperti sekarang ini, pasti ia masih cantik seperti dahulu kala. Kau, demi menjadi Nyoya Fu, kau berbuat begitu banyak, menyakiti begitu banyak orang, apakah bukan saat tengah malam kau terbangun dari mimpimu, apakah hati nuranimu bisa merasa damai? Anak yang begitu kasihan itu, tak pernah mencarimu kah? ”

Michael dengan begitu dinginnya berkata.

Jasmine menggigit-gigit bibirnya, diam seribu bahasa, bukannya dia tidak bisa berkata-kata, tetapi bertahun-tahun ini, ia sudah menjelaskannya hingga lelah, beberapa perkataannya tak tahu sudah berapa kali diulang, masih perlu terus berbicara, Jasmine tiba-tiba tak ingin berbicara lagi.

Tetapi tanggapan Jasmine hanya membuat Michael semakin memancing emosi Michael, Michael mengulurkan tangannya dan mencengkram kerah baju Jasmine, dengan sekuat tenaga, sudah seperti Jasmine akan dikekang hidup-hidup ia mati, tatapan mata Michael dipenuhi rasa benci.

Jasmine dengan sulit berbicara, “Michael, lepaskan aku…...”

“Jasmine, rasa lebih baik mati dari pada hidup ini sungguh tidak nyaman kan? Aku lepaskan kau, lalu saat itu apakah kau pernah berpikir melepaskan Fiona, melepaskan anak kami?.”

Anak mereka? Jasmine tertawa pada dirinya, benar, Michael selamanya akan terus merasa Fiona barulah seorang yang terbaik yang paling murah hati dan yang terpolos itu, sedangkan dirinya adalah yang paling keji, kejinya hingga seorang anak yang belum lahir pun tidak dilepaskan.

“Jasmine, hanya dengan kau menyesali kesalahanmu di depan kuburan anak itu, sesali kesalahanmu hingga ia memaafkanmu, dan aku akan menolongmu.”

“Michael, karena kau begitu mencintai Fiona, mencintai anak kalian, baiklah, kau cekik aku, bunuh aku, balaskan dendam untuk mereka.” Jasmine sungguh merasa sudah cukup, ia tidak ingin disiksa Michael lagi.

“Kau kira aku tak berani?” Ah, kalau bisa, dari awal kau tidak akan tahu sudah mati berapa kali, tapi aku menyadari dengan membiarkanmu hidup, menyiksamu perlahan-lahan, barulah menyenangkan.”

Jasmine semakin tidak bisa bernafas, wajahnya berubah begitu merah. Di saat dirinya merasa sudah mau mati, Michael tiba-tiba melepaskannya, Jasmine belum berdiri dengan stabil, kemudian Michael mendorongnya, Jasmine langsung terjatuh ke lantai.

“Jasmine, kau jangan berpura-pura lagi, simpan tatapan mata kelinci putih kecil itu, kau harus ingat siapa dirimu, kau adalah rubah, rubah yang bisa mengelabui orang.” Michael tertawa menyindirnya, dia benar-benar merasa semakin benci terhadap Jasmine, melihat diri Jasmine seperti ini, ia hanya bisa semakin marah saja.

Hanya terdengar suara hantaman, Michael membanting pintu meninggalkannya, Jasmine terjatuh seorang diri di lantai.

Lama kemudian, Jasmine baru merasa tenang, setelah ia bangkit ia pun meninggalkan ruang kantor.

Ines menemukan ada sesuatu yang janggal pada Jasmine, ada sedikit kekhawatiran, tetapi ia tidak tahu bagaimana menyampaikannya.

Jasmine terus duduk seorang diri di meja kerjanya, hingga malam tiba semua orang sudah pulang, dia masih berada di sana.

Seperti akhirnya ia sudah membuat suatu keputusan yang penting, Jasmine menenteng tasnya meninggalkan tempat itu.

Ia mengendarai mobilnya dan tidak pulang ke rumah Fu, tetapi ia terus-menerus mengemudi di jalan tanpa arah tujuan. Jasmine tidak ingin menjebak dirinya di situasi seperti ini, tetapi tetap saja setiap langkahnya rasanya begitu sulit.

Telepon genggamnya berdering, memecahkan suasana yang sesak dan hening di dalam mobil.

Jasmine melihat layar telepon genggamnya, sedikitpun ia tak berniat untuk mengangkat telepon itu.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu