Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 305 Perasaan dia

Tapi masalah ini tidak bisa menyalahkan Fiona saja.

Fiona cuma ingin mempertahankan anaknya, ini tidak salah, meskipun anak ini tidak seharusnya lahir. Jika sudah berbuat kesalahan, mengapa harus membiarkan Fiona yang menanggung kesalahan ini?

Michael tahu yang salah adalah dia sendiri. Dan Fiona hanya pelampiasan saja.

Namun Michael tidak merasa menyesal atau rasa bersalah sedikitpun.

Seperti Jasmine yang telah tiada, hatinya pun ikut mati.

Walaupun Michael selalu berkata pada dirinya, Jasmine pasti masih hidup, dia pasti tidak mati. Namun dalam hati merasa sepertinya Jasmine benar-benar tidak akan kembali lagi.

Setiap hari berpikir sampai disini, hatinya sangat sakit tercabik-cabik.

Dia mengambil kunci tersebut dan simpan di kamar Jasmine. Lalu dengan pelan pintu ditutup kembali.

Ketika kembali ke ruang tamu melihat rumah yang dingin tak berpenghuni ini, dia sungguh merasa sangat kesepian.

Tapi ini semua ganjaran yang pantas dia dapatkan, dia ingin sendirian untuk menebus dosanya.

Namun dia berhutang banyak pada Jasmine, bagaimana bisa tahu dapat menebus tuntas dosanya?

Michael mengurung diri dalam rumah selama tiga hari. Selama tiga hari ini, sesukanya pesan makanan dari luar, dengan sungguh-sungguh menyantapnya, meskipun dia tidak tahu apa saja yang telah dimakan olehnya.

Michael benar-benar membuat dirinya seperti mayat hidup.

Waktu di hari keempat, dia menerima telepon dari Fernando.

“Nenek ingin bertemu denganmu.”

Kata yang singkat, bahkan tidak menunggu jawaban dari dia, Fernando telah menutup telepon.

Jika boleh, dia tidak mau berhubungan dengan Michael.

Dia sangat takut tidak bisa mengendalikan dirinya.

Dia sudah sekali demi sekali mempercayai Michael, namun Michael lagi dan lagi menyakiti Jasmine.

Dan sekarang, akhirnya Jasmine tidak akan tersakiti oleh Michael lagi.

Sambil berpikir demikian, dia merasa panas dimatanya.

Michael meletakkan teleponnya, merapikan diri, dan pergi menuju kediaman keluarga Fu.

Setelah mengetahui masalah Jasmine, nenek Fu sudah seminggu terbaring di rumah sakit. Baru keluar dari rumah sakit, langsung ingin menemui Michael.

Ketika dia masuk ke dalam, sudah melihat Nenek Fu sedang duduk di sofa menunggunya.

Michael berjalan ke arahnya, Nenek Fu tanpa melihatnya langsung berkata: “Berlutut.”

Michael dengan diam-diam berlutut tanpa bicara.

Raut wajah Nenek Fu agak pucat, setelah Michael berlutut baru diam-diam menatap Michael.

Dia sudah tahu mengapa Jasmine bisa pergi dari rumah, mengapa bisa mengalami musibah kebakaran.

Dia sudah mengutus orang untuk membawa Fiona memeriksakan diri, hasilnya akan segera keluar.

Nenek Fu ingin memastikan apakah anak ini punya Michael.

Melihat Michael yang diam, Nenek Fu dengan wajah pucat bertanya: “Sebenarnya Jasmine berhutang apa padamu, hingga membuatmu begitu benci padanya?”

Michael hanya tertunduk dalam diam.

Dia sudah kehilangan niatnya untuk berdebat. Mengatakan pada Nenek Fu dia sungguh –sungguh mencintai Jasmine, dan kehamilan Fiona cuma hal di luar dugaannya?

Kini mengatakan itu semua, apa ada artinya.

“Aku tahu di hatimu senantiasa benci pada Jasmine.” ucap Nenek Fu dengan suara agak bergetar, “semua ini adalah salahku.”

Kata Nenek Fu sambil mengalirkan air mata.

Michael tercengang melihat ekspresi Nenek Fu.

Dia sudah lama tidak melihat neneknya sesedih ini.

“Ini semua salahku......” Nenek Fu sambil menghela nafas dan berkata: “Michael, apakah kamu sakit hati karena waktu itu Jasmine mendesakmu untuk menikahinya?”

Michael melihat Nenek Fu, samar-samar merasa apa yang dikatakan Nenek Fu adalah masalah yang sangat serius.

Nenek Fu menatap Michael, menarik nafas panjang baru berkata lagi: “Pada waktu itu sebenarnya bukan Jasmine, aku yang menyuruh Jasmine untuk menikah denganmu.”

Seketika Michael membuka lebar matanya.

“Aku yang merencanakan ini, kamu mau marah, marah sama aku saja......” Nenek Fu dengan sedih sambil menutup matanya, tidak dia duga keputusannya waktu itu akan mencelakai Jasmine seperti ini.

“Nenek, apa yang nenek bicarakan......” gumam Michael dengan tidak percaya.

“Jasmine tidak bersalah, masalah waktu itu bukan dia yang merencanakan tapi aku untuk menyatukan kalian. Karena itulah memaksa kamu untuk menikahinya.” kata Nenek lagi dan menarik nafas panjang.

Michael tidak mampu berlutut lagi dan terduduk di lantai.

“Mengapa, mengapa beberapa tahun ini dia tidak pernah beritahu aku......”

Melihat Michael yang kecewa, Nenek Fu tidak bisa menahan air matanya.

“Kalau saja dia mengatakan, apakah kamu akan percaya?”

Michael menahan nafasnya.

Benar. Tidak heran jika Jasmine tidak beritahu dia masalah ini.

Kalau saja saat itu Jasmine mengatakannya, dia tidak akan percaya.

Dan sekarang sudah lewat beberapa tahun, Jasmine selalu tidak mempercayainya, tidak percaya perasaan Micahel terhadapnya, wajar kalau dia tidak mungkin mengatakan masalah ini.

Ternyata dari awal sampai sekarang, semua ini, dia yang salah paham terhadap Jasmine. Dia selalu membuat tuduhan-tuduhan palsu ditujukan pada Jasmine, karena inilah dia tidak bisa mengakui perasaannya kepada Jasmine.

Tapi apakah boleh menyalahkan nenek dalam masalah ini? Michael merasa tidak.

Karena dia sendiri yang tidak bisa melepaskan, maka menyebabkan terjadinya tragedi ini.

Karena dia, semuanya karena dia sendiri.

Michael tidak mengucapkan sepatah kata pun, untuk sesaat dalam ruangan hanya terdengar Nenek Fu menangis terisak-isak.

Michael sudah nyaris tidak mampu berlutut terus.

Lalu Bibi Qin berjalan ke samping Nenek Fu, dengan suara rendah mengatakan sesuatu dan memecah keheningan tadi.

Begitu mendengar apa yang disampaikan Bibi Qin, membuat Nenek Fu terbelalak matanya lalu terengah-engah. Bibi Qin dengan segera mengambil segelas air hangat dan memberi kepada Nenek Fu, setelah minum beberapa teguk baru pulih kembali.

Kemudian Nenek Fu dengan suara agak serak berkata: “Bawa dia kesini.”

Bibi Qin mengiyakan dan pergi memberi perintah.

Nenek Fu menarik nafas lega lagi, dan menatap dalam-dalam Michael.

Tatapan ini mengandung banyak sekali kata-kata yang ingin diucapkan, namun karena Michael sedang termenung dia tidak menyadarinya.

Kemudian, tiba-tiba Nenek Fu mengulurkan tangan dan menegakkan Michael yang berlutut di samping kakinya.

“Bangun dan duduklah.” kata Nenek Fu sambil menunjuk sofa di sampingnya.

Michael sedikit tidak sadar, dalam hatinya sekarang penuh dengan rasa bersalah terhadap Jasmine, hanya saja dia sudah terbiasa patuh pada perintah neneknya.

Setelah dia duduk, Nenek Fu tidak berbicara lagi.

Barusan mendengar kabar dari Bibi Qin, hati Nenek Fu benar-benar nyaris copot.

Nenek Fu sangat jelas, Michael akan merasakan akibatnya karena percaya pada orang yang tidak pantas untuk dipercayai.

Fiona adalah seorang gadis yang penuh muslihat, dengan sekali melihat Nenek Fu sudah tahu gadis ini mempunyai niat hati yang buruk.

Namun tidak mengerti mengapa Michael justru karena wanita ini menjadi hilang akal sehat.

Kali ini Michael harus benar-benar sadar.

Berdua duduk terdiam beberapa saat, lalu Fiona dibawa paksa masuk ke dalam.

Benar-benar dibawa paksa, karena selama perjalanan Fiona selalu meronta-ronta sambil berteriak,”lepaskan aku.”

Ketika tiba-tiba ada orang menyerbu masuk ke rumah dan membawanya kerumah sakit untuk diperiksa, Fiona sudah tahu dia akan tamat.

Masalah kehamilan palsu, takutnya akan terbongkar.

Tapi “kehamilan” dia yang menyebabkan kematian Jasmine, jika terbongkar, keluarga Fu pasti tidak akan melepaskan dia.

Sejak Fiona diusir oleh Michael, masih belum terpikirkan rencana untuk langkah selanjutnya, sudah dibawa paksa ke rumah sakit.

Hasilnya akan segera keluar, tidak ada tanda sedikit pun karena dasarnya Fiona memang tidak hamil sama sekali.

Setelah hasilnya keluar nanti, Fiona merasa dirinya akan tamat.

Selama perjalanan dia memikirkan untuk melarikan diri, namun disekelilingnya adalah pasukan pengawal keluarga Fu yang terlatih. Mana mungkin dia bisa kabur?

Pertama kali Fiona sadar, beberapa tahun ini dia menganggap remeh keluarga Fu.

Tindakan keluarga Fu jauh dari yang dipikirkan Fiona dan tidak bisa ditebak. Waktu itu untuk mengusir pergi dia , agar tidak menikah dengan Michael, Nenek Fu sudah melakukan beberapa tindakan, dan mungkin itu hanya sebagian saja.

Mungkin waktu itu Nenek Fu masih bermurah hati, ingat Fiona dengan penuh keringat. Entahlah, tapi tiba-tiba dalam hatinya merasa jika Nenek Fu benar-benar ingin dia menghilang, mungkin dia tidak akan mempunyai kesempatan untuk melaksanakan rencananya selama beberapa tahun ini.

Dan sekarang, barangkali hari baiknya sudah tiba.

“Kalian lepaskan aku.” Fiona masih tidak berhenti meronta ketika sampai di kediaman keluarga Fu.

Nenek Fu dengan acuh tak acuh melihat ke pengawal dengan isyarat untuk membawa Fiona ke depannya.

Ketika Fiona melihat Michael, dia segera meminta pertolongan padanya.

“Michael, michael tolong aku!” mohon Fiona dengan belas kasihan.

Michael terkejut melihat Fiona yang dibawa paksa oleh para pengawal, dan memutar kepalanya menatap kearah Nenek Fu.

Mengapa khusus membawa Fiona datang? Apakah karena Fiona mengatakan kehamilannya pada Jasmine?

Kalaupun benar begitu, Fiona tidak harus diperlakukan seperti ini......

Nenek Fu mengerti Michael seperti mencari jawaban, tanpa memandang Michael, juga Fiona. Hanya dengan nada ringan berkata: “Dia tidak hamil.”

Michael seketika terbelalak kaget.

A....pa?

Michael dengan tidak percaya melihat ke arah Fiona.

Saat ini Fiona tidak berani menatap Michael.

Kebohongannya sudah terbongkar, dan mengingat hal yang dialami sewaktu ke rumah Michael beberapa hari yang lalu, Michael pasti tidak akan melindunginya lagi.

Sekarang harus bagaimana.....Fiona merasa kacau tidak karuan.

Hati Michael juga.

Apa yang sedang terjadi? Fiona tidak hamil? Dan mengapa dia kasih tahu Jasmine bahwa dia hamil?

“Fiona, apa yang sedang terjadi?” tanya Michael cepat sambil berdiri.

Apakah sejak awal Fiona sudah membohonginya dan juga pada Jasmine?

Kalau tidak hamil, mengapa harus bohong?

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu