Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 63 Bibirnya Wangi dan Lembut (2)

Setelah itu, Fernando Fu mulai menceritakan pengalamannya berada di luar negeri, dia mendengarnya dengan seksama sembari menganggukkan kepalanya.

Ceritanya juga mengingatkan Jasmine Lo atas memori yang pernah dia dapatkan. Waktu dimana dia pernah menjalani perawatan di luar negeri, bersyukur ada seorang senior Thomas Gu yang menjaganya, dia bisa sembuh dengan cepat dan juga memiliki memori yang indah bersamanya.

Jasmine Lo teringat semua kenangannya, terdengar suara Joy yang mendadak membuat dia berhenti mengenanginya.

Joy datang membawa segelas cocktail yang warnanya kelihatan indah, “Nona Jasmine, Aku mentraktirmu segelas cocktail ini”

“Ini, ini sangat merepotkanmu.” Jasmine Lo ingin menolaknya.

Fernando Fu mengambil gelas minumannya dari Joy kemudian memberikan kepadanya, “kamu terima saja, dia ingin kamu menerimanya.” Fernando Fu menggangkat bahunya, “jangan khawatir, dia akan memintaku untuk mentraktirnya di kesempatan lain.”

Setelah mendengar pernyataannya, dalam hati Jasmine Lo ingin tertawa, kemudian tatapannya mulai lembut, “kalau begitu, terima kasih.”

“Selamat menikmati.” Joy mengatakannya sembari pergi dari ruangan dan kembali bekerja.

“Dia memang seperti itu, tidak tahan melihat gadis cantik.” Fernando Fu sengaja bercanda seperti itu, terdapat pula sedikit cemburuan pada pernyataannya.

Jasmine Lo mendengar pernyataan yang mengandung pujian kepadanya, tersenyum lebar melihat tingkah mereka berdua.

Makan malam ini berjalan dengan lancar dan selesai dengan penuh canda tawa.

Dikarenakan dirinya masih belum sembuh total, lambungnya tidak boleh berisi alkohol yang banyak, lagian dia sendiri tidak sanggup mengonsumsi banyak alkohol, alhasil minuman yang diberikan Joy hanya bisa dicicipinya sedikit saja sebagai formalitas.

Namun Jasmine Lo tidak menyangka minuman ini mengandung kadar alkohol yang lumayan tinggi, dia baru saja berdiri sudah merasa pusing hampir terjatuh.

“Hati-hati!” Fernando Fu buru-buru menopangnya, “kamu kenapa, ada sesuatu yang tidak nyaman denganmu?”

“Tidak apa-apa, aku hanya sedikit pusing, mungkin kadar alkoholnya terlalu tinggi.” Jasmine Lo menjaga keseimbangan melalui tubuh Fernando Fu agar bisa berdiri tegak.

“Sudah malam, aku mengantarmu pulang saja.” Fernando Fu membantunya berjalan keluar.”

Mereka berjalan selangkah demi selangkah, dia merasa ada suatu pandangan yang sedang menatap ke arah mereka. Dia membalikkan tubuhnya melihat sekitaran, terlihat semua orang sedang makan dan ngobrol, tidak ada yang kelihatan aneh.

Mungkin dirinya agak sensitif. Dia menggelengkan kepalanya, membantu Jasmine Lo naik ke dalam mobil yang di antar oleh pelayan restoran.

Ternyata yang melihatnya bukan pandangan seseorang melainkan sebuah kamera kecil.

Sepanjang perjalanan, Jasmine Lo bersandar di kursi mobil, pandangannya kabur ingin tidur.

Fernando Fu mengikuti arah GPS mengantarnya sampai di depan rumah Jasmine Lo, dia baru saja ingin membangunkannya, namun seketika itu dia menatap lekat wajah Jasmine Lo yang sedang tertidur.

Cahaya lampu jalan berwarna kuning, terpantul pada wajah Jasmine Lo yang memancarkan kelembutannya.

Fernando Fu diam-diam mengamatinya, dia mendadak tidak bisa menahan diri kemudian mengecup lembut bibirnya.

Sangat pelan, begitu kecupannya mendarat pelan pada bibir Jasmine Lo, dia langsung menarik diri.

Jasmine Lo mendengus pelan, kemudian membuka mata perlahan-lahan.

“Sudah sampai?” Dia sedikit terkejut kemudian pandangannya mengelilingi sekitaran, tersenyum menyeringai, “maaf, aku ketiduran.”

“Tidak apa-apa, masuklah ke rumah.” Fernando Fu menatap lekat bibir Jasmine Lo.

Jasmine Lo sekali lagi mengucapkan terima kasih, membuka pintu, dan masuk ke dalam pagar rumah.

Dia sedikit bersyukur karena hari ini Michael Fu dinas, jika tidak dia melihat Fernando Fu mengantarnya pulang, pasti akan marah besar kepadanya.

Di dalam mobil Fernando Fu terus menatap punggung Jasmine Lo sampai dia memasuki pintu rumahnya, kemudian pintunya tertutup, dia masih tidak mengalihkan pandangannya terhadap pintu tersebut.

Dia terbengong beberapa saat, kemudian mulai menjilat-jilat bibirnya.

Betapa wanginya, betapa lembutnya.

Fernando Fu teringat kembali dengan kecupan tersebut.

Lampu kamar tidur Jasmine Lo yang berada di lantai dua telah menyala, Fernando Fu menatapnya kemudian menyalakan mobilnya dan pulang ke rumah.

Dalam perjalanan pulangnya, dia mendapat telepon dari Joy.

“Fernando, Nona Luo adalah wanita yang pernah kamu ceritakan kepadaku bukan?” Joy baru saja pulang kerja, suaranya terdengar seperti dalam perjalanan pulang.

“Iya.” Fernando Fu menjawabnya.

Joy adalah sahabatnya, dia pernah menceritakan Jasmine Lo kepadanya, bahwa Jasmine Lo adalah wanita yang disukainya.

“Dia sangat cantik! Tapi dia adalah adik iparmu! Seleramu benar-benar berbeda!” Joy menyindirnya.

“Emangnya kenapa? Sebentar lagi dia akan menjadi istriku.” Dia menyipitkan matanya, dibawah cahaya lampu jalan, pandangannya sedikit kabur.

“Oh? Yakin kali dirimu!” Joy terkejut, “semangat ya untuk dirimu. Sudah dulu ya, aku mau ke Bar dulu. Byebye.” Terdengar suara yang sangat bising, sepertinya dia telah sampai di tujuannya.

Fernando Fu mematikan teleponnya, melemparnya ke kursi sebelahnya.

Jasmine Lo, Jasmine Lo. Dia melihat jalanan di depan, dalam hatinya terus menyebut nama Jasmine Lo.

Wanita yang begitu baik, namun Michael Fu tidak menyayanginya.

Kalau begitu biarlah dia yang menyayanginya.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu