Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 96 Seseorang Tolong Selamatkan Dia (2)

Fernando menggeleng-geleng kepala, apa ada satu lagi cewek kasihan yang bakal diperkosa di sini?

Berpikir sampai sini Fernando menghela napas dan menengok sekali lagi.

Tapi sekali lihat yang benar, Fernando merasa cewek ini agak familiar. Tapi lampu lorong terlalu remang-remang, dia tidak bisa melihat dengan jelas.

Pas saat Fernando ingin mengalihkan pandangan dan membalikkan badan ke toilet, cahaya lampu LED di bar yang difasilitaskan untuk menari mengarah ke sepanjang lorong itu.

Cahaya lampu yang sekilas itu menerangi wajah cewek yang habis nangis itu dari samping, sebuah wajah yang membuat kaget Fernando.

“Jasmine?” Fernando membelalakkan mata, “Jasmine!”

Jasmine mendengar ada yang memanggil namanya, dalam kalang kabut itu ia menoleh dan melihat Fernando, langsung wajahnya penuh kegembiraan karena ia bisa selamat dari situ.

“Fernando! Tolong aku fer!” Tenggorokan Jasmine bagai tersedak oleh bir yang keras, ia tak bisa mengeluarkan suara, tapi dia tetap berusaha berteriak sekuat tenaga.

Emang masih perlu dia teriak minta tolong sama Fernando? Baru saja Jasmine selesai berteriak, Fernando sudah maju ke tempatnya dan satu tangan memegang tangan dia.

Jasmine berusaha bersandar ke arah Fernando, tapi malah di tarik oleh cowok di belakangnya, pegangan tangan Fernando terlepas, lalu Jasmine ditarik ke belakang oleh beberapa cowok itu dan ada satu cowok yang menghalang pandangan Fernando.

Fernando tidak mendapatkan Jasmine, hatinya mulai panik.

“Hei bro, cewek ini sudah kami pesan malam ini, yang datang duluan yang dapat. Bro kalau kau mau gratisan gak boleh loh, kalau mau, pergi gaet sendiri sana!” Salah satu berkata kepada Fernando, membuat orang-orang di belakangnya tertawa.

Fernando semakin naik pitam, orang-orang ini anggap Jasmine itu apa!

“Lebih baik kamu bawa dia ke sini, dia bukan orang yang bisa kalian apa-apakan.” Nada bicara Fernando menjadi dingin.

“Emang kenapa, emang cewek ini mahal banget? Tak apa, kita banyak uang kok, asalkan dia bisa melayani dengan baik malam ini.” Sambil berkata cowok itu menyengir.

Fernando tak tahan lagi, langsung ia mendaratkan sebuah tinju.

Awalnya dia tidak ingin membuat keributan di sini, tapi perkataan cowok-cowok membuatnya tak bisa menahan emosinya.

Fernando melakukan satu tinjuan itu dengan sekuat tenaga, membuat cowok yang mulutnya tak sopan itu terhempas ke dinding.

Orang yang dibelakang termangu, sejenak kemudian baru mereka sadar dari bengong dan saling bertatapan satu sama lain, berbarengan mereka menyerang Fernando.

Fernando tidak menolak sama sekali, semua diladenin olehnya. Pukulan mereka yang tidak seberapa sama sekali tidak dihiraukan oleh Fernando.

Tapi satu orang susah untuk menghadapi dua orang sekaligus, walaupun kungfu mereka tidak sebanding dengan Michael, tapi orang mereka banyak sehingga lebih kuat, awalnya Fernando masih bisa menghadapi.

Sampai ada satu cowok yang mengeluarkan pisau, baru situasi mulai berubah buruk.

Fernando tidak sempat menghindar, dengan cepat badannya sudah penuh luka.

Jasmine yang berdiri di samping sudah teriak minta tolong dari tadi, walaupun suaranya tidak begitu keras, tidak bisa terdengar sampai ke kerumunan orang yang tengah menari, tapi Valencia yang kembali dari toilet dan mencari-cari Jasmine karena tidak melihatnya di tempat semula, malah mendengar teriakan minta tolong Jasmine.

Valencia menerobos ke depan dan terkejut, segera ia berteriak mencari satpam.

Tidak lama kemudian satpam tersebut sampai, tapi dalam jangka waktu yang singkat ini Fernando mendapat dua sayatan lagi di lengannya, satpam itu menerobos maju dan berteriak, “Berhenti! Semuanya berhenti!”

Melihat satpam datang, orang yang bergulat dengan Fernando baru mulai berhenti, orang yang pegang pisau itu baru saja mau menarik pisaunya langsung di tinju oleh Fernando hingga ambruk ke lantai.

Di saat ini Fernando juga sudah kehabisan tenaga, dengan napas terengah-engah ia bersandar di dinding untuk mendirikan dirinya sendiri.

“Fer.....” Melihat itu Jasmine langsung mendekatinya, dengan tangan gemetar ia memeriksa luka Fernando, “Kamu......Kamu gimana......”

“Tak apa, cuma luka sedikit, tidak usah cemas.” Suara Fernando melembut, untuk menenangkan Jasmine.

Jasmine ingin menghentikan air matanya tapi tak bisa, sekujur tubuh Fernando banyak yang berdarah, dan ini semua karena mau menyelamatkan dirinya.

“Aku bawa kamu, aku bawa kamu ke rumah sakit!” Sambil berkata Jasmine mencoba membantu Fernando berdiri, tapi karena efek bir dia pun tak bisa berdiri stabil.

“Jasmine, kenapa muka kamu merah banget?” Sambil berkata demikian, kali ini Fernando yang membantu Jasmine bangkit berdiri.

“Ke rumah sakit, harus ke rumah sakit......” Kesadaran Jasmine hanya tinggal sekian persen gara-gara bir. Di otaknya hanya tersisa satu niat untuk segera membawa Fernando ke rumah sakit.

“Aku benar-benar gak apa apa, Jas, nanti pulang mandi pasti sudah baikan.” Fernando memapah bahu Jasmine, “Kamu itu kenapa sih?“

Pandangan mata Jasmine semakin kabur, kelihatannya keadaannya sangat tak baik, Fernando pun semakin cemas.

“Jasmine mabuk!” Valencia juga datang memapah Jasmine.

Hatinya masih deg-degan, tapi sekarang sudah tak ada waktu untuk dia menenangkan hati lagi, Jasmine sudah mau pingsan karena mabuk, dan Fernando juga penuh luka, seketika Valencia merasa harus menanggung kewajiban untuk menjaga mereka berdua.

“Bawa Jasmine ke tempat aku dulu aja.” Valencia berkata.

Fernando menganggukkan kepala, tidak lagi ia mempedulikan lima enam cowok yang telentang di lantai, Fernando langsung membopong Jasmine dan mengikuti Valencia keluar.

“Aku ada bawa mobil, naik mobil aku aja.” Keluar dari pintu bar, angin luar yang dingin membuat Fernando gemetar sebentar, semakin erat ia membopong Jasmine, Fernando berkata kepada Valencia.

“Iya, boleh juga.” Valencia mengikuti Fernando berjalan ke tempat mobilnya berparkir.

Fernando membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, tidak lama kemudian sudah sampai di rumah Valencia.

Fernando membaringkan Jasmine di ranjang kamar Valencia, sedangkan Valencia membawa sebaskom air dari toilet, untuk mengelap badan Jasmine.

“Luka kamu......” Valencia berkata.

“Tak apa, boleh pinjam toilet?” Fernando berkata, bau amis darah dan lengket di tubuhnya membuat dia sangat tak nyaman.

“Iya iya , boleh! Sekarang ada air panas!” Valencia segera menunjuk di mana letak toilet, lalu seperti teringat sesuatu ia berkata lagi, “Oh iya, aku sini ada beberapa baju! Kamu tunggu sebentar!”

Christopher pernah tinggal di sini beberapa waktu, jadi bajunya ada yang masih di sini.

Sekarang cowok di depannya ini juga termasuk sudah menyelamatkan Jasmine, pinjami dia dua stel baju, mungkin Christopher tak akan keberatan?

Valencia mengeluarkan baju Christopher dan diberikannya ke Fernando, Fernando agak terkejut kemudian mengucap terima kasih sambil tersenyum.

Fernando sudah keluar dari toilet sehabis mandi, Valencia juga sudah selesai mengelap badan Jasmine.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu