Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 180 Inisiatif Demi Cinta (1)

Jasmine tidak bisa menahan tawanya ketika dia melihat wajah Valencia yang kusut.

“Kamu bisa menyatakan perasaanmu lebih dulu.” ujar Jasmine, “Giliran lamaran biarkan Christopher yang melakukannya.”

“Wah! Kau berpikir terlalu jauh!” timpal Valencia, wajahnya bersemu merah.

Hal tersebut sama sekali tidak terpikirkan oleh Valencia. Baginya, mengenakan gaun pengantin dan berdiri di samping pria idamannya yang mengenakan setelan formal dan membantunya membawa sebuket bunga hanyalah mimpi.

Christopher adalah pria idamannya.

Tetapi, terkait Christopher mau menjadi kekasih Valencia atau tidak, jawabnnya masih mengawang.

Tidak disangka Jasmine sudah berpikir jauh ke depan.

“Setelah dua orang menjadi sepasang kekasih, mereka akan terpikirkan perihal menikah.” ujar Jasmine girang, “Kalau tujuan akhirnya bukan menikah, maka akan jadi hubungan tidak senonoh saja. Aku membacanya di internet.”

“Kau banyak tahu rupanya!” ujar Valencia, “Lalu, mengapa kau dulu tidak menyatakan perasaanmu duluan ke Michael?”

Jasmine terkejut. Pikirannya terbang ke masa dia SMA.

Saat itu, Jasmine belum pernah merasakan yang namanya cinta. Michael adalah pria pertama yang disukainya.

Dia seperti buah yang masih hijau dan belum matang. Sekali Michael melihatnya, Jasmine langsung tersipu. Bagaimana bisa dia menyatakan perasaannya?

Andai dulu dia mengambil inisiatif dan menyatakan perasaannya, mungkin Jasmine dan Michael tidak perlu terpisah selama ini.

Bertahun-tahun.

Terlalu lama, pikir Jasmine. Saking lamanya sampai Jasmine tidak lagi berani menanyakan bagaimana perasaannya sekarang.

Jasmine merasa hatinya berkabut. Dia tidak lagi yakin perasaan apa yang dia miliki terhadap Michael saat ini.

Apa dia masih mencintai Michael? Atau dia hanya memaksakan perasaannya dengan rasa kecewa yang menantinya di ujung jalan?

Walaupun hubungan mereka terlihat santai, tetapi perasaan di antara mereka berharga. Berharga namun rapuh.

Mereka bahkan belum bisa mempercayai satu sama lain hingga detik ini.

Kalau saja dulu Jasmine menyatakan perasaannya tepat ketika Jasmine jatuh cinta, bukankah dia dan Michael bisa langsung menjalin hubungan tanpa halangan-halangan ini?

Namun, Jasmine hanya bisa berandai-andai. Tidak ada obat kecewa di dunia ini.

Berbeda dengan Valencia. Hubungannya dengan Christopher belum dimulai. Masih banyak kesempatan yang bisa diraihnya.

Valencia adalah sahabat Jasmine. Jasmine tidak tega jika Valencia harus melalui jalan penuh tikungan seperti dirinya. Jadi, Jasmine berharap Valencia mendengarkan pendapatnya, berharap sahabatnya mau berinisiatif, demi hubungan yang lebih baik dari miliknya.

“Dulu aku tidak yakin dengan perasaanku sendiri.” ujar Jasmine penuh nostalgia, “Aku tidak bisa memastikan apakah aku benar-benar menyukai Michael. Aku tidak yakin apakah aku ingin menjadi kekasihnya atau tidak.”

“Saat itu aku juga kurang berani.” ujar Jasmine sambil menghela nafas, “Tapi, kau berbeda denganku, Valencia. Kau yakin kau menyukai Christopher, ‘kan?”

“Tentu saja kalau itu!” jawab Valencia dengan semangat, “Aku tidak akan melakukan hal bodoh sepertimu.”

Bodoh seperti Jasmine yang menderita, disalahi, juga melewati jalan penuh liku karena Michael.

“Kau juga telah melihat bagaimana hubunganku dengan Michael bertahun-tahun ini.” ujar Jasmine serius, “Kau tidak berharap hubunganmu dengan Christopher seperti itu juga, ‘kan?”

“Tentu saja!” Valencia langsung membayangkan jika hubunganya dengan Christopher berjalan seperti hubungan Michael dengan Jasmine. Valencia bergidik.

“Jasmine, kau tidak sedang mengutukku, ‘kan?” celetuk Valencia.

Jasmine tidak bisa menahan tawanya. Jasmine sendiri bertanya-tanya seburuk apa hubungannya dengan Michael hingga membuat sahabatnya bergidik dengan hanya membayangkannya saja.

Jasmine sudah imun.

Jasmine telah bertahun-tahun, hari demi hari memikirkan cara untuk memperbaiki hubungannya dengan Michael. Jasmine memang segiat itu.

Jasmine fokus pada tujuannya, hingga melupakan rasa sakit, luka, dan hal remeh lainnya.

Dia teringat bait yang pernah dia baca, ‘Derita adalah hal yang tidak perlu, selama kau yakin kau berjalan menuju tujuanmu.’

Tujuan Jasmine adalah memperbaiki hubungannya dengan Michael. Namun, sekarang Jasmine baru menyadari hubungan tidak bisa diperbaiki. Michael sendiri yang mengatakannya padanya.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu