Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 37 Ingatlah Bahwa Kau Sudah Menikah (1)

Jasmine berdiri terpaku di depan pintu, kakinya tak mampu bergerak. Ia tahu tidak seharusnya ia terus mendengarkan hal ini, tapi ia tetap saja berdiri di sana, menyiksa dirinya sendiri.

Semua orang di dalam tak menyadari kehadirannya. Suasana hati ketiganya sedang tegang, terutama Nenek dan Michael.

"Michael, Jasmine adalah istri sahmu, sekaligus adalah penanggung jawab departemen strategi pemasaran yang kuinginkan untuk masuk di perusahaan ini. Sekarang bahkan perkataanku pun tak kau indahkan, kan? Seenaknya sendiri mengganti orang, sampai tak perlu melalui persetujuanku?" Kemarahan Nenek Fu memuncak sampai ke ubun-ubun. Sejak kapan cucunya berubah menjadi seperti ini?

Sejak kecil, Nenek Fu memanjakan Michael, karena ia merasa anak ini begitu kesepian. Selama bertahun-tahun, ia terus memikirkan cara untuk menebusnya. Dulu, Michael begitu menghormatinya, sama sekali tak mungkin terjadi fenomena yang merisaukan seperti ini.

Nenek Fu mengalihkan pandangannya ke arah Jenny. Hatinya berpikir pasti wanita inilah yang meracuni cucunya, kalau tidak, Michael mana mungkin berubah drastis seperti ini.

"Michael, ingatlah bahwa kau sudah menikah, jangan melakukan perbuatan yang mengecewakan Jasmine," Nenek Fu juga tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa mendesah.

Michael menatap Nenek Fu tanpa ekspresi, "Jasmine, bukanlah istri yang kupilih untuk kunikahi. Tepatnya, bukan aku yang ingin menikahinya, melainkan Nenek yang mencari cara untuk membuatnya di sisiku, lalu mengatur pernikahan kami berdua."

"Michael, apa yang kau katakan!" Nenek Fu murka hingga hampir menampar Michael, "kata-kata kurang ajar begini, bahkan keluar dari mulutmu."

"Situasiku bersama Jasmine, masakah Nenek tidak mengerti? Demi membuat Nenek senang, setiap kali pergi ke rumahmu kami selalu bersandiwara. Tahukah Nenek betapa menderita dan membosankannya berpura-pura saling mencintai dengan orang yang tidak kusukai? Nenek tidak tahu, Nenek hanya melihat hubungan kami dekat atau tidak."

Seberapa sadis seseorang, sampai bisa mengucapkan kata-kata seperti itu. Jasmine hanya mendengarkan seperti orang bodoh, hatinya hancur berkeping-keping oleh kata-kata Michael, air mata darah mengalir keluar. Ternyata, selama 3 tahun ini, di mata Michael, hubungan mereka begitu tak diinginkan. Awalnya ia pikir hubungan mereka telah membaik, ternyata itu hanya pemikirannya.

Kalau memang begini sakit, mengapa saat itu ia setuju? Kalau dia menolak, tidak mungkin terjadi hal seperti ini. Michael pastilah sangat membencinya, ya, ia memang sudah membencinya dari awal, dialah yang menghancurkan hubungan Michael dengan Fiona dan menggantikan posisi Fiona.

Mendengar suara pukulan, Jasmine melihat menembus pintu.

Nenek Fu menampar Michael dengan keras. Pria itu sama sekali tidak siap, jejak tangan berwarna merah pun tertinggal di wajahnya.

Jenny terkejut hingga berteriak, "Michael, kau tidak apa-apa?"

Michael mengulurkan tangan dan mengusap-usap sudut bibirnya, lalu tertawa dingin, "Nenek, kau menamparku karena marah? Kadang aku tidak mengerti, sebenarnya cucumu adalah aku, atau Jasmine? Mengapa kau lebih menyayanginya?"

Sebenarnya Nenek menyesal telah menampar Michael. Sejak kecil hingga sekarang, tak pernah sekalipun ia memukul Michael. Michael adalah cucunya yang terkasih, bagaimana ia tega memukulnya.

"Michael, Nenek tidak bermaksud begitu, tapi kau sungguh tidak seharusnya mengatakan kata-kata yang menyakitkan itu. Jasmine adalah gadis malang. Karena nenek merasa dia baik, dan cocok denganmu, maka Nenek berharap kalian bisa bersama. Nenek tahu, kau menyalahkan Nenek karena bersikap keji terhadap Fiona saat itu, dan tidak mengizinkan kalian bersama. tapi, Michael, ada beberapa hal, tidak seperti yang kau lihat dari luar."

Nenek Fu sungguh ingin menceritakan yang sebenarnya kepada cucunya yang bodoh ini, tapi Michael telah buta. Mau berkata bagaimanapun, ia tidak akan percaya.

"Tidak seperti yang kau lihat? Lalu seperti apa? Nenek selalu bilang semua demi kebaikanku, semua hal kau yang menentukannya. Namun semua yang telah kau atur dengan baik, termasuk istri yang akan menemaniku seumur hidup, juga harus mendengarkan perintahmu, apa ini yang Nenek maksud demi kebaikanku? Kalau begini, aku sungguh tak tahan. Kau bilang Jasmine tidak bersalah, lalu bagaimana dengan Fiona?"

Michael berkata tepat sasaran, ia mengungkapkan semua akar permasalahan ini.

"Sampai sekarang kau belum melupakan perempuan itu?" Nenek Fu sungguh tak habis pikir di mana bagusnya perempuan munafik itu, sampai membuat cucunya tak bisa melupakannya.

Bibir Michael menyunggingkan senyum penuh sindiran, "Perempuan itu? Nenek, dia punya nama: Fiona. Aku pikir, walau belasan tahun lagi, kau tak mungkin lupa namanya. Jasmine yang paling kau sukai itulah yang membuat Fiona jadi seperti sekarang. Fakta ini, tak perlu aku mengingatkannya padamu lagi kan."

"Kau..." Nenek Fu merasa napasnya menjadi sesak, lalu seketika gelap, ia terjatuh ke belakang.

"Nenek!" Michael dengan cepat memeluk neneknya, ia berteriak keras.

Michael menggendong Nenek keluar dari ruangan, Jenny berada di depannya. Tak disangka, begitu membuka pintu, mereka melihat Jasmine berdiri di sana.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu