Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 235 Bersiap-Siap Saja Jika Sudah Memancing Emosiku (2)

“Hm, anggap saja kamu memang berselera tinggi!” Valencia berkata dengan sombong, “Dimana lagi kamu bisa mencari perempuan sebaik aku?”

“Iya, iya, benar juga kata kamu.” Melihat ekspresi bangga pada wajah Valencia, Christopher berkata dengan manis.

Christopher merasa cinta mati saat melihat ekspresi manja Valencia saat ini.

Ini adalah ekspresi bahagia yang seharusnya ada pada perempuan.

Christopher terus menatap Valencia dengan dalam…

Saat Valencia sedang tidak fokus, Christopher langsung menundukkan kepala dan menciumi pipinya.

“Hmm!!” Valencia melihat Christopher dengan wajah merah: “Mendadak sekali, apa yang kamu lakukan!”

Christopher tidak menjawab, hanya tertawa dengan konyol.

Berhadapan dengan ciuman mendadak itu, wajah Valencia langsung menjadi merah. Bagaimana mungkin Christoper tidak cinta?

Christopher berpikir dalam hati, dia harus melamar dan menikahi Valencia secepat mungkin.

Dia sungguh tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

……

Biarpun sangat tidak siap, pada akhirnya tetap kembali ke kamar Michael.

Jasmine berdiri sejenak di depan pintu kamar, baru berjalan masuk dengan sedikit ragu.

Dan yang tidak terduga oleh Jasmine adalah, Michael masih belum makan, melainkan terus menunggunya untuk makan bersama.

Situasi ini jarang terjadi saat dulu, karena kebanyakan adalah Jasmine yang menunggunya.

Saat melihat kejadian itu, Jasmine tidak berani percaya. Michael menunggunya seperti itu, entah memang karena memiliki sopan santun di meja makan, atau murni menunggunya.

Jasmine merapatkan bibir, tidak ingin berpikir lebih lanjut.

“Ayo cepat makan.” Michael berkata sambil mengangkat sumpit makannya.

Jasmine tidak bersuara, hanya berjalan mendekat dan duduk disana, dan siap-siap memulai makan.

Meskipun keduanya tidak berbicara, suasana diam dan suram seperti itu malah membuat mereka sangat tertekan.

Michael berpikir sesaat, apakah seharusnya dia mengatakan sesuatu, tetapi lagi-lagi tidak berhasil berkata.

Michael merasa sedih dengan dirinya yang seperti itu.

Jasmine adalah istrinya sendiri. Sesulit itu kah untuk mengajaknya bicara?

Dalam hati Michael terus menertawakan dirinya.

Michael makan dengan pikiran yang tidak fokus. Dengan cepat terpikirkan olehnya, apakah seharusnya dia mengatakan sesuatu.

Rasanya lucu sekali.

Dimana keahlian bicaranya saat berhadapan dengan lawan dan rekan kerjanya? Kenapa sekarang malah seperti murid kecil yang ketakutan karena berbuat salah?

Semakin dipikirkan, dia semakin tidak ingin berbuat ceroboh. Takutnya perkataan yang diucapkan akan kembali membuat hubungan mereka rusak.

Semakin bingung, dia semakin kehilangan keberanian.

Di saat Michael kepikiran untuk basa basi dengan kalimat ‘Cuaca hari ini bagus ya’ atau lainnya, handphonenya berdering secara tiba-tiba.

Michael langsung lemas.

Kenapa setiap kali hampir berhasil mengatakan sesuatu, telepon selalu datang mengusiknya?

Michael mengambil handphone itu dengan kesal, terlihat nama Keth Liong pada layar.

Dia pun mengembalikan suasana hati dengan cepat dan mengangkatnya.

“Hallo, ini aku.” Michael berkata dengan formal.

Telepon itu berasal dari Keth Liong. Dia sedang ditugaskan untuk mengurus masalah Perusahaan Four Emperial. Tujuan menelepon kali ini pasti untuk melaporkan situasi ataupun bertanya sesuatu, Michael pun tidak mungkin mengabaikannya.

“Direktur Fu, semua masalah sudah hampir terselesaikan semua.” Keth melaporkan situasi sementara.

“Cepat sekali!” Meskipun tahu kinerja Keth sangat bagus, Michael tetap saja terkejut saat mendengarnya.

“Hm.” Keth menjawab dengan jujur, dan memberi penjelasan yang sangat rinci, “Saat mengurusi masalah Four Emperial, bukankah kamu berpesan untuk mencari data tentang perusahaan itu? Jadi aku juga terus mempersiapkannya.”

Keth sudah bekerja untuk Michael dalam waktu, tentu sangat mengerti sifat seorang Michael.

Saat itu, Michael tidak mengusik Perusahaan Four Emperial karena merasa Four Emperial bukanlah titik fokus dalam waktu dekat.

Tetapi Keth tetap saja menaruh perhatian, dia terus mengamati gerak-gerik perusahaan itu dan melakukan persiapan untuk mengambil alih.

Jadi sebenarnya, Keth memang sedang menunggu kalimat itu sambil melakukan persiapan.

Kali ini Michael merasa sangat puas, Keth kembali membuktikan keahlian dalam dirinya.

“Bagus sekali.” Michael menunjukkan senyum pada bibir dan berkata, “Lanjutkan, besok kita habiskan dia.”

“Baiklah, Direktur.” Keth menerima perintah. Tidak banyak berkata lagi, dia pun menunggu Michael mematikan telepon.

Michael merasa sangat nyaman dengan telepon kali ini. Melihat ekspresinya baik seperti itu, Jasmine bertanya: “Perkembangannya sangat bagus?”

“Hm.” Michael terlihat sangat senang.

Perusahaan Four Emperial, kali ini kalian tidak bisa kemana-mana lagi.

Michael memejamkan setengah matanya.

Bersiap-siap saja jika sudah memancing emosiku!

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu